PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Minas Tahura, memanfaatkan sampah organik yang bersumber dari serasah di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH), menjadi kompos. Dengan pemanfaatan serasah tersebut, serasah menjadi bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod, pembuatan kompos ini menjadi penting karena ada banyak sumber bahan baku yang melimpah kawasan KPH Minas Tahura.
"Bahan baku serasah ini bisa memberikan manfaat nilai tambah untuk lingkungan yang lebih baik. Dan ini juga bisa menjadi bahan pembelajaran masyarakat sekitar untuk memanfaatkan limbah organik, dan dimungkinkan menjadi sumber pupuk bagi masyarakat," kata Murod, Kamis (1/4/2021).
Untuk tahap awal, lanjut Murod, sampah organik berupa serasah yang dikelola oleh Koperasi Tahura Sejahtera, dan kedepan akan direncanakan untuk bekerjasama dengan masyarakat setempat dalam pengelolaannya.
"Jadi pengelolaan serasah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan pak Gubernur yakni memujudkan Riau Hijau," jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, sedikitnya 2 ton kompos dihasilkan. Pihaknya yakin, produktifitas bisa meningkat sehingga diharapkan bisa menjadi sumber pengadaan pupuk untuk masyarakat.
"Kami harapkan daerah lain juga bisa memanfatkan potensi serasah yang ada wilayah nya untuk bisa dijadikan kompos sehingga bisa bernilai ekonomis," harapnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Minas Tahura, memanfaatkan sampah organik yang bersumber dari serasah di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH), menjadi kompos. Dengan pemanfaatan serasah tersebut, serasah menjadi bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod, pembuatan kompos ini menjadi penting karena ada banyak sumber bahan baku yang melimpah kawasan KPH Minas Tahura.
- Advertisement -
"Bahan baku serasah ini bisa memberikan manfaat nilai tambah untuk lingkungan yang lebih baik. Dan ini juga bisa menjadi bahan pembelajaran masyarakat sekitar untuk memanfaatkan limbah organik, dan dimungkinkan menjadi sumber pupuk bagi masyarakat," kata Murod, Kamis (1/4/2021).
Untuk tahap awal, lanjut Murod, sampah organik berupa serasah yang dikelola oleh Koperasi Tahura Sejahtera, dan kedepan akan direncanakan untuk bekerjasama dengan masyarakat setempat dalam pengelolaannya.
- Advertisement -
"Jadi pengelolaan serasah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan pak Gubernur yakni memujudkan Riau Hijau," jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, sedikitnya 2 ton kompos dihasilkan. Pihaknya yakin, produktifitas bisa meningkat sehingga diharapkan bisa menjadi sumber pengadaan pupuk untuk masyarakat.
"Kami harapkan daerah lain juga bisa memanfatkan potensi serasah yang ada wilayah nya untuk bisa dijadikan kompos sehingga bisa bernilai ekonomis," harapnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra