1.364 Ruangan Isolasi Disiapkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — HINGGA saat ini pasien positif corona di Riau berjumlah 1 orang. Jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan jumlah pasien, Pemerintah Provinsi (Pempro) Riau menyiapkan 1.364 ruangan isolasi yang terdiri dari 45 rumah sakit, serta asrama haji yang disulap menjadi ruang perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Riau (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari 45 rumah sakit rujukan tersebut, tiga di antaranya merupakan penunjukan langsung dari pemerintah pusat. Sementara lainnya, ditunjuk berdasarkan SK Gubernur Riau.

- Advertisement -

"Kalau untuk kapasitas ruang isolasi di rumah sakit, total ada 300-an. Sedangkan untuk lokasi lainnya yang disiapkan adalah asrama haji dan Balai Diklat BPSDM Riau. Total ruangannya mencapai 1.064," ujar Mimi.

Sedangkan untuk perkembangan pasien di Riau, terhitung sejak 3 hingga 26 Maret 2020, Pemprov Riau merilis ada 3.277 orang dalam pemantauan (ODP). Data tersebut meningkat dari sehari sebelumnya yang masih pada kisaran angka 2.438 orang. ODP terbanyak tercatat di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.357 orang.

- Advertisement -

Selain ODP, lanjut Mimi, saat ini pihaknya juga mencatat bahwa ada pasien dalam pengawasan (PDP) atau yang dinyatakan suspect corona sebanyak 70 orang. Dari 70 orang tersebut, 20 di antaranya sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. "Sedangkan yang masih dirawat sebanyak 50 orang, di mana satu di antara sudah terkonfirmasi positif corona dan masih dirawat di RSUD Arifin Achmad," jelasnya.

Sedangkan untuk satu pasien positif corona, menurut Mimi, kondisinya saat ini semakin membaik. Pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang keempat. Sementara hasil uji swab ketiga sudah dinyatakan negatif. "Kalau nanti hasil uji swab keempat negatif, maka tim dokter akan melihat kembali kondisi pasien. Jika kondisi terus membaik, bisa langsung dipulangkan," sebutnya.

Sementara itu, ada informasi dari pemerintah pusat yang kembali merilis data ada penambahan satu pasien positif corona di Riau per 26 Maret 2020. Di mana, dengan adanya tambahan satu pasien tersebut, total saat ini di Riau ada dua pasien positif corona. Mimi mengatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data yang akurat soal adanya penambahan satu pasien positif corona di Riau tersebut. "Kami belum dapat data yang jelas soal adanya penambahan satu pasien positif corona di Riau itu," ujar Mimi.

Dari data yang ia miliki, di Riau disebutkan ada penambahan satu pasien positif. Namun di data tersebut, tidak dijelaskan identitas pasien berikut di mana yang  bersangkutan dirawat. "Data yang kami terima, ada satu lagi pasien positif, tapi tidak ada identitasnya. Hanya dirawat di rumah sakit di Riau. Rumah sakit di Riau itu banyak. Kalau yang pasien positif sebelumnya, dijelaskan identitas termasuk dirawat di rumah sakit mana, seperti data swab yang dikirim," sebutnya.

Sementara itu, terkait kondisi masyarakat Riau yang saat ini masih berada di Malaysia, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya akan melakukan pemulangan secara bertahap. Untuk proses pemulangan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan wali Kota Dumai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI/Polri dan tim gugus tugas Covid-19 Riau. Diperkirakaan nantinya warga Riau yang akan masuk melalui pelabuhan Dumai ini berjumlah 500-an orang. "Pemulangan warga Riau ini dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepri," katanya.

Dumai Hanya Jadi Kota Transit TKI
Rencana pemulangan TKI yang bekerja di Malaysia lewat Pelabuhan Internasional Dumai dibatalkan. Para TKI tetap dipulangkan lewat dari Tanjung Balai Karimun Kepri. Sementara Dumai sendiri dijadikan kota transit pemulangan TKI dari Malaysia ke daerah-daerah di Pulau Sumatera.

Untuk memastikan berjalannya skenario pemulangan TKI dari Malaysia ke Dumai dan daerah-daerah di Pulau Sumatera, Wali Kota Dumai Zulkifli AS dan Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira bersama instansi terkait langsung memantau pemulangan TKI dari Malaysia via Tanjung Balai Karimun ke Kota Dumai di Pelabuhan Domestik Bandar Sri Junjungan, Kamis (26/3).

"Peninjauan ini untuk melihat apakah protokol penanganan Covid-19 dan skenario pemulangan TKI sudah sesuai apa yang sudah diputuskan. Selanjutnya menentukan langkah-langkah berikutnya untuk kelancaran pemulangan hingga ke daearh asal. Harus benar-benar sesuai dengan protokol," tutur Zulkifli.

Di Pelabuhan Domestik, tercacat ada 21 TKI yang masuk ke Kota Dumai.  21 TKI sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan dan telah memiliki kartu kewaspadaan kesehatan atau health alert card (HAC) dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Mereka tiba di Dumai menggunakan kapal Dumai Line dan Batam Jet.

Warga Dikarantina Jadi 1.254
Jumlah warga Bengkalis yang dikarantina terus mengalami perubahan. Perubahan ini menyebabkan jumlah total warga yang dikarantina baik mandiri maupun karantina di empat gedung mengalami perubahan signifikan, Kamis (26/3). Dari empat gedung yang dijadikan lokasi karantina, untuk Asrama Diklat di Desa Kelapapati jumlah warga yang dikarantina melonjak drastis dari sebelumnya  119 orang menjadi 134. Kemudian, untuk BLK di Desa Senggoro dari sebelumnya 57 orang turun menjadi 53 orang. Sementara untuk dua gedung lainnya yaitu Asrama Atlet di Desa Wonosari dan Gedung Bumi Perkemahan di Desa Kelapapati tetap, masing-masing 79 dan 83.

Bila ditambahkan dengan jumlah warga yang melakukan karantina mandiri sebanyak 905 orang, maka jumlah keseluruhan warga yang dikarantina sebanyak 1.254 orang.

Meranti  Semprotkan 3.000 Liter Disinfektan
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim dan Kapolres AKBP Taufiq Lukman memimpin penyemprotan disinfektan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Tebingtinggi. Sedikitnya, hari pertama aksi tersebut, mereka menghabiskan 3.000 liter disinfektan ke jalan, Kamis (26/3) sore.

Wakil Bupati Meranti Said Hasyim membeberkan jika kegiatan serupa akan terus dilakukan di jalan-jalan protokol Kota Selatpanjang. Selain itu fasilitas pelayanan publik, perkantoran dan rumah ibadah juga akan dilakukan penyemprotan. "Besok (hari ini, red) sebelum Salat Jumat kami semprot masjid yang ada di Kepulauan Meranti. Jadi, orang Salat Jumat bisa aman," ungkapnya.(sol/hsb/esi/wir/esi/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — HINGGA saat ini pasien positif corona di Riau berjumlah 1 orang. Jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan jumlah pasien, Pemerintah Provinsi (Pempro) Riau menyiapkan 1.364 ruangan isolasi yang terdiri dari 45 rumah sakit, serta asrama haji yang disulap menjadi ruang perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Riau (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari 45 rumah sakit rujukan tersebut, tiga di antaranya merupakan penunjukan langsung dari pemerintah pusat. Sementara lainnya, ditunjuk berdasarkan SK Gubernur Riau.

"Kalau untuk kapasitas ruang isolasi di rumah sakit, total ada 300-an. Sedangkan untuk lokasi lainnya yang disiapkan adalah asrama haji dan Balai Diklat BPSDM Riau. Total ruangannya mencapai 1.064," ujar Mimi.

Sedangkan untuk perkembangan pasien di Riau, terhitung sejak 3 hingga 26 Maret 2020, Pemprov Riau merilis ada 3.277 orang dalam pemantauan (ODP). Data tersebut meningkat dari sehari sebelumnya yang masih pada kisaran angka 2.438 orang. ODP terbanyak tercatat di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.357 orang.

Selain ODP, lanjut Mimi, saat ini pihaknya juga mencatat bahwa ada pasien dalam pengawasan (PDP) atau yang dinyatakan suspect corona sebanyak 70 orang. Dari 70 orang tersebut, 20 di antaranya sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. "Sedangkan yang masih dirawat sebanyak 50 orang, di mana satu di antara sudah terkonfirmasi positif corona dan masih dirawat di RSUD Arifin Achmad," jelasnya.

Sedangkan untuk satu pasien positif corona, menurut Mimi, kondisinya saat ini semakin membaik. Pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang keempat. Sementara hasil uji swab ketiga sudah dinyatakan negatif. "Kalau nanti hasil uji swab keempat negatif, maka tim dokter akan melihat kembali kondisi pasien. Jika kondisi terus membaik, bisa langsung dipulangkan," sebutnya.

Sementara itu, ada informasi dari pemerintah pusat yang kembali merilis data ada penambahan satu pasien positif corona di Riau per 26 Maret 2020. Di mana, dengan adanya tambahan satu pasien tersebut, total saat ini di Riau ada dua pasien positif corona. Mimi mengatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data yang akurat soal adanya penambahan satu pasien positif corona di Riau tersebut. "Kami belum dapat data yang jelas soal adanya penambahan satu pasien positif corona di Riau itu," ujar Mimi.

Dari data yang ia miliki, di Riau disebutkan ada penambahan satu pasien positif. Namun di data tersebut, tidak dijelaskan identitas pasien berikut di mana yang  bersangkutan dirawat. "Data yang kami terima, ada satu lagi pasien positif, tapi tidak ada identitasnya. Hanya dirawat di rumah sakit di Riau. Rumah sakit di Riau itu banyak. Kalau yang pasien positif sebelumnya, dijelaskan identitas termasuk dirawat di rumah sakit mana, seperti data swab yang dikirim," sebutnya.

Sementara itu, terkait kondisi masyarakat Riau yang saat ini masih berada di Malaysia, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya akan melakukan pemulangan secara bertahap. Untuk proses pemulangan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan wali Kota Dumai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI/Polri dan tim gugus tugas Covid-19 Riau. Diperkirakaan nantinya warga Riau yang akan masuk melalui pelabuhan Dumai ini berjumlah 500-an orang. "Pemulangan warga Riau ini dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepri," katanya.

Dumai Hanya Jadi Kota Transit TKI
Rencana pemulangan TKI yang bekerja di Malaysia lewat Pelabuhan Internasional Dumai dibatalkan. Para TKI tetap dipulangkan lewat dari Tanjung Balai Karimun Kepri. Sementara Dumai sendiri dijadikan kota transit pemulangan TKI dari Malaysia ke daerah-daerah di Pulau Sumatera.

Untuk memastikan berjalannya skenario pemulangan TKI dari Malaysia ke Dumai dan daerah-daerah di Pulau Sumatera, Wali Kota Dumai Zulkifli AS dan Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira bersama instansi terkait langsung memantau pemulangan TKI dari Malaysia via Tanjung Balai Karimun ke Kota Dumai di Pelabuhan Domestik Bandar Sri Junjungan, Kamis (26/3).

"Peninjauan ini untuk melihat apakah protokol penanganan Covid-19 dan skenario pemulangan TKI sudah sesuai apa yang sudah diputuskan. Selanjutnya menentukan langkah-langkah berikutnya untuk kelancaran pemulangan hingga ke daearh asal. Harus benar-benar sesuai dengan protokol," tutur Zulkifli.

Di Pelabuhan Domestik, tercacat ada 21 TKI yang masuk ke Kota Dumai.  21 TKI sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan dan telah memiliki kartu kewaspadaan kesehatan atau health alert card (HAC) dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Mereka tiba di Dumai menggunakan kapal Dumai Line dan Batam Jet.

Warga Dikarantina Jadi 1.254
Jumlah warga Bengkalis yang dikarantina terus mengalami perubahan. Perubahan ini menyebabkan jumlah total warga yang dikarantina baik mandiri maupun karantina di empat gedung mengalami perubahan signifikan, Kamis (26/3). Dari empat gedung yang dijadikan lokasi karantina, untuk Asrama Diklat di Desa Kelapapati jumlah warga yang dikarantina melonjak drastis dari sebelumnya  119 orang menjadi 134. Kemudian, untuk BLK di Desa Senggoro dari sebelumnya 57 orang turun menjadi 53 orang. Sementara untuk dua gedung lainnya yaitu Asrama Atlet di Desa Wonosari dan Gedung Bumi Perkemahan di Desa Kelapapati tetap, masing-masing 79 dan 83.

Bila ditambahkan dengan jumlah warga yang melakukan karantina mandiri sebanyak 905 orang, maka jumlah keseluruhan warga yang dikarantina sebanyak 1.254 orang.

Meranti  Semprotkan 3.000 Liter Disinfektan
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim dan Kapolres AKBP Taufiq Lukman memimpin penyemprotan disinfektan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Tebingtinggi. Sedikitnya, hari pertama aksi tersebut, mereka menghabiskan 3.000 liter disinfektan ke jalan, Kamis (26/3) sore.

Wakil Bupati Meranti Said Hasyim membeberkan jika kegiatan serupa akan terus dilakukan di jalan-jalan protokol Kota Selatpanjang. Selain itu fasilitas pelayanan publik, perkantoran dan rumah ibadah juga akan dilakukan penyemprotan. "Besok (hari ini, red) sebelum Salat Jumat kami semprot masjid yang ada di Kepulauan Meranti. Jadi, orang Salat Jumat bisa aman," ungkapnya.(sol/hsb/esi/wir/esi/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya