Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tim LPPM Unri Ajarkan Ecobrick di Kampung Bunga Raya

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, Tim Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mengajarkan pembuatan ecobrick kepada masyarakat Kampung Bunga Raya, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.

Tim pengabdian ini terdiri dari Dr Muhammad Fauzi SPi MSi, Dr Ir Eni Sumiarsih M Sc, Dr Ir Adriman MSi, Ir Rusliadi, Annesa Fista Savitri, Ade Hermawita, Permata Zahrani, serta M Rafiq Ramaputra yang merupakan kordes kuliah kerja nyata (Kukerta) 2019 Universitas Riau di Kampung Bunga Raya. Acara berlangsung, Sabtu (27/7).

Dr Muhammad Fauzi SPi MSi  menyebutkan, ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah nonbiological (yang tidak terurai) seperti plastik untuk dibuat menjadi blok bangunan, meja, kursi dan berbagai alat furniture lainnya.

Sebagaimana diketahui, katanya, bahwa plastik memerlukan waktu yang lama untuk terurai, namun demikian plastik menjadi keperluan bagi masyarakat dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Kemudian, saat ini Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbanyak nomor 2 ke lautan di dunia.  Untuk itu diperlukan suatu solusi yang nyata untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, salah satunya dengan  membuat ecobrick.  Dengan dibuatnya ecobrick, plastik tidak perlu dibakar, ditimbun ataupun menggunung. Kemudian ecobrick dapat menjaga bahan-bahan plastik tersebut melepaskan CO2 yang pada akhirnya akan menyumbang pemanasan global. Selain itu dengan warna dan bentuk yang unik dapat menarik wisatawan bila telah menjadi furniture, meja/kursi bahkan rumah. Oleh karena itu, tim jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan merasa perlu untuk berbagi ilmu terkait ecobrick ini. “Pengabdian ini dilakukan untuk membagi pengetahuan mengenai ecobrick kepada masyarakat. Melalui ilmu yang didapatkan, masyarakat bisa menerapkan pembuatan ecobrick sehingga dapat mengurangi dampak buruk plastik terhadap lingkungan.” Terang Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Dr M Fauzi.

Baca Juga:  Pimpinan DPRD Berharap Gubernur Terima Masukan Dewan

Kegiatan yang mengambil tema Edukasi Pemanfaatan Sampah Plastik Melalui Pembuatan Ecobrick ini, dibagi menjadi dua sesi, yaitu penyampaian materi dan praktek langsung pembuatan ecobrick.  Sesi materi diberikan oleh Ketua tim kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan juga selaku ketua Jurusan MSP menyampaikan, tentang bahaya plastik bagi lingkungan dan manusia, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang ecobrick oleh Annesa, mahasiswa Jurusan MSP yang juga merupakan Runner Up 1 Duta Lingkungan Pekanbaru. Selepas penyampaian materi dilanjutkan dengan praktek membuat ecobrick ini secara langsung.

Peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Selain karena ecobrick merupakan hal baru, masyarakat merasa bahwa ecobrick ini dapat diterapkan oleh masyarakat di sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. “Kami merasa senang dan berterima kasih kepada Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat Universitas Riau yang telah membagikan ilmu kepada kami, ecobrick ini dapat kami terapkan di taman desa,” terang Farid Indra Wahyudi, selaku Penghulu Kampung Bunga Raya.

Baca Juga:  Pascapulang dari Jakarta, Gubri Syamsuar Tak Perlu Dikarantina

Melalui kegiatan pengabdian ini, tim berharap agar ilmu ini tidak hanya berhenti di sini saja, namun juga bermanfaat dan diterapkan oleh masyarakat, baik di taman desa maupun di sekolah. Sehingga masyarakat Kampung Bunga Raya dapat mengambil peran dalam mengurangi permasalahan sampah plastik.(*1/c)

 

 

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, Tim Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mengajarkan pembuatan ecobrick kepada masyarakat Kampung Bunga Raya, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.

Tim pengabdian ini terdiri dari Dr Muhammad Fauzi SPi MSi, Dr Ir Eni Sumiarsih M Sc, Dr Ir Adriman MSi, Ir Rusliadi, Annesa Fista Savitri, Ade Hermawita, Permata Zahrani, serta M Rafiq Ramaputra yang merupakan kordes kuliah kerja nyata (Kukerta) 2019 Universitas Riau di Kampung Bunga Raya. Acara berlangsung, Sabtu (27/7).

- Advertisement -

Dr Muhammad Fauzi SPi MSi  menyebutkan, ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah nonbiological (yang tidak terurai) seperti plastik untuk dibuat menjadi blok bangunan, meja, kursi dan berbagai alat furniture lainnya.

Sebagaimana diketahui, katanya, bahwa plastik memerlukan waktu yang lama untuk terurai, namun demikian plastik menjadi keperluan bagi masyarakat dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Kemudian, saat ini Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbanyak nomor 2 ke lautan di dunia.  Untuk itu diperlukan suatu solusi yang nyata untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, salah satunya dengan  membuat ecobrick.  Dengan dibuatnya ecobrick, plastik tidak perlu dibakar, ditimbun ataupun menggunung. Kemudian ecobrick dapat menjaga bahan-bahan plastik tersebut melepaskan CO2 yang pada akhirnya akan menyumbang pemanasan global. Selain itu dengan warna dan bentuk yang unik dapat menarik wisatawan bila telah menjadi furniture, meja/kursi bahkan rumah. Oleh karena itu, tim jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan merasa perlu untuk berbagi ilmu terkait ecobrick ini. “Pengabdian ini dilakukan untuk membagi pengetahuan mengenai ecobrick kepada masyarakat. Melalui ilmu yang didapatkan, masyarakat bisa menerapkan pembuatan ecobrick sehingga dapat mengurangi dampak buruk plastik terhadap lingkungan.” Terang Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Dr M Fauzi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pimpinan DPRD Berharap Gubernur Terima Masukan Dewan

Kegiatan yang mengambil tema Edukasi Pemanfaatan Sampah Plastik Melalui Pembuatan Ecobrick ini, dibagi menjadi dua sesi, yaitu penyampaian materi dan praktek langsung pembuatan ecobrick.  Sesi materi diberikan oleh Ketua tim kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan juga selaku ketua Jurusan MSP menyampaikan, tentang bahaya plastik bagi lingkungan dan manusia, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang ecobrick oleh Annesa, mahasiswa Jurusan MSP yang juga merupakan Runner Up 1 Duta Lingkungan Pekanbaru. Selepas penyampaian materi dilanjutkan dengan praktek membuat ecobrick ini secara langsung.

Peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Selain karena ecobrick merupakan hal baru, masyarakat merasa bahwa ecobrick ini dapat diterapkan oleh masyarakat di sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. “Kami merasa senang dan berterima kasih kepada Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat Universitas Riau yang telah membagikan ilmu kepada kami, ecobrick ini dapat kami terapkan di taman desa,” terang Farid Indra Wahyudi, selaku Penghulu Kampung Bunga Raya.

Baca Juga:  Riau Dapat Jatah 2 Juta Lembar Pecahan Rp75 Ribu

Melalui kegiatan pengabdian ini, tim berharap agar ilmu ini tidak hanya berhenti di sini saja, namun juga bermanfaat dan diterapkan oleh masyarakat, baik di taman desa maupun di sekolah. Sehingga masyarakat Kampung Bunga Raya dapat mengambil peran dalam mengurangi permasalahan sampah plastik.(*1/c)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari