Jumat, 20 September 2024

Tim PKM Teknik Perminyakan UIR Kembangkan Produksi Minyak Atsiri di Desa Batu Belah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dalam rangka mengimplementasikan Visi Universitas Islam Riau (UIR), beberapa waktu lalu tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Teknik Perminyakan UIR mengadakan kegiatan PKM di Desa Batu Belah, Kabupaten Kampar. Kegiatan PKM tersebut mendapat dukungan penuh oleh Lurah Desa Batu Belah, M Zahril.

Menurut, M Zahril, program PKM UIR ini sangat membantu dalam program mencerdaskan masyarakat dan membuka peluang mata pencarian bagi masyarakat.

"Dalam waktu 1-2 tahun belakangan ini, Desa Batu Belah menggiatkan produksi minyak atsiri dari tanaman perdu serai," ujar M Zahril.

Lanjutnya, apalagi dengan adanya kegiatan PKM UIR di Desa Batu Belah yang bertemakan Pengolahan limbah atsiri untuk mengurangi resiko lost circulation dalam pengeboran sumur minyak dinilainya sangat tepat. 

- Advertisement -

Kegiatan PKM yang dikoordinator oleh Idham Khalid ST MT dan Dike F Putra, MSc MBA beserta para mahasiswa yang aktif (Muhammad Lutfi dan Rizka Ananda) sangat antusias membantu menjelaskan proses pengolahan limbah atsiri ini kepada para peserta kegiatan. 

Baca Juga:  Umumkan Susunan Fraksi

Idham Khalid ST MT bersama Dike F Putra, MSc MBA beserta mahasiswa UIR  Muhammad Lutfi dan Rizka Ananda menjelaskan kepada masyarakat setelah proses pengestrakan minyak atsiri dari tumbuhan serai, limbah yang berbentuk serabut batangan dan berserat-serat dapat diolah lagi menjadi bahan material untuk mencegah kehilangan mud ketika di sirkulasi di dalam sumur minyak.  

- Advertisement -

Lost circulation material dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu material fibrous (tipe serabut), material flakes (tipe keping-kepingan) dan material granular (tipe butiran). Material Fibrous terdiri dari kapas kasar, serat rami, serat kayu, leather flock, fiber seal dan chip seal. Material jenis ini umumnya sedikit kaku dan cenderung memaksa masuk ke dalam rekahan yang besar. 

Jika lumpur mengandung konsentrasi yang cukup tinggi dari material fibrous, kemudian dipompakan masuk ke dalam lubang bor, maka timbul tahanan gesekan yang cukup besar akan berkembang dan berfungsi sebagai penyumbat aliran, demikian penjelasan bapak Idham.

Baca Juga:  Penjambret Terjebak di Gang Buntu

Dosen dan mahasiswa PKM UIR berharap dengan adanya kegiatan PKM ini  diharapkan peserta memahami pentingnya pemanfaatan limbah serai ini bagi industri minyak, dan keuntungannya bagi masyarakat di desa Batu Belah dalam peningkatan penghasilan, sehingga mereka mau menyisihkan waktunya untuk mengumpulkan limbah serai tersebut.

Sebagaimana diketahui, UIR sebagai salah satu institusi unggul, memiliki Visi membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan perguruan tinggi, Industri, masyarakat dan pemerintah, baik lokal, nasional maupun Internasional.

Dan bertujuan menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mampu mendorong potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, terutama dalam mengembangkan pola ilmiah pokok, yakni pembangunan wilayah pedesaan.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Dalam rangka mengimplementasikan Visi Universitas Islam Riau (UIR), beberapa waktu lalu tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Teknik Perminyakan UIR mengadakan kegiatan PKM di Desa Batu Belah, Kabupaten Kampar. Kegiatan PKM tersebut mendapat dukungan penuh oleh Lurah Desa Batu Belah, M Zahril.

Menurut, M Zahril, program PKM UIR ini sangat membantu dalam program mencerdaskan masyarakat dan membuka peluang mata pencarian bagi masyarakat.

"Dalam waktu 1-2 tahun belakangan ini, Desa Batu Belah menggiatkan produksi minyak atsiri dari tanaman perdu serai," ujar M Zahril.

Lanjutnya, apalagi dengan adanya kegiatan PKM UIR di Desa Batu Belah yang bertemakan Pengolahan limbah atsiri untuk mengurangi resiko lost circulation dalam pengeboran sumur minyak dinilainya sangat tepat. 

Kegiatan PKM yang dikoordinator oleh Idham Khalid ST MT dan Dike F Putra, MSc MBA beserta para mahasiswa yang aktif (Muhammad Lutfi dan Rizka Ananda) sangat antusias membantu menjelaskan proses pengolahan limbah atsiri ini kepada para peserta kegiatan. 

Baca Juga:  PDIP: Koalisi Hormati Keputusan Jokowi

Idham Khalid ST MT bersama Dike F Putra, MSc MBA beserta mahasiswa UIR  Muhammad Lutfi dan Rizka Ananda menjelaskan kepada masyarakat setelah proses pengestrakan minyak atsiri dari tumbuhan serai, limbah yang berbentuk serabut batangan dan berserat-serat dapat diolah lagi menjadi bahan material untuk mencegah kehilangan mud ketika di sirkulasi di dalam sumur minyak.  

Lost circulation material dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu material fibrous (tipe serabut), material flakes (tipe keping-kepingan) dan material granular (tipe butiran). Material Fibrous terdiri dari kapas kasar, serat rami, serat kayu, leather flock, fiber seal dan chip seal. Material jenis ini umumnya sedikit kaku dan cenderung memaksa masuk ke dalam rekahan yang besar. 

Jika lumpur mengandung konsentrasi yang cukup tinggi dari material fibrous, kemudian dipompakan masuk ke dalam lubang bor, maka timbul tahanan gesekan yang cukup besar akan berkembang dan berfungsi sebagai penyumbat aliran, demikian penjelasan bapak Idham.

Baca Juga:  Asisten Ngaku ke Polisi Ririn Ekawati Juga Pengguna Narkoba

Dosen dan mahasiswa PKM UIR berharap dengan adanya kegiatan PKM ini  diharapkan peserta memahami pentingnya pemanfaatan limbah serai ini bagi industri minyak, dan keuntungannya bagi masyarakat di desa Batu Belah dalam peningkatan penghasilan, sehingga mereka mau menyisihkan waktunya untuk mengumpulkan limbah serai tersebut.

Sebagaimana diketahui, UIR sebagai salah satu institusi unggul, memiliki Visi membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan perguruan tinggi, Industri, masyarakat dan pemerintah, baik lokal, nasional maupun Internasional.

Dan bertujuan menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mampu mendorong potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, terutama dalam mengembangkan pola ilmiah pokok, yakni pembangunan wilayah pedesaan.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari