Minggu, 22 Desember 2024

Budidaya kambing, tingkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan semangat gotong-royong

JAKARTA (RIAUPOS.CO)   – Masyarakat 8 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau bergotong-royong melaksanakan program budidaya kambing jenis Etawa sebagai bagian program CSR PT Ivo Mas Tunggal (IMT), anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food. Program yang berlangsung sejak 2016 ini, telah memberikan manfaat ekonomi  kepada anggota masyarakat di 6 desa dan 2 kelurahan dengan menghasilkan kambing sekitar 370 ekor hingga akhir November 2020. Pada bulan December 2020, program ini akan diperluas bagi 2 desa dan 1 kelurahan lainnya.  

Program ini telah dimulai pada 2014 dengan pengembangbiakan 100 anak kambing Etawa oleh perusahaan. Dua tahun beriktunya, PT IMT berhasil mengumpulkan 200 kambing dewasa dan memulai rotasi kambing ke desa-desa yang menjadi sasaran program.  

“Kambing adalah salah satu hewan ternak yang paling umum bagi masyarakat Indonesia dan relatif mudah untuk diternakkan. Seekor kambing dewasa memiliki nilai ekonomi kurang lebih 3-4 juta rupiah, sehingga akan sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Program ini bergulir di 8 desa dan 3 kelurahan yang berada di sekitar perkebunan PT IMT di area Siak. Keberhasilan program hanya dapat tercapai dengan semangat gotong-royong yang telah menjadi budaya dari masyarakat Indonesia”, jelas Franciscus Costan, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Riau.  

Baca Juga:  Ujian Nasional Akan Tetap Digelar di 2020

Sinar Mas - Ternak Kambing Etawa
Petugas lapangan IMT bersama salah seorang peternak.

Pola gotong-royong yang diterapkan dalam program CSR kambing PT IMT cukup sederhana. Setiap desa membentuk 1 kelompok peternak yang terdiri dari 10 orang anggota berdasarkan rekomendasi dari kepala desa. Perusahaan kemudian menggulirkan 20 ekor kambing muda (16 betina dan 4 jantan) usia 9 bulan kepada setiap kelompok peternak untuk dikembangbiakkan. Dua puluh anak kambing pertama yang lahir dari tiap kelompok akan dikembalikan ke perusahaan setelah berusia 7 bulan.

Kambing-kambing muda ini dibesarkan di lokasi pembiakan milik perusahaan hingga berusia 9 bulan, dan kemudian siklus ini dimulai kembali dengan pengguliran 20 kambing muda berikutnya kepada desa selanjutnya. Pola ini berulang hingga semua desa binaan mendapatkan gilirannya.

PT IMT juga memberikan bantuan bahan bangunan untuk 1 unit kandang dan 1 unit pompa air untuk peternak di setiap desa. Selain itu, Perusahaan juga menyediakan perawatan hewan ternak seperti imunisasi, obat dan vitamin untuk kambing-kambing tersebut selama dua tahun. Petugas lapangan (staff CSR, dokter hewan, petugas PPL) dan petugas pembiakan juga berkunjung secara rutin untuk memberikan pelatihan budidaya kambing dan memfasilitasi pembagian tugas.

Program CSR budidaya kambing PT IMT mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh anggota masyarakat maupun pemerintah daerah setempat. Program ini diharapkan menjadi sebuah katalisator untuk mendorong kemandirian masyarakat desa binaan perusahaan.  

Baca Juga:  Promosi, Coldplay Iklankan Album di Koran

“Sebagai anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok budidaya kambing Etawa dari Perusahaan,kami menyambut baik program ini. Program CSR PT IMT ini telah mampu meningkatkan ekonomi kami dan juga menjaga asupan protein bagi masyarkat yang mengkonsumsinya. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat kami pun meningkat. Semoga program ini dapat terus diperluas ke desa-desa yang lain” jelas Poniran, warga kelurahan Telaga Samsam.

Selain ternak kambing, sejak lama Sinarmas Agribusiness and Food telah memulai beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi desa-desa dampingan perusahaan seperti: perawatan medis gratis, bedah rumah, bantuan perlengkapan sekolah (kerjasama dengan Tzu Chi Foundation), program beasiswa untuk perguruan tinggi (kerjasama dengan Institut Pertanian Instiper dan Institut Teknologi dan Sains Bandung ITSB), Program Pertanian Ekologi Terpadu di desa yang ada disekitar perusahaan, bantuan sembako pada masyarakat, serta bazar minyak goreng murah setiap bulan Ramadhan. Sebagian besar kegiatan CSR ini bertujuan untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mengajarkan mereka bekerjasama memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.(ifr) 

Informasi lebih lanjut terkait kegiatan Perusahaan, kunjungi https://www.smart-tbk.com/ruangberita/pers/   

JAKARTA (RIAUPOS.CO)   – Masyarakat 8 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau bergotong-royong melaksanakan program budidaya kambing jenis Etawa sebagai bagian program CSR PT Ivo Mas Tunggal (IMT), anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food. Program yang berlangsung sejak 2016 ini, telah memberikan manfaat ekonomi  kepada anggota masyarakat di 6 desa dan 2 kelurahan dengan menghasilkan kambing sekitar 370 ekor hingga akhir November 2020. Pada bulan December 2020, program ini akan diperluas bagi 2 desa dan 1 kelurahan lainnya.  

Program ini telah dimulai pada 2014 dengan pengembangbiakan 100 anak kambing Etawa oleh perusahaan. Dua tahun beriktunya, PT IMT berhasil mengumpulkan 200 kambing dewasa dan memulai rotasi kambing ke desa-desa yang menjadi sasaran program.  

- Advertisement -

“Kambing adalah salah satu hewan ternak yang paling umum bagi masyarakat Indonesia dan relatif mudah untuk diternakkan. Seekor kambing dewasa memiliki nilai ekonomi kurang lebih 3-4 juta rupiah, sehingga akan sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Program ini bergulir di 8 desa dan 3 kelurahan yang berada di sekitar perkebunan PT IMT di area Siak. Keberhasilan program hanya dapat tercapai dengan semangat gotong-royong yang telah menjadi budaya dari masyarakat Indonesia”, jelas Franciscus Costan, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Riau.  

Baca Juga:  Hadiri Peresmian Fasilitas Air Bersih, Ini Harapan Wabup Sulaiman

Sinar Mas - Ternak Kambing Etawa
Petugas lapangan IMT bersama salah seorang peternak.

- Advertisement -

Pola gotong-royong yang diterapkan dalam program CSR kambing PT IMT cukup sederhana. Setiap desa membentuk 1 kelompok peternak yang terdiri dari 10 orang anggota berdasarkan rekomendasi dari kepala desa. Perusahaan kemudian menggulirkan 20 ekor kambing muda (16 betina dan 4 jantan) usia 9 bulan kepada setiap kelompok peternak untuk dikembangbiakkan. Dua puluh anak kambing pertama yang lahir dari tiap kelompok akan dikembalikan ke perusahaan setelah berusia 7 bulan.

Kambing-kambing muda ini dibesarkan di lokasi pembiakan milik perusahaan hingga berusia 9 bulan, dan kemudian siklus ini dimulai kembali dengan pengguliran 20 kambing muda berikutnya kepada desa selanjutnya. Pola ini berulang hingga semua desa binaan mendapatkan gilirannya.

PT IMT juga memberikan bantuan bahan bangunan untuk 1 unit kandang dan 1 unit pompa air untuk peternak di setiap desa. Selain itu, Perusahaan juga menyediakan perawatan hewan ternak seperti imunisasi, obat dan vitamin untuk kambing-kambing tersebut selama dua tahun. Petugas lapangan (staff CSR, dokter hewan, petugas PPL) dan petugas pembiakan juga berkunjung secara rutin untuk memberikan pelatihan budidaya kambing dan memfasilitasi pembagian tugas.

Program CSR budidaya kambing PT IMT mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh anggota masyarakat maupun pemerintah daerah setempat. Program ini diharapkan menjadi sebuah katalisator untuk mendorong kemandirian masyarakat desa binaan perusahaan.  

Baca Juga:  DPR Minta Jokowi Copot Wiranto, Gagal Antisipasi Keamanan

“Sebagai anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok budidaya kambing Etawa dari Perusahaan,kami menyambut baik program ini. Program CSR PT IMT ini telah mampu meningkatkan ekonomi kami dan juga menjaga asupan protein bagi masyarkat yang mengkonsumsinya. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat kami pun meningkat. Semoga program ini dapat terus diperluas ke desa-desa yang lain” jelas Poniran, warga kelurahan Telaga Samsam.

Selain ternak kambing, sejak lama Sinarmas Agribusiness and Food telah memulai beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi desa-desa dampingan perusahaan seperti: perawatan medis gratis, bedah rumah, bantuan perlengkapan sekolah (kerjasama dengan Tzu Chi Foundation), program beasiswa untuk perguruan tinggi (kerjasama dengan Institut Pertanian Instiper dan Institut Teknologi dan Sains Bandung ITSB), Program Pertanian Ekologi Terpadu di desa yang ada disekitar perusahaan, bantuan sembako pada masyarakat, serta bazar minyak goreng murah setiap bulan Ramadhan. Sebagian besar kegiatan CSR ini bertujuan untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mengajarkan mereka bekerjasama memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.(ifr) 

Informasi lebih lanjut terkait kegiatan Perusahaan, kunjungi https://www.smart-tbk.com/ruangberita/pers/   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari