(RIAUPOS.CO) — Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menyerahkan bantuan tanggap darurat bagi korban musibah kebakaran di Jalan Kayu Jati, Tembilahan Hulu, Ahad (21/7).
Bantuan yang diberikan itu merupakan bentuk kepedulian dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI)
“Bantuan yang diserahkan ini tentu tidak mencukupi. Namun, inilah bentuk kepedulian yang kita berikan. Kita ikut merasakan kesedihan atas musibah ini,†kata Bupati.
Bupati menuturkan, meski musibah merupakan takdir. Hanya saja ada pula musibah karena kelalaian. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir terjadinya sebuah musibah.
Saat itu, Bupati juga menyampaikan alasannya selalu hadir di tengah masyarakat yang tertimpa musibah. Dia ingin melihat langsung kondisi warganya sebagai wujud dari rasa empati.
“Jangan pernah larut dalam kesedihan yang mendalam. In sya Allah akan ada hikmah dibalik semua ini,†paparnya. Musibah merupakan sebuah ujian yang diberikan Allah kepada manusia.
Permohonan maaf selalu disampaikannya karena dia tidak dapat hadir bersama mendampingi warga saat sedang terjadi musibah. Hal itu dikarenakan ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu resepsi pernikahan putra bungsunya.
Sebagai mana diketahui saat ini sudah memasuki musim kemarau dan mayoritas permukiman warga didominasi dengan rumah semi permanen. Oleh sebab itu perlu kewaspadaan.
“Jangan menggunakan listrik secara berlebihan dan jangan sekali-kali mencuri daya, kalau mau tambah daya lapor ke PLN,†sebut Bupati.(adv)
(RIAUPOS.CO) — Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan menyerahkan bantuan tanggap darurat bagi korban musibah kebakaran di Jalan Kayu Jati, Tembilahan Hulu, Ahad (21/7).
Bantuan yang diberikan itu merupakan bentuk kepedulian dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI)
- Advertisement -
“Bantuan yang diserahkan ini tentu tidak mencukupi. Namun, inilah bentuk kepedulian yang kita berikan. Kita ikut merasakan kesedihan atas musibah ini,†kata Bupati.
Bupati menuturkan, meski musibah merupakan takdir. Hanya saja ada pula musibah karena kelalaian. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir terjadinya sebuah musibah.
Saat itu, Bupati juga menyampaikan alasannya selalu hadir di tengah masyarakat yang tertimpa musibah. Dia ingin melihat langsung kondisi warganya sebagai wujud dari rasa empati.
- Advertisement -
“Jangan pernah larut dalam kesedihan yang mendalam. In sya Allah akan ada hikmah dibalik semua ini,†paparnya. Musibah merupakan sebuah ujian yang diberikan Allah kepada manusia.
Permohonan maaf selalu disampaikannya karena dia tidak dapat hadir bersama mendampingi warga saat sedang terjadi musibah. Hal itu dikarenakan ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu resepsi pernikahan putra bungsunya.
Sebagai mana diketahui saat ini sudah memasuki musim kemarau dan mayoritas permukiman warga didominasi dengan rumah semi permanen. Oleh sebab itu perlu kewaspadaan.
“Jangan menggunakan listrik secara berlebihan dan jangan sekali-kali mencuri daya, kalau mau tambah daya lapor ke PLN,†sebut Bupati.(adv)