PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT bersama Kapolres Kombes Pol H Nandang Mumin Wijaya SIK MH berserta jajaran Forkopimda, Sabtu (24/4) mengunjungi tiga titik lokasi banjir di permukiman warga dari tiga kecamatan.
Mereka mendatangi salah satu kawasan pemukiman warga yang terdampak banjir di Perumahan Pesona Harapan Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru dan mengecek ketinggian air banjir yang hingga kini belum kunjung surut.
Tak hanya sakedar datang berkunjung, wali kota juga membawa sedikit bantuan kepada warga yang terdampak bencana banjir seperti sembako dan peralatan bayi yang kini mengungsi di tenda darurat yang telah disediakan oleh Kementerian Sosial RI di Jalan Cengkeh.
Menurut Firdaus, banjir di Kota Pekanbaru saat ini akibat luapan dari anak Sungai Sail yang mengalami pendangkalan. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru merupakan kawasan datar. Di mana ketinggian tanah dengan air laut sangat rendah yaitu antara 25 sampai 50 cm sehingga Kota Pekanbaru kerap menjadi langganan banjir.
Belum lagi saat ini banyak pemukiman warga yang berada di kawasan resapan sehingga menjadi problem tersendiri. Namun pihaknya tidak bisa melakukan penanganan banjir ini dengan menggunakan pompa seperti di sejumlah kecamatan lainnya, karena kawasan pemukiman tersebut berada di bawah aliran sungai.
"Jika kita lihat di kawasan Pesona Harapan Indah ini air tidak mengalir sama sekali. Artinya Perumahan ini memiliki ketinggian di bawah dari sungai sail sehingga kawasan ini sebenarnya merupakan kawasan pembuangan air yang dijadikan pemukiman. Jadi memang harus menunggu air di Sungai Sail surut barulah kawasan yang ada di bawahnya bisa tertangani," ucapnya.
Meskipun begitu, Firdaus mengakui adanya kelalalian dari kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yang membiarkan pengembang membangun di kawasan hijau dan kawasan resapan.
"Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih selektif lagi memberikan izin kepada pengembang agar tidak ada lagi bencana banjir serupa yang terjadi kepada warga kedepannya," kata dia.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT bersama Kapolres Kombes Pol H Nandang Mumin Wijaya SIK MH berserta jajaran Forkopimda, Sabtu (24/4) mengunjungi tiga titik lokasi banjir di permukiman warga dari tiga kecamatan.
Mereka mendatangi salah satu kawasan pemukiman warga yang terdampak banjir di Perumahan Pesona Harapan Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru dan mengecek ketinggian air banjir yang hingga kini belum kunjung surut.
- Advertisement -
Tak hanya sakedar datang berkunjung, wali kota juga membawa sedikit bantuan kepada warga yang terdampak bencana banjir seperti sembako dan peralatan bayi yang kini mengungsi di tenda darurat yang telah disediakan oleh Kementerian Sosial RI di Jalan Cengkeh.
Menurut Firdaus, banjir di Kota Pekanbaru saat ini akibat luapan dari anak Sungai Sail yang mengalami pendangkalan. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru merupakan kawasan datar. Di mana ketinggian tanah dengan air laut sangat rendah yaitu antara 25 sampai 50 cm sehingga Kota Pekanbaru kerap menjadi langganan banjir.
- Advertisement -
Belum lagi saat ini banyak pemukiman warga yang berada di kawasan resapan sehingga menjadi problem tersendiri. Namun pihaknya tidak bisa melakukan penanganan banjir ini dengan menggunakan pompa seperti di sejumlah kecamatan lainnya, karena kawasan pemukiman tersebut berada di bawah aliran sungai.
"Jika kita lihat di kawasan Pesona Harapan Indah ini air tidak mengalir sama sekali. Artinya Perumahan ini memiliki ketinggian di bawah dari sungai sail sehingga kawasan ini sebenarnya merupakan kawasan pembuangan air yang dijadikan pemukiman. Jadi memang harus menunggu air di Sungai Sail surut barulah kawasan yang ada di bawahnya bisa tertangani," ucapnya.
Meskipun begitu, Firdaus mengakui adanya kelalalian dari kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah Kota Pekanbaru yang membiarkan pengembang membangun di kawasan hijau dan kawasan resapan.
"Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih selektif lagi memberikan izin kepada pengembang agar tidak ada lagi bencana banjir serupa yang terjadi kepada warga kedepannya," kata dia.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi