PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penyebaran Covid-19 di Riau makin sulit dikendalikan. Bukti nyata adalah kasus penambahan harian pasien positif yang terus meningkat drastis. Jumat (30/7) tercatat dalam sehari 1.667 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Tak hanya itu, kasus kematian juga tinggi. Kemarin, 43 orang dinyatakan meninggal sekaligus terbanyak selama pandemi di Riau.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, saat ini pasien Covid-19 di Riau didominasi mereka yang berstatus orang tanpa gejala sehingga diperbolehkan menjalani isolasi mandiri. Namun belakangan ini banyak dari mereka yang menjalani isolasi mandiri kondisinya terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
"Lebih dari setengah jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Saat isolasi mandiri kondisinya memburuk, namun tidak segera ke rumah sakit. Akibatnya sulit untuk ditolong dan akhirnya meninggal," katanya.
Karena itu, dr Yovi mengingatkan kepada masyarakat untuk mengenali gejala Covid-19 yang harus segera mendapatkan pertolongan medis. Karena jika sudah berat kondisinya, akan sulit untuk diobati.
"Covid-19 itu mempunyai masa inkubasi kurang lebih 14 hari, puncaknya itu biasanya akan terjadi di hari ke-8 atau hari ke-9. Nah inilah yang harus diwaspadai masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri di rumah. Harus tahu tanda-tanda atau gejala-gejala yang merupakan suatu tanda pasien tersebut harus datang ke rumah sakit," ujarnya.
Pertama, kata Yovi, yakni demam yang persisten, demam yang naik turun. Kedua, batuk yang persisten. Batuk persisten yaitu batuk yang terus-menerus terjadi tiap 5 menit. Ketiga, dada terasa berat sampai terasa sesak. "Kalau sudah mengalami gejala itu hendaknya langsung ke rumah sakit," ujarnya.
Hal ini juga diakui Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nasir. Mimi mengakui, memang belakangan ini pihaknya juga ada mendapatkan laporan pasien Covid-19 yang meninggal dunia masih berusia di bawah 30 tahun. Berdasarkan penelurusan yang dilakukan, pasien tersebut meninggal karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.
"Awalnya menjalankan isolasi mandiri di rumah, kemudian kondisinya memburuk dan baru dibawa ke rumah sakit. Karena kondisinya sudah berat, sehingga sulit untuk dilakukan pengobatan," ujarnya.
Lebih lanjut Mimi memaparkan update Civid-19 di Riau. Dengan penambahan 1.667 pasien positif kemarin, maka total pasien Covid-19 di Riau menjadi 95.500 orang. Sedangkan total pasien meninggal dunia menjadi 2.544 orang. "Untuk pasien yang meninggal dunia, terbanyak yang sudah berusia lanjut atau di atas 50 tahun," katanya.
Selain karena sudah berusia lanjut, pasien tersebut juga memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Lebih dari 800 pasien yang meninggal memiliki komorbid tunggal dan 700 lebih yang memiliki komorbid ganda. Beberapa komorbid yang banyak diderita pasien lanjut usia seperti diabetes, hipertensi, pneumonia, ginjal, asma, jantung, dan TB paru.
"Untuk itu, kami kembali mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena penyakit ini mudah menular, apalagi yang di rumah memiliki orang tua yang sudah lanjut usia," imbau Mimi.
Dijelaskan Mimi, bagi anak muda yang terjangkit Covid-19, maka kebanyakan tidak akan menimbulkan gejala atau kerap disebut orang tanpa gejala (OTG). Namun jika OTG tersebut pulang ke rumah, maka bisa saja menularkan kepada orang tuanya.
"Yang menjangkiti orang tua ini yang berbahaya. Apalagi yang sudah lanjut usia. Untuk itu, mari terus terapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," imbaunya.
Perkembangan jumlah kasus nasional juga meningkat. Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Jumat (30/7) tercatat penambahan sebanyak 41.168 orang yang positif Covid-19. Dengan penambahan ini positif ini maka kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.372.374 orang.
Kemudian terkait adanya penambahan juga untuk orang yang sembuh dari virus corona di Tanah Air. Terjadi penambahan sebanyak 44.550 orang sehingga total menjadi 2.730.720 orang. Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dalam 24 jam terakhir, ada penambahan 1.759 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 92.311 orang. Selain itu, pemerintah juga menyatakan bahwa sampai saat ini ada 278.546 orang yang berstatus suspek terkait penularan virus corona.
Sementara Provinsi Jawa Barat masih menjadi kasus positif Covid-19 terbanyak yakni 6.912 kasus. Untuk yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 88 orang. Kemudian Jawa Timur juga terbanyak kedua menyumbang akan positif Covid-19 sebanyak 5.210 orang. Dinyatakan meninggal sebanyak 381 orang.
Selanjutnya Jawa Tengah meempati urutan ketiga dengan penambahan kasus sebanyak 4.502 orang positif Covid-19. Dinyatakan meninggal dunia sebanyak 449 orang.
Keempat adalah DKI Jakarta dengan penambahan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 3.454. Dinyatakan meninggal dunia sebanyak 43 orang. Kelima adalah Kalimantan Timur dengan angka penularan sebantak 2.364 orang postif Covid-19. Kemudian meninggal dunia sebanyak 69 orang.(das)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru