Rabu, 2 Juli 2025
spot_img

Frenkie yang Galau

LONDON (RIAUPOS.CO) — Dalam sepuluh pertan­di­ngan terakhir, pelatih Chelsea Frank Lampard memakai  empat taktik berbeda. Yakni 3-4-2-1 (tiga kali), 4-3-3 (lima kali), 4-1-4-1 (satu kali), dan 4-2-3-1 (satu kali). Gonta-ganti taktik ini menurut pelatih Tottenham Hotspur yang juga mantan bos Chelsea Jose Mourinho bukan menunjukkan dinamisme Chelsea di tangan Frankie, sapaan Frank Lampard. Melainkan kebingungan pelatih 41 tahun itu.

Saat galau dengan formasi, Chelsea dan Frankie akan bertemu lawan berat di putaran kelima Piala FA dini hari nanti (4/3) di Stamford Bridge. Liverpool dan Juergen Klopp akan jadi lawan The Blues (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB).

Klopp sempat absen ketika Liverpool melakoni replay putaran empat Piala FA versus Shrewsbury Town (5/2). Pelatih 52 tahun itu menunjuk pelatih Liverpool U23 Neil Critchley sebagai deputinya. Saat itu tim utama Liverpool sedang menjalani libur musim dingin. Dan seperti dikabarkan Daily Mail, Senin (2/3) Critchley sudah mundur dari Liverpool U23 dan bergabung dengan tim League One Blackpool.

Baca Juga:  Tersingkir dari Tim yang Pelatihnya Dipenjara, Mourinho Jadi Bulan-bulanan Warganet

Nah, dalam tiga laga terakhir Frankie memakai 3-4-2-1 sebagai jurus andalan timnya. Namun hasil berbeda yang didapatnya. Menang 2-1 lawan Spurs (22/2), kalah 0-3 oleh Bayern Munchen (26/2), dan seri 2-2 lawan Bournemouth (29/2).

"Kalau mereka (Chelsea) tak bagus dengan empat bek, maka mereka akan memakai lima (tiga bek tengah dan dua wing-backs) dan (Marcos) Alonso akan menjadi senjata andalannya. Seperti itu terus siklusnya," sindir Mourinho dikutip Football London.

Mourinho tak asal omong. Pria asal Setubal Portugal itu jadi pelatih Frankie dalam sekitar tujuh tahun dan seolah hapal apa yang akan dilakukan anak buahnya itu. Faktanya dalam tiga laga terakhir, Alonso adalah top skor Chelsea dengan tiga gol. Satu gol lawan Spurs (22/2) dan brace ke gawang Bournemouth (29/2).

Baca Juga:  PSG Lanjutkan Dominasi

Dikritik oleh mantan bosnya, Frankie tetap rileks. Frankie sadar sebagai pelatih muda yang baru menangani tim sejak 2018 lalu, dirinya masih harus banyak belajar. Chelsea adalah klub keduanya setelah musim 2018-2019 menjadi arsitek Derby County di Championship dan nyaris meloloskan promosi sebelum akhirnya kalah oleh Aston Villa di playoff.

''Sistem ini (3-4-2-1) adalah skema permainan yang menunjukkan kecocokan dalam beberapa kali musim ini. Formasi ini memberikan kami kestabilan  dan juga harapan (menang)," aku Frankie.

Pelatih dengan persentase menang 47,5 persen di Chelsea itu membeberkan dengan tiga centre backs maka timnya akan bisa mengontrol distribusi bola. Dan meski disebut para pandit Frankie cuma meneruskan formasi warisan Antonio Conte, Frankie cuek. (dra/jpg)

LONDON (RIAUPOS.CO) — Dalam sepuluh pertan­di­ngan terakhir, pelatih Chelsea Frank Lampard memakai  empat taktik berbeda. Yakni 3-4-2-1 (tiga kali), 4-3-3 (lima kali), 4-1-4-1 (satu kali), dan 4-2-3-1 (satu kali). Gonta-ganti taktik ini menurut pelatih Tottenham Hotspur yang juga mantan bos Chelsea Jose Mourinho bukan menunjukkan dinamisme Chelsea di tangan Frankie, sapaan Frank Lampard. Melainkan kebingungan pelatih 41 tahun itu.

Saat galau dengan formasi, Chelsea dan Frankie akan bertemu lawan berat di putaran kelima Piala FA dini hari nanti (4/3) di Stamford Bridge. Liverpool dan Juergen Klopp akan jadi lawan The Blues (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB).

Klopp sempat absen ketika Liverpool melakoni replay putaran empat Piala FA versus Shrewsbury Town (5/2). Pelatih 52 tahun itu menunjuk pelatih Liverpool U23 Neil Critchley sebagai deputinya. Saat itu tim utama Liverpool sedang menjalani libur musim dingin. Dan seperti dikabarkan Daily Mail, Senin (2/3) Critchley sudah mundur dari Liverpool U23 dan bergabung dengan tim League One Blackpool.

Baca Juga:  Kata Mekaniknya, Rossi Pembalap yang Berbeda 

Nah, dalam tiga laga terakhir Frankie memakai 3-4-2-1 sebagai jurus andalan timnya. Namun hasil berbeda yang didapatnya. Menang 2-1 lawan Spurs (22/2), kalah 0-3 oleh Bayern Munchen (26/2), dan seri 2-2 lawan Bournemouth (29/2).

"Kalau mereka (Chelsea) tak bagus dengan empat bek, maka mereka akan memakai lima (tiga bek tengah dan dua wing-backs) dan (Marcos) Alonso akan menjadi senjata andalannya. Seperti itu terus siklusnya," sindir Mourinho dikutip Football London.

- Advertisement -

Mourinho tak asal omong. Pria asal Setubal Portugal itu jadi pelatih Frankie dalam sekitar tujuh tahun dan seolah hapal apa yang akan dilakukan anak buahnya itu. Faktanya dalam tiga laga terakhir, Alonso adalah top skor Chelsea dengan tiga gol. Satu gol lawan Spurs (22/2) dan brace ke gawang Bournemouth (29/2).

Baca Juga:  TM Tuntas, Besok Pagi Pertandingan Dimulai

Dikritik oleh mantan bosnya, Frankie tetap rileks. Frankie sadar sebagai pelatih muda yang baru menangani tim sejak 2018 lalu, dirinya masih harus banyak belajar. Chelsea adalah klub keduanya setelah musim 2018-2019 menjadi arsitek Derby County di Championship dan nyaris meloloskan promosi sebelum akhirnya kalah oleh Aston Villa di playoff.

- Advertisement -

''Sistem ini (3-4-2-1) adalah skema permainan yang menunjukkan kecocokan dalam beberapa kali musim ini. Formasi ini memberikan kami kestabilan  dan juga harapan (menang)," aku Frankie.

Pelatih dengan persentase menang 47,5 persen di Chelsea itu membeberkan dengan tiga centre backs maka timnya akan bisa mengontrol distribusi bola. Dan meski disebut para pandit Frankie cuma meneruskan formasi warisan Antonio Conte, Frankie cuek. (dra/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

LONDON (RIAUPOS.CO) — Dalam sepuluh pertan­di­ngan terakhir, pelatih Chelsea Frank Lampard memakai  empat taktik berbeda. Yakni 3-4-2-1 (tiga kali), 4-3-3 (lima kali), 4-1-4-1 (satu kali), dan 4-2-3-1 (satu kali). Gonta-ganti taktik ini menurut pelatih Tottenham Hotspur yang juga mantan bos Chelsea Jose Mourinho bukan menunjukkan dinamisme Chelsea di tangan Frankie, sapaan Frank Lampard. Melainkan kebingungan pelatih 41 tahun itu.

Saat galau dengan formasi, Chelsea dan Frankie akan bertemu lawan berat di putaran kelima Piala FA dini hari nanti (4/3) di Stamford Bridge. Liverpool dan Juergen Klopp akan jadi lawan The Blues (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB).

Klopp sempat absen ketika Liverpool melakoni replay putaran empat Piala FA versus Shrewsbury Town (5/2). Pelatih 52 tahun itu menunjuk pelatih Liverpool U23 Neil Critchley sebagai deputinya. Saat itu tim utama Liverpool sedang menjalani libur musim dingin. Dan seperti dikabarkan Daily Mail, Senin (2/3) Critchley sudah mundur dari Liverpool U23 dan bergabung dengan tim League One Blackpool.

Baca Juga:  Egy Selangkah Lagi Bermain di Liga Slovakia

Nah, dalam tiga laga terakhir Frankie memakai 3-4-2-1 sebagai jurus andalan timnya. Namun hasil berbeda yang didapatnya. Menang 2-1 lawan Spurs (22/2), kalah 0-3 oleh Bayern Munchen (26/2), dan seri 2-2 lawan Bournemouth (29/2).

"Kalau mereka (Chelsea) tak bagus dengan empat bek, maka mereka akan memakai lima (tiga bek tengah dan dua wing-backs) dan (Marcos) Alonso akan menjadi senjata andalannya. Seperti itu terus siklusnya," sindir Mourinho dikutip Football London.

Mourinho tak asal omong. Pria asal Setubal Portugal itu jadi pelatih Frankie dalam sekitar tujuh tahun dan seolah hapal apa yang akan dilakukan anak buahnya itu. Faktanya dalam tiga laga terakhir, Alonso adalah top skor Chelsea dengan tiga gol. Satu gol lawan Spurs (22/2) dan brace ke gawang Bournemouth (29/2).

Baca Juga:  PSG Lanjutkan Dominasi

Dikritik oleh mantan bosnya, Frankie tetap rileks. Frankie sadar sebagai pelatih muda yang baru menangani tim sejak 2018 lalu, dirinya masih harus banyak belajar. Chelsea adalah klub keduanya setelah musim 2018-2019 menjadi arsitek Derby County di Championship dan nyaris meloloskan promosi sebelum akhirnya kalah oleh Aston Villa di playoff.

''Sistem ini (3-4-2-1) adalah skema permainan yang menunjukkan kecocokan dalam beberapa kali musim ini. Formasi ini memberikan kami kestabilan  dan juga harapan (menang)," aku Frankie.

Pelatih dengan persentase menang 47,5 persen di Chelsea itu membeberkan dengan tiga centre backs maka timnya akan bisa mengontrol distribusi bola. Dan meski disebut para pandit Frankie cuma meneruskan formasi warisan Antonio Conte, Frankie cuek. (dra/jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari