Jumat, 18 Oktober 2024

Terduga Teroris di Jakarta Beli Senjata Api dari Bangka

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, dua terduga teroris di DKI Jakarta yang ditangkap pada Rabu (30/6/2021) sempat menggalang dana untuk membeli senjata api (senpi).

Diketahui, para terduga teroris ini berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

- Advertisement -

"(Terduga teroris, red) SY ini yang gunakan rekening BCA dalam rangka penggalangan dana. Dana itu dikirim ke saudara AS si pengirim senjata dari Babel (Bangka Belitung, red)," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (30/6).

Namun demikian, Ramadhan belum dapat menuturkan lebih lanjut mengenai metode pengumpulan uang yang dilakukan oleh terduga teroris ini sehingga dapat membeli senjata. Dia hanya menjelaskan bahwa kedua pihak bertransaksi sebanyak tiga kali.

Baca Juga:  Polsek Senapelan Amankan Pil Ekstasi Jenis Rolex

Pertama, kata Ramadhan, terduga mengirim uang sebesar Rp3 juta, lalu Rp7 juta dan terakhir Rp3 juta. Dalam setiap transaksi, dibarengi keterangan bertuliskan "revo" yang diduga untuk pembelian senjata api laras pendek berjenis revolver.

"Di situ ada kolom keterangan, dalam pengiriman itu ada 'revo'. Revolver. Maksudnya revolver. Terus yang satunya lagi keterangannya senapan panjang," ucapnya.

Setelah transaksi rampung, paket kemudian dikirimkan kepada terduga teroris berinisial DS yang ditangkap di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.

- Advertisement -

Adapun paket itu berisi 3 pucuk senjata api laras panjang, tiga senjata revolver beserta pelurunya dan pisau karambit.

"Yang lain-lain kayak senter, laser. Jadi peran DS itu yang terima paket senjata ini," ujarnya.

Baca Juga:  50 Orang Bidan Terlibat Bisnis Aborsi Ilegal

Saat ini, para terduga teroris tersebut dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, dua terduga teroris di DKI Jakarta yang ditangkap pada Rabu (30/6/2021) sempat menggalang dana untuk membeli senjata api (senpi).

Diketahui, para terduga teroris ini berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"(Terduga teroris, red) SY ini yang gunakan rekening BCA dalam rangka penggalangan dana. Dana itu dikirim ke saudara AS si pengirim senjata dari Babel (Bangka Belitung, red)," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (30/6).

Namun demikian, Ramadhan belum dapat menuturkan lebih lanjut mengenai metode pengumpulan uang yang dilakukan oleh terduga teroris ini sehingga dapat membeli senjata. Dia hanya menjelaskan bahwa kedua pihak bertransaksi sebanyak tiga kali.

Baca Juga:  12 Pemuda Pembegalan Ditangkap, Otak Pelaku Masih Buron

Pertama, kata Ramadhan, terduga mengirim uang sebesar Rp3 juta, lalu Rp7 juta dan terakhir Rp3 juta. Dalam setiap transaksi, dibarengi keterangan bertuliskan "revo" yang diduga untuk pembelian senjata api laras pendek berjenis revolver.

"Di situ ada kolom keterangan, dalam pengiriman itu ada 'revo'. Revolver. Maksudnya revolver. Terus yang satunya lagi keterangannya senapan panjang," ucapnya.

Setelah transaksi rampung, paket kemudian dikirimkan kepada terduga teroris berinisial DS yang ditangkap di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Adapun paket itu berisi 3 pucuk senjata api laras panjang, tiga senjata revolver beserta pelurunya dan pisau karambit.

"Yang lain-lain kayak senter, laser. Jadi peran DS itu yang terima paket senjata ini," ujarnya.

Baca Juga:  Polsek Senapelan Amankan Pil Ekstasi Jenis Rolex

Saat ini, para terduga teroris tersebut dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari