JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Hoaks terkait dengan corona (covid-19) bisa jadi lebih mematikan dibandingkan wabah itu sendiri. Setidaknya itulah yang terjadi di Iran. Di Negeri Para Mullah itu dilaporkan, sampai Kamis (12/3), 73 orang meregang nyawa plus ratusan orang lainnya dirawat di RS karena menenggak minuman beralkohol ilegal.
Kematian itu terjadi, karena alkohol yang mereka konsumsi ternyata beracun. Mereka termakan hoaks yang menyebutkan, alkohol efektif untuk membasmi virus corona.
Mengenai persebaran kematian akibat alkohol itu, ada 46 orang mati di Khuzestan, 15 di Alborz, dan 12 di Mazandaran. Berdasarkan laporan dari kantor berita Iran, IRNA, sebanyak 500 orang datang ke berbagai rumah sakit di Provinsi Khuzestan karena mengonsumsi alkohol beracun teresebut.
"Kedatangan mereka di rumah sakit itu terjadi sejak 6 Maret, dan jumlah korbannya terus bertambah," ungkap jubir Ahwaz University of Medical Sciences Ali Ehsanpour seperti dikutip dari Irna.
Dia menambahkan, peristiwa tragis itu terjadi karena, meminum alkohol dirumorkan ampuh melawan virus corona. "Padahal, itu semua bohong. Malah kenyataannya, alkohol membuat banyak jatuh korban," papar dia.
Di Iran yang merupakan negara muslim, minuman beralkohol adalah barang ilegal. Dalam aturan hukum yang berlaku di sana, mereka yang memproduksi, menjual, bahkan orang-orang yang mengonsumsi sekalipun, bisa dikirim ke penjara dan dicambuk.
Seperti diketahui, negara yang beribuka di Teheran itu menjadi negeri di luar Cina (negara asal corona, Red) yang terinfeksi corona paling parah. Dalam laporan terakhir, disebutkan, lebih dari 8.000 orang positif mengidap korona, dengan angka kematian yang mencapai sekitar 300 orang.
Tak pelak, rakyat negara itu saat ini sedang berjuang mati-matian melawan corona. Karena itulah, berbagai hoaks pun akhirnya bertebaran. Dan, tragisnya, banyak yang menganggapnya sebagai kebenaran. Misalnya mengonsumsi alkohol tadi, yang ternyata beracun, dan malah berakibat pada kematian instan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi