SIAK (RIAUPOS.CO) – Bupati Siak Alfedri menjadi saksi pelantikan Sekda Siak H Arfan Usman sebagai Ketua PGRI Siak dalam Konferensi V Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Siak Masa Bakti XXII tahun 2020-2025.
Acara yang berlangsung di Gedung Tengku Mahratu Siak, pada Senin (25/1) pagi, membuat Bupati Alfedri bersemangat. Bahkan Bupati Alfedri mengatakan, akan membangunkan gedung PGRI bersebelahan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Insya Allah pada 2023, gedung PGRI sudah bisa digunakan,” sebut bupati.
Dengan terpilihnya Sekda Arfan Usman sebagai Ketua PGRI Siak, dikatakan bupati, Pak Sekda memang layak di posisi itu. Dia memang pantas mendapatkannya.
“Kami mengapresiasi dilaksanakanya Konferensi V PGRI Siak. Kami berharap PGRI ke depan lebih maju dan menjadi mitra strategis dalam melaksanakan pembanggunan pendidikan di Kabupaten Siak,” ungkapnya.
Bupati memiliki rekam jejak selain pernah menjabat sebagai kepala seksi di Sungai Apit pada 1989, juga menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah era Bupati Siak semasa itu di jabat Arwin AS dan juga pernah menjadi kepala sekolah dan guru di SMA Korpri Minas pada 1999 silam.
Berdasarkan pengalamannya itu, Bupati Alfedri tertantang untuk bermitra bersama PGRI dalam membangun sumber daya manusia Kabupaten Siak yang lebih maju dan unggul.
“Kalau saya sudah bersama kawan-kawan PGRI ini, saya merasa seperti guru lagi dan tertantang, untuk memperbaiki pendidikan yang sudah baik ini menjadi lebih baik lagi,” sebutnya.
Komitmen Alfedri dalam memajukan pendidikan Kabupaten Siak, dengan mengubah bantuan beasiswa yang dulunya diberikan kepada anak berprestasi, ke depan bantuan beasiswa ada yang untuk masyarakat miskin.
Selanjutnya, agar pembelajaran dapat lebih efektif, dia ingin seluruh sekolah belajar mengunakan infokus, guru tidak menggunakan spidol lagi. Ia meminta Dinas Pendidikan menyiapkan data, sekolah yang belum masuk jaringan internet. Setiap sekolah nantinya dibantu laptop untuk memudahkan mengoperasikan infokus.
“Hal ini sudah kami mulai pada 2019 lalu. Pada 2020 kami usulkan di APBD perubahan. Saya mau pada 2022 semua sekolah di Siak menggunakan infokus,’’ ujarnya.
Ketua PGRI Provinsi Riau Dr M Syafi’i mengatakan, PGRI Riau mendesain organisasi ini menjadi kekinian. Organisasi ini selain fungsinya tempat berkumpul juga sebagai wadah menjaring masukan, saran dan kritik bagi para guru dan dosen.
“Di masa pandemi seperti sekarang, konsep digital perlu di tingkatkan, saat ini kami menerima laporan dari guru daerah cukup melalui WhatsApp. Kami juga mengadakan pendataan guru, kami tidak mau kehilangan satu guru pun,” terangnya.(mng)