Semua berlangsung begitu cepat. Kapal miring. Semua orang dan kendaraan pun tergelincir. Tiba-tiba kapal pengangkut penumpang 41 orang dan 25 kendaraan tersebyt karam di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Laporan: Radarbanyuwangi
Pelabuhan Gilimanuk sudah berada di depan mata. Eko Setiawan dan para penumpang KMP Yunicee yang lain pun mulai bersiap untuk tak terlalu lama lagi turun. Namun, tiba-tiba saja kapal miring. Eko yang berada di geladak atas bersama penumpang lain otomatis tergelincir.
”Penumpang menjerit, semuanya tenggelam. Saya tidak ingat, tiba-tiba sudah ada kapal yang menolong,” ujar Eko yang bekerja sebagai petugas keamanan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (29/6/2021).
Pria bertubuh gempal itu merasa lega ketika akhirnya selamat. Meski, sekujur tubuhnya masih terus gemetar saat Jawa Pos Radar Banyuwangi berbincang dengannya di ruang evakuasi.
”(Salah seorang, Red) korban yang meninggal bernama Jayanti. Saya kenal dengan dia. Kami kebetulan sama-sama mau ke Gilimanuk,” katanya.
Korban selamat lainnya, Supardi, menceritakan bahwa dirinya hendak mengirimkan genting ke Denpasar dari Surabaya dengan membawa truk. Saat kapal tenggelam, Supardi juga berada di atas geladak.
Kapal tiba-tiba miring. Tak sampai 10 menit, seluruh bagian atas kapal sudah berada di lautan. Supardi spontan merangkak ke lambung kapal. Sampai akhirnya, ada perahu penyelamat yang membawanya ke salah satu kapal.
”Alhamdulillah, saya selamat. Tadi saya tidak memikirkan apa-apa. Yang penting langsung naik ke atas. Semua kendaraan tenggelam, termasuk truk saya,” ungkapnya.
KMP Yunicee bertolak dari dermaga ASDP Ketapang menuju Gilimanuk pada pukul 17.32. Satu jam kemudian (pukul 18.27), KMP Yunicee dilaporkan tenggelam. Dua kapal yang berada di dekat lokasi KMP Yunicee, yaitu KMP Tunu Pratama Jaya dan KMP Dharma Rucitra, langsung merapat untuk melakukan evakuasi.
Dari data manifes, KMP Yunicee tercatat membawa 25 kendaraan dan 41 penumpang. Sekitar pukul 20.00, beberapa korban yang berhasil diselamatkan mulai dibawa ke Pelabuhan Ketapang. Mereka diangkut KMP Samudra Utama dan KMP SMS Swakarya. Mereka lantas dibawa ke ruang evakuasi ASDP.
Dandim 0825 Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto menyebutkan, ada 6 korban meninggal dan 14 penumpang yang dilaporkan masih hilang hingga pukul 22.00. Semua jenazah saat ini masih berada di Puskesmas Gilimanuk.
”Laporan data awal, ada 53 penumpang, 41 penumpang kendaraan dan 13 ABK. Ini informasi yang kami dapat dari syahbandar Gilimanuk,” jelasnya.
Evakuasi korban selamat memakan waktu cukup lama. Otoritas pelabuhan Ketapang bersama Basarnas menyiapkan tempat untuk menampung korban selamat. Begitu diturunkan dari kapal, mereka langsung dimasukkan ke ruang ASDP. Ada yang masih shock dan belum bisa diajak bicara. Mereka tampaknya trauma dengan kejadian tenggelamnya kapal yang ditumpangi.
Hingga berita ini selesai ditulis, aktivitas kapal di Pelabuhan Ketapang lumpuh. Petugas masih berfokus melakukan pencarian.
“Kami ikut membantu menyiapkan tempat untuk menampung korban selamat,” ungkap Kapolsek KPP Tanjung Wangi AKP Ali Masduki.
Sumber: Radarbanyuwangi/Jawapos.com
Editor: Eka G Putra