TOKYO (RIAUPOS.CO) – Cabang sepakbola Olimpiade Tokyo 2020 dipastikan akan berlangsung menarik karena ada banyak pemain berstatus bintang yang tampil.
Cabang sepakbola di Olimpiade Tokyo akan dimulai Selasa (20/7/2021). Total ada 16 tim yang akan memperebutkan medali emas sepakbola yang terakhir direbut timnas Brazil pada Olimpiade Rio 2016.
Olimpiade Tokyo menggunakan regulasi pemain yang lahir pada atau setelah 1 Januari 1997 yang bisa tampil di cabang sepakbola. Masing-masing tim memiliki slot tiga pemain di atas 24 tahun untuk mengisi skuad di Olimpiade Tokyo.
Tidak hanya berstatus pemain senior, sejumlah pemain over-aged yang dipilih tampil di Olimpiade 2020 sudah memiliki nama dan tampil di kompetisi papan atas Eropa, seperti Premier League dan La Liga Spanyol.
Sepakbola Olimpiade merupakan ajang pemain muda, tetapi gengsinya tetap tinggi. Negara-negara yang biasanya tak bisa "berisik" di Piala Dunia karena kalah kelas, menjadikan Olimpiade sebagai sarana meraih gelar level dunia.
Ada beberapa pemain yang bisa disebut level bintang yang akan turun di pesta olahraga ini. Mereka antara lain adalah Florian Thauvin (Prancis).
Winger 28 tahun ini dan sudah tak berkompetisi di Eropa. Thauvin yang ikut mengantarkan Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018 memilih tampil di Amerika Utara bersama klub Meksiko, Tigres UANL. Thauvin bergabung dengan Andre-Pierre Gignac di Tigres, yang juga masuk skuad timnas Prancis untuk Olimpiade Tokyo.
Kemudian, tuan rumah Jepang punya Takefusa Kubo. Salah satu hal yang membuat Jepang percaya diri bisa membuat sejarah di Olimpiade adalah sosok Takefusa Kubo. Winger Real Madrid yang sedang dipinjamkan ke Getafe ini sudah bersinar sejak usia muda dan diyakini bakal menjadi bintang Asia di Benua Eropa.
Sementara itu Meksiko akan membaawa kiper Guillermo Ochoa. Dalam ajang apa pun Meksiko tak pernah jadi unggulan teratas. Meksiko selalu dianggap sebagai kuda hitam. Meksiko kembali jadi kuda hitam di Olimpiade Tokyo. Salah satu pemain kunci Meksiko untuk menggebrak adalah kiper kenyang pengalaman Guillermo Ochoa yang sudah 36 tahun.
Lalu, Spanyol akan menyertakan Marco Asensio. Jika di timnas Spanyol untuk Euro 2020 (2021) tak satu pun pemain Real Madrid yang dipanggil, untuk skuad Olimpiade sebaliknya. Salah satu yang dipanggil adalah bintang Madrid, Marco Asensio. Spanyol kali terakhir merebut medali emas Olimpiade pada 1992 di Barcelona.
Selain Asensio, kiper Unai Simon juga dibawa. Beberapa hari setelah tersingkir dari Euro 2020, Unai Simon dipanggil Luis de la Fuente, pelatih Spanyol, untuk Olimpiade Tokyo. Simon merupakan salah satu bintang Spanyol hingga ke semifinal Euro 2020, dengan membuat David De Gea menjadi cadangan.
Juara bertahan Brazil akan membawa pemain veteran Dani Alves. Mantan pemain Barcelona dan Juventus yang kini membela Sao Paulo ini akan memimpin adik-adiknya mencari pelipur lara kegagalan meraih gelar Copa America 2021.
Brazil juga membawa penyerang Everton, Richarlison. Pemain yang sudah melesakkan 10 gol untuk Brazil ini diharapkan jadi pembeda bersama Alves.
Sementara itu Pantai Gading akan membawa pemain senior Eric Baily. Meski bukan tim unggulan di Olimpiade Tokyo 2020, Pantai Gading bisa menjadi kekuatan yang mengejutkan. Pasalnya di semenanjung Afrika Barat ini punya beberapa bintang yang tampil di Liga Inggris. Baily yang bermain di Manchester United diharapkan bisa memperkuat lini bertahan Pantai Gading.
Masih di tubuh Pantai Gading, salah satu pemain muda yang digadang-gadang bakal tampil impresif di Olimpiade Tokyo adalah winger Pantai Gading yang saat ini membela klub Inggris Manchester United, Amad Diallo. Walau jam terbangnya masih minim, kualitas Diallo membuat raksasa Inggris itu terpikat.
Sebenarnya masih banyak bintang yang turun di Olimpiade ini. Sebab, serombongan pemain muda Spanyol dan sudah punya nama besar, juga turun. Mereka adalah Mikel Oyarzabal, Dani Ceballos, Dani Olmo, Pedri, Mikel Moreno, dan yang lainnya.
Sumber: ESPN/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun