Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Desak Menkes Segera Kirim Vaksin, Andi Rachman: Tambah Kuota Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Riau terkendala karena kehabisan stok. Utamanya di beberapa daerah, seperti Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Meranti serta daerah lainnya. Padahal, soal keperluan vaksin, Presiden RI Ir Joko Widodo saat lawatannya di Gelanggang Remaja Pekanbaru, sudah menginstruksikan menteri terkait agar tetap menyuplai vaksin agar tidak terjadi kekosongan.

Atas kondisi ini, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA meminta kepada Menteri Kesehatan untuk segera merealisasikan permintaan penambahan vaksin untuk Riau. 

"Saya meminta dan berharap, bapak menteri Kesehatan bisa segera merealisasikan permintaan vaksin dari Pemerintah Provinsi Riau. Ini sangat mendesak. Kita juga minta kuota vaksin untuk Riau diperbesar," ujar mantan Gubernur Riau ini. 

Sejak pekan pertama Juli 2021, Gubernur Riau sudah melayangkan surat kepada Menteri Kesehatan terkait permintaan tambahan vaksin. Pemprov Riau dalam surat itu menargetkan melakukan vaksin 30 ribu orang sasaran vaksin per hari. Dan memerlukan 210 ribu vaksin untuk 7 hari. Namun hingga kini, Kemenkes belum merealisasikan permohonan itu. 

Baca Juga:  Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Sudah 10 Tahun

Terkait hal itu, menurut Andi Rachman, ia berupaya membantu agar Riau bisa segera mendapat vaksin tambahan. Ia juga sudah minta Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Lakalena, untuk ikut membantu mendesak Kemenkes agar segera bisa merealisasikan permintaan penambahan vaksin dan memperbesar kuota bagi Riau. Komisi IX merupakan mitra kerja Kemenkes.

Percepatan vaksinasi ini perlu segera diwujudkan untuk terciptanya herd imunity atau kekebalan komunal di tengah masyarakat. 

Riau kata Andi Rachman harusnya menjadi salah satu daerah prioritas yang diperhatikan pemerintah pusat. Kenapa? Karena daerah ini menyumbangkan begitu banyak kontribusi devisa dan pemasukan untuk negara baik dari migas, perkebunan, kehutanan dan berbagai sektor lainnya. Riau juga memberikan kontribusi luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Jangan sampai, karena keterlambatan Menkes  menyuplai vaksin membuat herd imunity sulit dicapai. Muaranya bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi di Riau. 

Baca Juga:  Tentang Lonjakan Kasus Corona, Gubernur Sumut Tegur Gubernur Riau

“Kalau Riau terganggu bisa menggangu kontribusi Riau untuk pertumbuhan ekonomi Nasional juga. Makanya saya berharap ke Menkes untuk lebih memprioritaskan Riau," ujar anggota Komisi II DPR RI. 

Hasil koordinasinya dengan Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Efendi diketahui bahwa TNI dan Polri sudah menyiapkan perangkat personil dalam rangka meningkatkan jumlah warga yang divaksin. 

"Saya dapat informasi dari pak Kapolda, bahwa Riau saat ini sudah bisa melaksanakan vaksin untuk 70 ribu orang per hari. Tapi karena jumlah vaksinnya terbatas, hal itu belum bisa terjadi," ungkapnya.

Bahkan Riau saat ini infonya hanya bisa melaksanakan vaksin 2.000 hingga 3.000 per hari. Jumlah yang kecil dan bisa memperlama proses terjadinya herd imunity. Padahal, saat ini animo masyarakat untuk vaksin masih tinggi. Banyak masyarakat yang pingin vaksin, tapi malah vaksinnya belum tersedia.

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Riau terkendala karena kehabisan stok. Utamanya di beberapa daerah, seperti Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Meranti serta daerah lainnya. Padahal, soal keperluan vaksin, Presiden RI Ir Joko Widodo saat lawatannya di Gelanggang Remaja Pekanbaru, sudah menginstruksikan menteri terkait agar tetap menyuplai vaksin agar tidak terjadi kekosongan.

Atas kondisi ini, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA meminta kepada Menteri Kesehatan untuk segera merealisasikan permintaan penambahan vaksin untuk Riau. 

- Advertisement -

"Saya meminta dan berharap, bapak menteri Kesehatan bisa segera merealisasikan permintaan vaksin dari Pemerintah Provinsi Riau. Ini sangat mendesak. Kita juga minta kuota vaksin untuk Riau diperbesar," ujar mantan Gubernur Riau ini. 

Sejak pekan pertama Juli 2021, Gubernur Riau sudah melayangkan surat kepada Menteri Kesehatan terkait permintaan tambahan vaksin. Pemprov Riau dalam surat itu menargetkan melakukan vaksin 30 ribu orang sasaran vaksin per hari. Dan memerlukan 210 ribu vaksin untuk 7 hari. Namun hingga kini, Kemenkes belum merealisasikan permohonan itu. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Munas Honorer K2 Indonesia Jangan Jadi Alat Politik

Terkait hal itu, menurut Andi Rachman, ia berupaya membantu agar Riau bisa segera mendapat vaksin tambahan. Ia juga sudah minta Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Lakalena, untuk ikut membantu mendesak Kemenkes agar segera bisa merealisasikan permintaan penambahan vaksin dan memperbesar kuota bagi Riau. Komisi IX merupakan mitra kerja Kemenkes.

Percepatan vaksinasi ini perlu segera diwujudkan untuk terciptanya herd imunity atau kekebalan komunal di tengah masyarakat. 

Riau kata Andi Rachman harusnya menjadi salah satu daerah prioritas yang diperhatikan pemerintah pusat. Kenapa? Karena daerah ini menyumbangkan begitu banyak kontribusi devisa dan pemasukan untuk negara baik dari migas, perkebunan, kehutanan dan berbagai sektor lainnya. Riau juga memberikan kontribusi luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Jangan sampai, karena keterlambatan Menkes  menyuplai vaksin membuat herd imunity sulit dicapai. Muaranya bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi di Riau. 

Baca Juga:  Mulut Bisa Terasa Asam, Meski Anda Bukan Perokok

“Kalau Riau terganggu bisa menggangu kontribusi Riau untuk pertumbuhan ekonomi Nasional juga. Makanya saya berharap ke Menkes untuk lebih memprioritaskan Riau," ujar anggota Komisi II DPR RI. 

Hasil koordinasinya dengan Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Efendi diketahui bahwa TNI dan Polri sudah menyiapkan perangkat personil dalam rangka meningkatkan jumlah warga yang divaksin. 

"Saya dapat informasi dari pak Kapolda, bahwa Riau saat ini sudah bisa melaksanakan vaksin untuk 70 ribu orang per hari. Tapi karena jumlah vaksinnya terbatas, hal itu belum bisa terjadi," ungkapnya.

Bahkan Riau saat ini infonya hanya bisa melaksanakan vaksin 2.000 hingga 3.000 per hari. Jumlah yang kecil dan bisa memperlama proses terjadinya herd imunity. Padahal, saat ini animo masyarakat untuk vaksin masih tinggi. Banyak masyarakat yang pingin vaksin, tapi malah vaksinnya belum tersedia.

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari