PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Riau terus mengalami peningkatan. Seperti Sabtu (16/1) terdapat penambahan 166 pasien yang sembuh, sementara itu penambahan pasien positif hanya 96 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sehari sebelumnya atau pada Jumat (15/1) jumlah penambahan pasien yang sembuh juga lebih banyak dibandingkan pasien positif. Yakni 186 pasien yang dinyatakan sembuh, sedangkan pasien positif 170 orang.
“Alhamdulillah angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau terus mengalami peningkatan. Saat ini total pasien yang sembuh di Riau sebanyak 25.014 orang atau 92,1 persen. Sedangkan pasien positif total 27.149 orang,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dari total pasien positif tersebut, yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 935 orang atau 3,4 persen, dirawat di rumah sakit 565 orang atau 2,1 persen. Sedangkan yang meninggal dunia 635 orang atau 2,3 persen.
“Artinya total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini tinggal 1.500 orang. Yakni 935 isolasi mandiri dan 565 dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Mimi menjelaskan, bahwasanya memang saat ini pasien positif Covid-19 di Riau didominasi oleh pasien tanpa gejala sehingga tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Namun hanya perlu menjalani isolasi mandiri.
“Isolasi mandiri ini ada yang di rumah dan ada juga yang ditempat yang sudah disiapkan pemerintah. Meskipun isolasi mandiri di rumah, namun akan tetap dipantau oleh petugas kesehatan terdekat,” sebutnya.
Mimi merincikan, untuk daerah dengan tingkat kesembuhan tertinggi yakni Pekanbaru 11.710 orang. Dumai 2.344 orang, Kampar 1.962 orang, Pelalawan 1.040 orang, Indragiri Hulu 1.014 orang, Indragiri Hilir 704 orang.
“Kemudian Kepulauan Meranti 223 orang, Bengkalis 1.723 orang, Siak 1.889 orang, Kuansing 628 orang, Rokan Hilir 899 orang, Rokan Hulu 551 orang dan dari luar Provinsi Riau 327 orang,” paparnya.
Meski pun angka kesembuhan pasien di Riau cukup tinggi, namun tetap masih ada penambahan pasien positif dan juga ada pasien yang meninggal dunia. Karena itu Mimi kembali mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertular Covid-19.
‘’Protokol kesehatan mari terus dijalankan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan juga mencuci tangan,” ajaknya.
Pecahkan Rekor
Kasus harian Covid-19 di Indonesia membuat rekor baru. Per Sabtu (16/1) angka terkonfirmasi positif sebanyak 14.224 orang. Sehingga total keseluruhan yang terinfeksi Covid-19 mencapai 869.642.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo mengatakan angka yang memecahkan rekor tersebut adalah akumulasi dari libur panjang akhir tahun 2020 lalu.
“Jelas ya bahwa kenaikan kasus itu karena terjadinya penularan masih seminggu atau 14 hari yang lalu. Nah 14 hari yang lalu ada liburan akhir tahun jadi terus meningkat,” ujar Windhu, Sabtu (16/1).
Merujuk pada data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat kepatuhan masyarakat terhadap pemakaian masker per 10 Januari 2021 menurun. Karena angkanya kurang dari 60 persen.
Sehingga menurut Windhu hal ini menjadi pekerjaaan rumah bagi pemerintah dan pemerintah daerah agar masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Kepatuhan warga menurun disiplin protokol kesehatan. Itu saja yang terditeksi bagaimana yang tidak terditeksi,” katanya.
Windhu berujar, meskipun adanya vaksin tapi tidak bisa serta merta Covid-19 langsung hilang. Masyarakat yang setelah disuntik vaksin juga tidak langsung bisa membentuk herd immunity.
“Jadi kalau cuma mengandalkan vaksin kita jadi tidak terkendali. Karena apa masih panjang vaksinasi ini. Karenanya yang paling penting adalah protokol kesehatan. Itu mutlak,” tegasnya.
Wishnu menduga angka penularan Covid-19 di Indonesia sebenarnya lebih dari 14 ribu kasus. Ini karena pemerintah masih lemah melakukan tracing atau pelacakan kontak.
Karena angka testing harian di Indonesia tidak selalu 40 ribu per hari. Bahkan kadang Indonesia hanya mampu melakukan testing 20 ribu sampai 30 ribu.
“Jadi ini kita sudah kaget melihat kasus yang diumumkan tapi sebetulnya ini jauh lebih tinggi lagi realitasnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Windhu juga mendesak pemerintah untuk orang-orang yang tertular Covid-19 untuk diisolasi. Karena dengan cara tersebut angka penularan Covid-19 bisa terkendali.
“Pemerintah juga harus melakukan isolasi sebanyak mungkin kasus yang positif. Tapi kalau kita enggak mampu menditeksi maka sama saja akan terus terjadi penularan terus,” ujarnya. Adapun per hari ini, Sabtu (16/1) jumlah positif sebanyak 14.224 orang. Totalnya adalah 896.642 orang. Kemudian sembuh 8.662 orang, jumlah keseluruhannya adalah 727.358 orang.
Meninggal dunia tercatat 283 orang. Total keseluruhannya adalah 25.767 orang. Virus corona ini sudah menyebar ke 34 provinsi dengan 510 kabupaten dan kota.(sol/jpg)