BIRMINGHAM (RIAUPOS.CO) – Asa ganda putra untuk terus berprestasi di All England 2020, dirintis oleh tiga ganda terkuat Indonesia. Setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan ganda senior Muhammad Aksan/Hendra Setiawan lolos ke babak 16 Besar, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menyusul.
Bertarung melawan ganda Kanada, Jason Anthony Ho Shue/Nyl Yakura, The Minions menang rubber game, 21-18, 20-22, 21-14, di Birmingham Arena, Rabu (11/3/11) waktu setempat. Di gim pertama, Kevin/Marcus sempat tertinggal 0-2 tetapi bisa dibalikkan jadi 6-3. Setelah itu, The Minions terus unggul dan sempat unggul lima poin 18-13 atas Ho Shue/Yakura. Jarak poin itu bisa diperkecil oleh ganda asal Kanada tetapi Kevin/Marcus bisa menutup gim pertama dengan 21-18.
Situasi berbalik di gim kedua. Kevin/Marcus memang sempat unggul tetapi Ho Shue/Yakura justru bisa membalikkan keadaan untuk unggul 12-11. Pasangan lawan bahkan bisa merebut lima poin beruntun untuk menjauhkan keunggulan jadi 17-12. Ho Shue/Yakura lebih dulu mencapai gim poin dalam kedudukan 20-17. Namun, Kevin/Marcus bisa memaksakan deuce meski akhirnya kalah 20-22 dan membuat pertandingan harus berlanjut ke gim ketiga.
Di gim ketiga, Kevin/Marcus langsung tampil menekan sehingga bisa unggul tujuh poin, 10-3. Ho Shue/Yakura sempat merebut tiga poin tetapi Kevin/Marcus bisa menutup interval gim ketiga dengan 11-6. Kevin/Marcus tampil semakin dominan setelah interval hingga unggul 16-11. Ganda nomor satu dunia itu pun cukup mudah menutup gim ketiga dengan 21-14.
Hasil ini membuat Kevin/Marcus jadi wakil kelima Indonesia yang lolos ke babak 16 besar All England 2020. Keduanya mengikuti jejak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hafidz Faizal/Gregoria Emanuelle Widjaja, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra Bertarung Sengit
Di pertandingan sebelumnya, Ahsan/Hendra susah-payah mengalahkan pasangan Jepang, Akira Koga/Taichi Saito. Ahsan/Hendra butuh tiga gim untuk menyingkirkan Koga/Saito yang tampil pantang menyerah sepanjang pertandingan. Ahsan/Hendra menang dengan 12-21, 21-13, dan 25-23.
Di gim pertama, Ahsan/Hendra mengalami kesulitan meladeni permainan cepat Koga/Saito. Ahsan/Hendra tertinggal dalam perolehan poin dan Koga/Saito menutup interval gim pertama dengan 11-9. Setelah interval, penampilan Ahsan/Hendra tidak kunjung membaik. The Daddies kerap membuat kesalahan yang membuat lawan mudah meraih poin. Koga/Saito bahkan sempat unggul jauh dalam kedudukan 17-9. Ahsan/Hendra sempat merebut tiga poin tetapi Koga/Saito menutup gim pertama dengan 21-12.
Di gim kedua, Ahsan/Hendra bermain lebih agresif sehingga membuat Koga/Saito tidak berkutik. Ahsan/Hendra unggul 5-1, 9-2, dan menutup interval gim kedua dengan 11-2. Permainan apik terus ditunjukan Ahsan/Hendra selepas interval. Meski Koga/Saito bisa meraih 13 poin, Ahsan/Hendra bisa menutup gim kedua dengan 21-13 untuk memaksakan rubber game.
Di gim ketiga, Ahsan/Hendra tidak mampu mencegah permainan agresif Koga/Saito hingga bisa unggul 7-0 dan mengakhiri interval gim pertama dengan 11-7. Namun, Ahsan/Hendra bisa memperbaiki kesalahan setelah interval. Pasangan senior Indonesia ini bermain lebih sabar dan kuat saat bertahan hingga membuat Koga/Saito kesulitan.
Ahsan/Hendra yang sempat tertinggal 9-13 bisa berbalik unggul 17-15 atas Koga/Saito. Akan tetapi, Koga/Saito tidak menyerah begitu saja dan memaksa terjadinya deuce. Ahsan/Hendra meraih tiga kali match point tetapi selalu bisa digagalkan Koga/Saito. Ahsan/Hendra baru bisa menyegel kemenangan di match point keempat untuk menang 25-23.
“Mereka bertenaga dan sangat menyulitkan. Alhamdulillah kami bermain lebih baik dan siap,” ujar Aksan seusai pertandingan.
Sumber: PBSI/Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun