Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Orang Tua Wajib Awasi Tumbuh Kembang Anak

(RIAUPOS.CO) – Orang tua merupakan faktor penting dalam menjaga, merawat serta mengawal pertumbuhan anak-anaknya. Tak jarang juga, didengungkan suatu istilah yang sering dijumpai di kalangan masyarakat. Istilah yang berbunyi ‘‘buah kelapa jatuh tak jauh dari pohonnya’’ seakan menggambarkan kondisi anak dewasa cenderung serupa dan mirip dengan kondisi kedua orang tuanya. Oleh karena itu, dalam proses tumbuh kembangnya, para orang tua harus sigap serta peduli terhadap kondisi anak, bahkan tugas tersebut harus diemban sejak masa awal kehidupan anak.

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Awal Bros Pekanbaru dr Kobal Sangaji Sp KFR menjelaskan tumbuh kembang anak bisa bermasalah jika para orang tua tidak sigap dan kurang memperhatikan kondisi anaknya sendiri.

“Bagi para orang tua wajib untuk memperhatikan kondisi anak sejak awal masa kehidupan bahkan sejak dalam kandungan,” tegasnya.

Menurutnya, jika para orang tua lalai dan kurang memperhatikan kondisi anak maka akan berefek buruk bagi si anak kelak di kemudian hari.

“Contohnya, anak memasuki usia tiga bulan. Di usia ini, bayi cenderung mulai menunjukkan aktivitas motoriknya seperti mengangkat kepala. Namun jika hal ini tidak ditemukan pada si bayi, dan orang tua kurang peduli maka akan memperlambat proses tumbuh kembang anak hingga menginjak usia dewasa nantinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan proses tumbuh kembang anak bukan sesuatu yang bisa dibiarkan begitu saja. “Sejatinya, proses tersebut akan terjadi jika dikawal dan diperhatikan karena proses itu tidak bisa berlangsung begitu saja,” tuturnya.

Lebih jauh disampaikan dr Kobal, tumbuh kembang anak memiliki empat komponen. Antara lain, motorik kasar, motorik halus, sensorik dan personal sosial. Motorik kasar meliputi gerakan yang mulai dilakukan setiap anggota gerak tubuhnya. Seperti, berdiri, lari dan lainnya. Motorik halus merupakan sentuhan yang mulai ditunjukkan seperti usaha untuk meraih suatu benda yang berada di sekitarnya. Kemampuan sensorik memperlihatkan bayi mulai mengeluarkan suara seperti ocehan seakan ingin menyampaikan sesuatu. Sedangkan kemampuan personal sosial lebih kepada kondisi lingkungan sekitar tempat ia tinggal.

Baca Juga:  Platform Hooq di Indonesia Tutup 30 April

Keempat komponen ini harus dikawal sedini mungkin oleh para orang tua. Jika melihat ada sesuatu yang janggal, hendaknya berkonsultasi dengan pihak medis.

Sementara itu, permasalahan yang timbul pada keempat komponen tumbuh kembang ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Seperti faktor turunan atau gen. Untuk faktor turunan, contohnya anak yang mengidap down syndrome akan sulit untuk diobati karena sudah faktor turunan.

Faktor selanjutnya ialah faktor lingkungan. Contohnya, anak tumbuh di lingkungan yang diam sunyi dan sepi sehingga mempengaruhi cara komunikasi anak yang cenderung diam dan enggan untuk berbicara. Kondisi tersebut bisa diobati dengan rekayasa Iingkungan melalui program terapi.

Kemudian, faktor virus yang menyerang saat kehamilan bisa ditanggulangi dengan terapi. Contohnya, anak yang terlambat untuk berbicara atau bergerak maka akan dilakukan intervensi untuk melatih si anak tersebut

RS Awal Bros Sediakan Layanan Growth Clinic
Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak secara fisik, RS Awal Bros menyediakan layanan growth clinic. Melalui klinik ini, katanya, tinggi badan seseorang bisa bertambah hingga 5 cm atau bisa sesuai dengan target yang diinginkan. “Namun perlu diketahui, proses ini tidak bisa instan begitu saja butuh proses dan waktu,” tegasnya.

Disamping itu, biasanya para orang tua menginginkan tinggi badan anak nya di maksimalkan ketika si anak sudah menginjak bangku SMA.

Baca Juga:  Bayi Terjatuh di Sungai Ditemukan Tewas

“Tentu lebih sulit lagi, karena umumnya proses pertumbuhan seseorang akan melambat jika sudah duduk di bangku SMA,” ungkapnya.

Ia menyarankan bagi orang tua yang ingin memaksimalkan tinggi badan anak nya, agar memulai terapi ini ketika duduk di bangku SMP.

“Saya pernah punya pasien anak SMP yang ikut growth clinic selama setahun. Tinggi badannya setelah usai melaksanakan terapi mencapai 5 cm,” ceritanya.

Pada kesempatan ini, dirinya juga mengajak masyarakat agar jangan percaya begitu saja terhadap jasa yang menawarkan bisa menambah tinggi badan jika tidak ditenagai oleh seorang dokter.“Perlu diketahui, proses ini membutuhkan waktu dan proses, tidak bisa langsung tambah hanya dengan cara menarik.tulang begitu saja,” tegasnya.

Tips Mengawasi Tumbuh Kembang Anak

1. Kawal Anak Sejak Bayi
Mengawal pertumbuhan dan perkembangan anak.mesti dilakukan orang tua sejak dini. “Karena kalau ditemukan kejanggalan yang sudah terlambat maka akan menganggu proses tumbuh kembang anak itu,” tutur Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Awal Bros Pekanbaru, dr Kobal Sangaji Sp KFR.

2. Jaga Nutrisi
Jaga nutrisi tubuh agar tubuh dapat berkembang secara optimal.“ Intinya jaga kesehatan tubuh, seperti jaga makanan dan lakukan olahraga,” ucapnya

3. Seimbangkan Aktivitas
Dirinya mengatakan agar para orang tua jangan memandang anak sebagai dewasa mini yang artinya menghendaki anak agar melakukan sesuai keinginan.“Karena anak itu membutuhkan hal yang berbeda. Dan juga, jangan memaksakan anak untuk beraktivitas seperti kegiatan belajar Mai dari pagi hingga malam hari karena akan menganggu proses tumbuh kembang serta mempengaruhi strees anak,” terangnya.***

 

(RIAUPOS.CO) – Orang tua merupakan faktor penting dalam menjaga, merawat serta mengawal pertumbuhan anak-anaknya. Tak jarang juga, didengungkan suatu istilah yang sering dijumpai di kalangan masyarakat. Istilah yang berbunyi ‘‘buah kelapa jatuh tak jauh dari pohonnya’’ seakan menggambarkan kondisi anak dewasa cenderung serupa dan mirip dengan kondisi kedua orang tuanya. Oleh karena itu, dalam proses tumbuh kembangnya, para orang tua harus sigap serta peduli terhadap kondisi anak, bahkan tugas tersebut harus diemban sejak masa awal kehidupan anak.

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Awal Bros Pekanbaru dr Kobal Sangaji Sp KFR menjelaskan tumbuh kembang anak bisa bermasalah jika para orang tua tidak sigap dan kurang memperhatikan kondisi anaknya sendiri.

- Advertisement -

“Bagi para orang tua wajib untuk memperhatikan kondisi anak sejak awal masa kehidupan bahkan sejak dalam kandungan,” tegasnya.

Menurutnya, jika para orang tua lalai dan kurang memperhatikan kondisi anak maka akan berefek buruk bagi si anak kelak di kemudian hari.

- Advertisement -

“Contohnya, anak memasuki usia tiga bulan. Di usia ini, bayi cenderung mulai menunjukkan aktivitas motoriknya seperti mengangkat kepala. Namun jika hal ini tidak ditemukan pada si bayi, dan orang tua kurang peduli maka akan memperlambat proses tumbuh kembang anak hingga menginjak usia dewasa nantinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan proses tumbuh kembang anak bukan sesuatu yang bisa dibiarkan begitu saja. “Sejatinya, proses tersebut akan terjadi jika dikawal dan diperhatikan karena proses itu tidak bisa berlangsung begitu saja,” tuturnya.

Lebih jauh disampaikan dr Kobal, tumbuh kembang anak memiliki empat komponen. Antara lain, motorik kasar, motorik halus, sensorik dan personal sosial. Motorik kasar meliputi gerakan yang mulai dilakukan setiap anggota gerak tubuhnya. Seperti, berdiri, lari dan lainnya. Motorik halus merupakan sentuhan yang mulai ditunjukkan seperti usaha untuk meraih suatu benda yang berada di sekitarnya. Kemampuan sensorik memperlihatkan bayi mulai mengeluarkan suara seperti ocehan seakan ingin menyampaikan sesuatu. Sedangkan kemampuan personal sosial lebih kepada kondisi lingkungan sekitar tempat ia tinggal.

Baca Juga:  Lokasi Syuting Film ‘KKN di Desa Penari’ Bukan di Desa Aslinya

Keempat komponen ini harus dikawal sedini mungkin oleh para orang tua. Jika melihat ada sesuatu yang janggal, hendaknya berkonsultasi dengan pihak medis.

Sementara itu, permasalahan yang timbul pada keempat komponen tumbuh kembang ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Seperti faktor turunan atau gen. Untuk faktor turunan, contohnya anak yang mengidap down syndrome akan sulit untuk diobati karena sudah faktor turunan.

Faktor selanjutnya ialah faktor lingkungan. Contohnya, anak tumbuh di lingkungan yang diam sunyi dan sepi sehingga mempengaruhi cara komunikasi anak yang cenderung diam dan enggan untuk berbicara. Kondisi tersebut bisa diobati dengan rekayasa Iingkungan melalui program terapi.

Kemudian, faktor virus yang menyerang saat kehamilan bisa ditanggulangi dengan terapi. Contohnya, anak yang terlambat untuk berbicara atau bergerak maka akan dilakukan intervensi untuk melatih si anak tersebut

RS Awal Bros Sediakan Layanan Growth Clinic
Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak secara fisik, RS Awal Bros menyediakan layanan growth clinic. Melalui klinik ini, katanya, tinggi badan seseorang bisa bertambah hingga 5 cm atau bisa sesuai dengan target yang diinginkan. “Namun perlu diketahui, proses ini tidak bisa instan begitu saja butuh proses dan waktu,” tegasnya.

Disamping itu, biasanya para orang tua menginginkan tinggi badan anak nya di maksimalkan ketika si anak sudah menginjak bangku SMA.

Baca Juga:  Bayi Terjatuh di Sungai Ditemukan Tewas

“Tentu lebih sulit lagi, karena umumnya proses pertumbuhan seseorang akan melambat jika sudah duduk di bangku SMA,” ungkapnya.

Ia menyarankan bagi orang tua yang ingin memaksimalkan tinggi badan anak nya, agar memulai terapi ini ketika duduk di bangku SMP.

“Saya pernah punya pasien anak SMP yang ikut growth clinic selama setahun. Tinggi badannya setelah usai melaksanakan terapi mencapai 5 cm,” ceritanya.

Pada kesempatan ini, dirinya juga mengajak masyarakat agar jangan percaya begitu saja terhadap jasa yang menawarkan bisa menambah tinggi badan jika tidak ditenagai oleh seorang dokter.“Perlu diketahui, proses ini membutuhkan waktu dan proses, tidak bisa langsung tambah hanya dengan cara menarik.tulang begitu saja,” tegasnya.

Tips Mengawasi Tumbuh Kembang Anak

1. Kawal Anak Sejak Bayi
Mengawal pertumbuhan dan perkembangan anak.mesti dilakukan orang tua sejak dini. “Karena kalau ditemukan kejanggalan yang sudah terlambat maka akan menganggu proses tumbuh kembang anak itu,” tutur Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Awal Bros Pekanbaru, dr Kobal Sangaji Sp KFR.

2. Jaga Nutrisi
Jaga nutrisi tubuh agar tubuh dapat berkembang secara optimal.“ Intinya jaga kesehatan tubuh, seperti jaga makanan dan lakukan olahraga,” ucapnya

3. Seimbangkan Aktivitas
Dirinya mengatakan agar para orang tua jangan memandang anak sebagai dewasa mini yang artinya menghendaki anak agar melakukan sesuai keinginan.“Karena anak itu membutuhkan hal yang berbeda. Dan juga, jangan memaksakan anak untuk beraktivitas seperti kegiatan belajar Mai dari pagi hingga malam hari karena akan menganggu proses tumbuh kembang serta mempengaruhi strees anak,” terangnya.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari