BATAM (RIAUPOS.CO) – Dampak penyebaran global virus corona benar-benar mempengaruhi perekonomian Batam, khususnya sektor pariwisata dan industri.
Dalam paparannya, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Musni Hardi, menyatakan, Batam akan kehilangan potensi devisa per bulan dari sektor pariwisata sebesar 1,09 juta dolar AS.
“Adanya outbreak virus corona mempengaruhi jumlah kunjungan wisman seiring dengan periode low season pada awal tahun,” jelasnya.
Menurutnya, dengan penutupan dua rute penerbangan dari China ke Batam, potensi penurunan devisa per bulan mencapai 1 juta dolar AS.
Selain itu kata dia, penutupan total penerbangan berisiko menurunkan jumlah wisman setidaknya enam bulan ke depan.
Perhitungannya, dalam sekali penerbangan ada 117 penumpang dan dalam sebulan ada 12 kali penerbangan.
Devisa per wisman mencapai 778 dolar Amerika. Maka potensi kehilangan pendapatan sebanyak 1,09 juta dolar Amerika.
Kedatangan wisman ke Batam melalui pelabuhan feri internasional mengalami penurunan. Wisman asal China, Korea, dan Taiwan biasanya datang melalui Singapura menuju
Batam.
Hingga saat ini feri masih beroperasi sesuai jadwal terlepas ada atau tidaknya penumpang.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman
BATAM (RIAUPOS.CO) – Dampak penyebaran global virus corona benar-benar mempengaruhi perekonomian Batam, khususnya sektor pariwisata dan industri.
Dalam paparannya, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Musni Hardi, menyatakan, Batam akan kehilangan potensi devisa per bulan dari sektor pariwisata sebesar 1,09 juta dolar AS.
- Advertisement -
“Adanya outbreak virus corona mempengaruhi jumlah kunjungan wisman seiring dengan periode low season pada awal tahun,” jelasnya.
Menurutnya, dengan penutupan dua rute penerbangan dari China ke Batam, potensi penurunan devisa per bulan mencapai 1 juta dolar AS.
- Advertisement -
Selain itu kata dia, penutupan total penerbangan berisiko menurunkan jumlah wisman setidaknya enam bulan ke depan.
Perhitungannya, dalam sekali penerbangan ada 117 penumpang dan dalam sebulan ada 12 kali penerbangan.
Devisa per wisman mencapai 778 dolar Amerika. Maka potensi kehilangan pendapatan sebanyak 1,09 juta dolar Amerika.
Kedatangan wisman ke Batam melalui pelabuhan feri internasional mengalami penurunan. Wisman asal China, Korea, dan Taiwan biasanya datang melalui Singapura menuju
Batam.
Hingga saat ini feri masih beroperasi sesuai jadwal terlepas ada atau tidaknya penumpang.
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman