Selasa, 14 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Sinergi MLH PWM Riau, IRI Indonesia Capther Riau Di-Launching

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  Program GSBM Rutin Setiap Kamis

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

Baca Juga:  Stan Kuansing Raih Terbaik II Se-Indonesia

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  10 Izin Perusahaan Terancam Dicabut Diduga Terlibat Kebakaran Hutan dan Lahan

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

- Advertisement -
Baca Juga:  Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Riau Melaksanakan Iven Laseda Riau 2019

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau bersinergi dengan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia. Wujud sinergi dengan me-launching IRI Indonesia Capher IRI Riau oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua Dewan Penasehat IRI Indonesia Prof Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Manager Program Dr Hanafi Guciano, pertengahan Maret lalu.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH-PWM) Riau Dr Wirdati Irma pada rapat koordinasi dengan PWM menyampaikan program kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IRI. Sekaligus juga dilaksanakan pelatihan bagi perwakilan  pemuka agama dan masyarakat adat yang ada di Riau.

"Tujuannya adalah mengajak para tokoh agama dan masyarakat adat untuk berkomitmen menjaga kelestarian hutan tropis, terutama yang ada di Riau, melalui gerakan da’wahnya kepada umat dan masyarakat. Riau diperkirakan masih banyak hutannya termasuk hutan gambut yang cukup mendominasi. Luasan  lahan gambut di Riau mencapai 3.861.401 Ha (data BRGM) terluas dari seluruh lahan gambut yang ada di Sumatera," ujarnya.

Baca Juga:  45 Anggota DPRD Ucapkan Sumpah Jabatan

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr H Saidul Amin MA menyatakan dukungan terhadap gerakan bersama menjaga hutan di Riau yang melibatkan tokoh agama dan para tokoh adat. Secara struktural Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang besar di Indonesia khususnya Riau mempunyai banyak Amal Usaha dan kader mubaligh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Riau. "Muhammadiyah Riau saat ini banyak memiliki lembaga sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, tentunya dapat menyampaikan seruan menjaga kelestarian hutan Riau," katanya.

Prof Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, lahan gambut sudah banyak mengalami degradasi, sehingga mengakibatkan bencana. Hal ini tidak bisa di biarkan terus-menerus. Harus ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Dr. Widarti Irma menginformasikan bahwa insyaallah launching IRI Indonesia selanjutnya di Kalimantan Timur, hari Jumat tanggal 9 April 2021.(mar/c)

Baca Juga:  Program GSBM Rutin Setiap Kamis

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari