TOKYO (RIAUPOS.CO) — Sejak Jepang Terbuka dimulai pada 1977, Indonesia dua kali merebut tiga gelar dalam satu edisi. Masing-masing pada 1994 dan 1995, dengan memenangi titel di tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra.
Hari ini rekor yang hampir berusia seperempat abad itu berpeluang disamai. Sebab, di final hari ini, Indonesia menempatkan empat wakil di tiga nomor. Satu gelar di antaranya, ganda putra, sudah pasti jadi milik Indonesia karena terjadi all Indonesian final.
Para wakil Indonesia itu adalah Jonatan Christie di tunggal putra yang akan menantang Kento Momota (Jepang); Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang akan menghadapi rekan sendiri, M Ahsan/Hendra Setiawan, di ganda putra; serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang akan berduel dengan Wang Yilyu/Huang Dongping (Cina).
Jepang Terbuka memang menjadi bukti kekuatan Indonesia. Kemarin, saat BWF Tour 2019 baru berjalan separuh, sudah membuat Indonesia menciptakan tiga kali All Indonesian Final pada sektor ganda putra.
Sepanjang tahun ini, ganda putra menyumbangkan 7 dari 11 gelar yang didapatkan seluruh wakil Indonesia. Ini dihitung dari kejuaraan level Super 1000 sampai Super 300.
Hari ini 28/7) Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan berhadapan dengan seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada partai puncak Japan Open 2019.
Sebelumnya, duel The Minions kontra The Daddies terjadi pada final Indonesia Masters dan Indonesia Open. Hasilnya, Marcus/Kevin selalu memenangkan pertandingan dengan nyaman dalam dua game langsung.
Memang, secara statistik, Hendra/Ahsan lebih inferior di hadapan Marcus/Kevin. Dalam enam pertandingan terakhir, Hendra/Ahsan selalu kalah. Mereka hanya mampu memaksakan rubber game dua kali. Sisanya, dalam empat pertandingan, Hendra/Ahsan selalu kalah straight game.
Sejauh ini, Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan bertemu sembilan kali. Marcus/Kevin mendominasi dengan tujuh kemenangan. Hendra/Ahsan menang dua kali. Namun itu terjadi cukup lama yakni pada Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016.(jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin