Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Iran Kosongkan Penjara, 85 Ribu Napi Dibebaskan

TAHERAN (RIAUPOS.CO) – Sekitar 85 ribu narapidana dibebaskan oleh pemerintah Iran. Mereka dizinkan kelur dari penjara dan pulang ke rumah masing-masing hingga wabah corona berakhir.

Iran telah melaporkan ada 16.169 kasus virus korona dan 988 di antaranya berakhir dengan kematian. Angka itu menjadikan republik Islam tersebut sebagai salah satu negara yang paling parah terdampak corona di luar China.

“Sejauh ini, sekitar 85.000 tahanan telah dibebaskan dari penjara, kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah itu,” kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili.

Ditanya apakah tahanan politik termasuk di antara mereka yang dibebaskan, dia membenarkan. “Ya, sekitar 50 persen dari mereka adalah tahanan terkait keamanan,” ucapnya.

Baca Juga:  Jokowi Tetap Fokus Bangun Papua

Namun, Gholamhossein tidak mengatakan soal kapan waktu mereka yang dibebaskan itu harus kembali ke penjara untuk menjalani kembali masa hukumannya.

Diketahui, Iran mengumumkan pembebasan 70.000 tahanan pada 9 Maret sebagai reaksi tanggapan terhadap penyebaran virus itu. Namun, tidak ada pembebasan tahanan politik.

Sebelum pembebasan 9 Maret, Iran mengatakan memiliki 189.500 orang di penjara. Mereka diyakini termasuk ratusan yang ditangkap selama atau setelah protes anti-pemerintah pada November.

Amerika Serikat mendesak Iran untuk membebaskan puluhan warga negara ganda dan orang asing yang ditahan terutama atas tuduhan mata-mata. Washington juga mengatakan akan meminta pemerintah Teheran bertanggung jawab langsung atas kematian warga Amerika.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Ada Risiko Antrean Pasien JKN

Editor: E Sulaiman

TAHERAN (RIAUPOS.CO) – Sekitar 85 ribu narapidana dibebaskan oleh pemerintah Iran. Mereka dizinkan kelur dari penjara dan pulang ke rumah masing-masing hingga wabah corona berakhir.

Iran telah melaporkan ada 16.169 kasus virus korona dan 988 di antaranya berakhir dengan kematian. Angka itu menjadikan republik Islam tersebut sebagai salah satu negara yang paling parah terdampak corona di luar China.

- Advertisement -

“Sejauh ini, sekitar 85.000 tahanan telah dibebaskan dari penjara, kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah itu,” kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili.

Ditanya apakah tahanan politik termasuk di antara mereka yang dibebaskan, dia membenarkan. “Ya, sekitar 50 persen dari mereka adalah tahanan terkait keamanan,” ucapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sosialisasi 4 Pilar di Unair, Bamsoet: Amandemen Terbatas PPHN Diperlukan

Namun, Gholamhossein tidak mengatakan soal kapan waktu mereka yang dibebaskan itu harus kembali ke penjara untuk menjalani kembali masa hukumannya.

Diketahui, Iran mengumumkan pembebasan 70.000 tahanan pada 9 Maret sebagai reaksi tanggapan terhadap penyebaran virus itu. Namun, tidak ada pembebasan tahanan politik.

Sebelum pembebasan 9 Maret, Iran mengatakan memiliki 189.500 orang di penjara. Mereka diyakini termasuk ratusan yang ditangkap selama atau setelah protes anti-pemerintah pada November.

Amerika Serikat mendesak Iran untuk membebaskan puluhan warga negara ganda dan orang asing yang ditahan terutama atas tuduhan mata-mata. Washington juga mengatakan akan meminta pemerintah Teheran bertanggung jawab langsung atas kematian warga Amerika.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Dua Ketua Ormas Islam di Jabar Ditangkap Diduga Terkait Rusuh 21-22 Mei

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari