Dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sangat mengharapkan peran aktif dari tokoh adat, ulama bersama-sama pemerintah daerah untuk mewujudkan apa yang menjadi visi misi Kabupaten Rohul.
Karena tiga tungku sejorangan, bapilin tigo harus sejalan. Dalam artian, suksesnya pembangunan yang dilaksanakan harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah, adat dan ulama di Kabupaten Rohul.
"’Kita berharap ke depan peran tokoh adat dapat maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk membantu pemerintah dalam memajukan adat istiadat dan budaya yang ada di tengah masyarakat. Pemerintah daerah tetap menjalin sinergitas yang baik antara Lembaga Adat Melayu (LAM), Lembaga Kerapatan Adat (LKA) untuk memajukan pembangunan di Negeri Seribu Suluk," ungkap Bupati Rohul H Sukiman yang bergelar Datuk Setia Amanah Panglimo Pukaso, dalam sambutannya saat menghadiri penabalan Raja Luhak dan penobatan Uyang Ompek Dibalai beserta Gading dan Belalainya LKA Luhak Tambusai, di Balai Adat Payung Sulimang Karang Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Sabtu (29/2).
Bupati H Sukiman Datuk Setia Amanah Panglimo Pukaso, dalam arahannya mengatakan, penabalan Raja Luhak dan penobatan Uyang Ompek Dibalai, merupakan suatu kehormatan sekaligus merupakan sebuah motivasi dan semangat dalam dharma bakti kita memberikan pengabdian terbaik untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kecamatan Tambusai dan Rohul pada umumnya.
Menurutnya, peran adat sangat penting dalam pembangunan di Rohul, selain dapat menjembatani antara anak kemenakan dengan pemerintah, serta menjadi bagian dari Tiga Tungku Sejorangan, pemerintah, adat dan ulama bersatu dan bersinergi dalam memajukan pembangunan Rohul yang lebih baik ke depan.
Bupati menyebutkan, dengan ditabalkannya Raja Luhak Tambusai merupakan suatu pengakuan dari masyarakat dalam istilah Melayu dituakan selangkah dan ditinggikan seranting.
Berharap, Raja Luhak dan Uyang Ompek Dibalai dapat menjaga masyarakat dan lingkungan, sekaligus dapat mengatasi jika terjadi masalah dengan jalan musyawarah. Selain dapat memajukan masyarakat adat di Negeri Seribu Suluk.
Penabalan Raja Luhak Tambusai yaitu T Darmizal bergelar Sultan Ahmad, ditabalkan oleh Datuk T Mansyur felar Dipertuan Jumadil Alam sekaligus penyerahan tongkat tahta kerajaan dan terombo siri kebesaran Kerajaan Tambusai oleh Datuk T Farizal yang merupakan cucu raja ke XX Kerajaan Tambusai H T Ilyas bergelar Tengku Sulung.
Selain acara penabalan dan pengukuhan, dilaksanakan pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Harian (DPH) Luhak Tambusai oleh Ketua DPH LAM Rohul H Zulyadaini sekaligus pemasangan tanjak kepada pengurus.(adv)