PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 melanda Indonesia termasuk Provinsi Riau awal tahun 2020 lalu, turut berdampak pada dunia pendidikan. Salah satunya yakni dilakukan pembelajaran secara online untuk menghindari paparan Covid-19.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr Mubarak mengatakan, dampak pandemi Covid-19 tersebut juga terjadi dilingkungan Umri. Di mana sejak awal tahun 2020 hingga saat ini, pihaknya masih menerapkan sistem perkuliahan secara online.
"Sejak ada instruksi dari pemerintah bahwa perkuliahan di masa pandemi harus tetap dilakukan namun secara online, hingga saat ini kami masih menerapkannya," kata Mubarak, Sabtu (30/1/2021).
Lebih lanjut dikatakannya, untuk mendukung proses perkuliahan secara online tetap berjalan efektif dan tidak mengurangi mutu. Pihaknya saat ini terus mengembangkan sistem informasi teknologi (IT), baik untuk menunjang perkuliahan, administrasi dan pengawasan secara online.
"Total selama pandemi ini ada 25 sistem yang kami kembangkan. Jadi di masa pandemi ini, menuntut kami lebih kreatif dalam mengembangkan sistem IT," ujarnya.
Dengan sistem yang sudah dijalankan tersebut, lanjut Dr Mubarak, saat ini perkuliahan di Umri sudah memasuki pekan ke-12 atau akan segera berakhir dan memasuki semester baru. Pada semester baru yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang, pihaknya akan mulai menerapkan perkuliahan tatap muka secara terbatas.
"Pada semester baru Maret mendatang, kami akan menerapkan perkuliahan tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa yang kuliah tatap muka juga dibatasi hanya 40 persen, sedangkan 60 persen tetap secara online," jelasnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Covid-19 melanda Indonesia termasuk Provinsi Riau awal tahun 2020 lalu, turut berdampak pada dunia pendidikan. Salah satunya yakni dilakukan pembelajaran secara online untuk menghindari paparan Covid-19.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr Mubarak mengatakan, dampak pandemi Covid-19 tersebut juga terjadi dilingkungan Umri. Di mana sejak awal tahun 2020 hingga saat ini, pihaknya masih menerapkan sistem perkuliahan secara online.
- Advertisement -
"Sejak ada instruksi dari pemerintah bahwa perkuliahan di masa pandemi harus tetap dilakukan namun secara online, hingga saat ini kami masih menerapkannya," kata Mubarak, Sabtu (30/1/2021).
Lebih lanjut dikatakannya, untuk mendukung proses perkuliahan secara online tetap berjalan efektif dan tidak mengurangi mutu. Pihaknya saat ini terus mengembangkan sistem informasi teknologi (IT), baik untuk menunjang perkuliahan, administrasi dan pengawasan secara online.
- Advertisement -
"Total selama pandemi ini ada 25 sistem yang kami kembangkan. Jadi di masa pandemi ini, menuntut kami lebih kreatif dalam mengembangkan sistem IT," ujarnya.
Dengan sistem yang sudah dijalankan tersebut, lanjut Dr Mubarak, saat ini perkuliahan di Umri sudah memasuki pekan ke-12 atau akan segera berakhir dan memasuki semester baru. Pada semester baru yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang, pihaknya akan mulai menerapkan perkuliahan tatap muka secara terbatas.
"Pada semester baru Maret mendatang, kami akan menerapkan perkuliahan tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa yang kuliah tatap muka juga dibatasi hanya 40 persen, sedangkan 60 persen tetap secara online," jelasnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi