Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ahli Vaksin Australia Sebut Asal Usul Covid-19 Bakal jadi Misteri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang ahli vaksin Universitas Flinders, Australia, Nikolai Petrovsky menyatakan dunia masih lama untuk mengetahui asal-usul Covid-19. Meski, telah ada penyelidikan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Cina pada Januari lalu. Bisa dibilang asal usul Covid-19 bakal menjadi misteri.

"Saat ini kita tidak lebih maju dari tahun lalu," kata Petrovsky, yang adalah salah satu dari 26 ahli global yang menandatangani surat terbuka yang diterbitkan pada Kamis (4/3), yang menyerukan penyelidikan baru tentang pandemi itu.

Surat terbuka itu mengatakan misi WHO tidak memiliki mandat, kemandirian, atau akses yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan penuh dan tidak terbatas ke semua teori tentang asal usul Covid-19.

Baca Juga:  Aktivis Perempuan Tewas Usai Demo Anti-Taliban

"Semua kemungkinan tetap ada dan saya belum melihat satu pun data ilmiah independen yang mengesampingkan salah satunya," kata Petrovsky.

Pada Januari lalu, tim ilmuwan yang dipilih oleh WHO mengunjungi rumah sakit dan lembaga penelitian di Wuhan. Kota di Cina itu merupakan tengah tempat virus corona muncul pertama kali. Tim WHO mencari petunjuk tentang asal usul Covid-19.

Akan tetapi, misi itu mendapat kecaman. Bahkan, kritikus menuduh WHO terlalu mengandalkan kerja lapangan dan data Cina yang dikompromikan secara politis. Anggota tim juga mengatakan Cina enggan membagikan data penting yang dapat menunjukkan Covid-19 beredar berbulan-bulan lebih awal dari yang pertama kali dikenali.

Pada konferensi pers untuk menandai berakhirnya kunjungan WHO ke Wuhan, kepala tim Peter Ben Embarek tampaknya mengesampingkan kemungkinan virus bocor dari laboratorium di Wuhan. Tetapi Petrovsky mengatakan tidak masuk akal untuk mengesampingkan kemungkinan apa pun, dan mengatakan tujuan dari surat terbuka itu adalah untuk mendapatkan pengakuan secara global bahwa belum ada yang mengidentifikasi sumber virus dan perlu terus dicari.

Baca Juga:  Tabah 65 Atm

"Kita membutuhkan pikiran terbuka dan jika kami menutup beberapa jalan karena dianggap terlalu sensitif, itu bukan cara kerja sains," pungkas Petrovsky.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang ahli vaksin Universitas Flinders, Australia, Nikolai Petrovsky menyatakan dunia masih lama untuk mengetahui asal-usul Covid-19. Meski, telah ada penyelidikan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Cina pada Januari lalu. Bisa dibilang asal usul Covid-19 bakal menjadi misteri.

"Saat ini kita tidak lebih maju dari tahun lalu," kata Petrovsky, yang adalah salah satu dari 26 ahli global yang menandatangani surat terbuka yang diterbitkan pada Kamis (4/3), yang menyerukan penyelidikan baru tentang pandemi itu.

- Advertisement -

Surat terbuka itu mengatakan misi WHO tidak memiliki mandat, kemandirian, atau akses yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan penuh dan tidak terbatas ke semua teori tentang asal usul Covid-19.

Baca Juga:  Facebook Berniat Hentikan Sementara Iklan Politik

"Semua kemungkinan tetap ada dan saya belum melihat satu pun data ilmiah independen yang mengesampingkan salah satunya," kata Petrovsky.

- Advertisement -

Pada Januari lalu, tim ilmuwan yang dipilih oleh WHO mengunjungi rumah sakit dan lembaga penelitian di Wuhan. Kota di Cina itu merupakan tengah tempat virus corona muncul pertama kali. Tim WHO mencari petunjuk tentang asal usul Covid-19.

Akan tetapi, misi itu mendapat kecaman. Bahkan, kritikus menuduh WHO terlalu mengandalkan kerja lapangan dan data Cina yang dikompromikan secara politis. Anggota tim juga mengatakan Cina enggan membagikan data penting yang dapat menunjukkan Covid-19 beredar berbulan-bulan lebih awal dari yang pertama kali dikenali.

Pada konferensi pers untuk menandai berakhirnya kunjungan WHO ke Wuhan, kepala tim Peter Ben Embarek tampaknya mengesampingkan kemungkinan virus bocor dari laboratorium di Wuhan. Tetapi Petrovsky mengatakan tidak masuk akal untuk mengesampingkan kemungkinan apa pun, dan mengatakan tujuan dari surat terbuka itu adalah untuk mendapatkan pengakuan secara global bahwa belum ada yang mengidentifikasi sumber virus dan perlu terus dicari.

Baca Juga:  Wamenag Dukung Proses Hukum Sukmawati

"Kita membutuhkan pikiran terbuka dan jika kami menutup beberapa jalan karena dianggap terlalu sensitif, itu bukan cara kerja sains," pungkas Petrovsky.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari