Minggu, 22 Juni 2025

Perlu Rp2,14 Triliun Bangun Kembali Gaza

GAZA (RIAUPOS.CO) – Serbuan Israel ke Jalur Gaza hanya berlangsung 11 hari. Meski begitu, kerusakan yang terjadi begitu masif. Pemerintah Palestina menyatakan bahwa untuk membangun kembali gedung-gedung yang sudah dihancurkan oleh bom Israel, setidaknya diperlukan 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,14 triliun. 

Al Jazeera mengungkapkan, serangan Israel membuat 1.800 unit perumahan hancur dan tidak layak huni serta 14.300 lainnya rusak sebagian. Puluhan ribu warga Palestina masih berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Selain itu, 74 bangunan publik luluh lantak. Salah satu yang hancur adalah restoran milik Tamer Baker. 

"Kerusakannya sangat parah sehingga saya tidak mampu untuk membangunnya kembali," ujar pria 27 tahun tersebut. 

Baca Juga:  Sembilan Penambang Emas di Solok Selatan Tewas Tertimbun

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB menyatakan, mereka akan memberikan 18,5 juta dolar AS (Rp 264,9 miliar) untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Beberapa negara juga berjanji untuk mengucurkan jutaan dolar bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Salah satunya Mesir. 

Namun, membangun kembali Gaza tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dua jalur perbatasan dikuasai Israel. Sementara itu, yang ketiga di Rafah dikontrol oleh Mesir. Jalur Gaza ibarat penjara terbuka yang terbesar di dunia. Israel kerap menghentikan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur. Itu terjadi sejak serangan militer pada 2008, 2012, dan 2014. Beberapa pakar bahkan meyakini bahwa bangunan yang hancur pada 2014 pun belum selesai dibangun ulang. 

Baca Juga:  14 Konsesi Perusahaan Malaysia dan Singapura Disegel Terkait Karhutla

Menlu AS Antony Blinken kemarin tiba di Kairo, Mesir, untuk mendukung gencatan senjata Gaza-Israel. Sebelumnya, dia bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (sha/c6/bay/jpg)

GAZA (RIAUPOS.CO) – Serbuan Israel ke Jalur Gaza hanya berlangsung 11 hari. Meski begitu, kerusakan yang terjadi begitu masif. Pemerintah Palestina menyatakan bahwa untuk membangun kembali gedung-gedung yang sudah dihancurkan oleh bom Israel, setidaknya diperlukan 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,14 triliun. 

Al Jazeera mengungkapkan, serangan Israel membuat 1.800 unit perumahan hancur dan tidak layak huni serta 14.300 lainnya rusak sebagian. Puluhan ribu warga Palestina masih berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Selain itu, 74 bangunan publik luluh lantak. Salah satu yang hancur adalah restoran milik Tamer Baker. 

"Kerusakannya sangat parah sehingga saya tidak mampu untuk membangunnya kembali," ujar pria 27 tahun tersebut. 

Baca Juga:  Pelaku Penembakan di Kafe Polisi

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB menyatakan, mereka akan memberikan 18,5 juta dolar AS (Rp 264,9 miliar) untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Beberapa negara juga berjanji untuk mengucurkan jutaan dolar bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Salah satunya Mesir. 

Namun, membangun kembali Gaza tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dua jalur perbatasan dikuasai Israel. Sementara itu, yang ketiga di Rafah dikontrol oleh Mesir. Jalur Gaza ibarat penjara terbuka yang terbesar di dunia. Israel kerap menghentikan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur. Itu terjadi sejak serangan militer pada 2008, 2012, dan 2014. Beberapa pakar bahkan meyakini bahwa bangunan yang hancur pada 2014 pun belum selesai dibangun ulang. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Tahun Ini, Jalintas UT - BAA Dituntaskan

Menlu AS Antony Blinken kemarin tiba di Kairo, Mesir, untuk mendukung gencatan senjata Gaza-Israel. Sebelumnya, dia bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (sha/c6/bay/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

GAZA (RIAUPOS.CO) – Serbuan Israel ke Jalur Gaza hanya berlangsung 11 hari. Meski begitu, kerusakan yang terjadi begitu masif. Pemerintah Palestina menyatakan bahwa untuk membangun kembali gedung-gedung yang sudah dihancurkan oleh bom Israel, setidaknya diperlukan 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,14 triliun. 

Al Jazeera mengungkapkan, serangan Israel membuat 1.800 unit perumahan hancur dan tidak layak huni serta 14.300 lainnya rusak sebagian. Puluhan ribu warga Palestina masih berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Selain itu, 74 bangunan publik luluh lantak. Salah satu yang hancur adalah restoran milik Tamer Baker. 

"Kerusakannya sangat parah sehingga saya tidak mampu untuk membangunnya kembali," ujar pria 27 tahun tersebut. 

Baca Juga:  Anies Baswedan Diperiksa KPK 5 Jam

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB menyatakan, mereka akan memberikan 18,5 juta dolar AS (Rp 264,9 miliar) untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Beberapa negara juga berjanji untuk mengucurkan jutaan dolar bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Salah satunya Mesir. 

Namun, membangun kembali Gaza tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dua jalur perbatasan dikuasai Israel. Sementara itu, yang ketiga di Rafah dikontrol oleh Mesir. Jalur Gaza ibarat penjara terbuka yang terbesar di dunia. Israel kerap menghentikan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur. Itu terjadi sejak serangan militer pada 2008, 2012, dan 2014. Beberapa pakar bahkan meyakini bahwa bangunan yang hancur pada 2014 pun belum selesai dibangun ulang. 

Baca Juga:  Sembilan Penambang Emas di Solok Selatan Tewas Tertimbun

Menlu AS Antony Blinken kemarin tiba di Kairo, Mesir, untuk mendukung gencatan senjata Gaza-Israel. Sebelumnya, dia bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (sha/c6/bay/jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari