PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Rumbai di Jalan Khayangan melakukan upaya menciptakan berbagai inovasi bersama Penerima layanan (PL). Sehingga dapat menjawab keperluan dan tantangan layanan ke depan.
Untuk diketahui, PL di sana masih di bawah umur. Mereka adalah korban kejahatan dan pelaku yang sedang menjalani proses hukum.
Para penerima layanan di sana mendapat berbagai macam terapi. Salah satunya Art Therapy yang merupakan bagian dari implementasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi penerima layanan.
Menurut Kepala BRSAMPK Rumbai Pekanbaru, Ahmad Subarkah, terapi seni merupakan salah satu media untuk menjaga kesehatan mental bagi PL dengan cara-cara kreatif termasuk membuat karya seni. "Jadi, penerima layanan ini menciptakan produk lampu tidur hias dari pipa bekas, berbagai miniatur kerajinan dari besi bekas dan pembuatan tanjak khas melayu Riau," ujarnya.
Dalam melakukan kegiatan itu dilaksanakan dengan pendampingan. Katanya, dari pekerja sosial, instruktur, dan pembina lainnya serta melibatkan mahasiswa magang dari berbagai universitas.
"Sehingga, ketika mereka telah selesai menjalani rehabilitasi tidak mengulangi kesalahan yang sama. Diharapkan dapat lebih baik dengan berwirausaha seperti yang diikuti mereka di sini seperti terapi seni, barber shop, bengkel dan salon," harapnya.(sof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Rumbai di Jalan Khayangan melakukan upaya menciptakan berbagai inovasi bersama Penerima layanan (PL). Sehingga dapat menjawab keperluan dan tantangan layanan ke depan.
Untuk diketahui, PL di sana masih di bawah umur. Mereka adalah korban kejahatan dan pelaku yang sedang menjalani proses hukum.
- Advertisement -
Para penerima layanan di sana mendapat berbagai macam terapi. Salah satunya Art Therapy yang merupakan bagian dari implementasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi penerima layanan.
Menurut Kepala BRSAMPK Rumbai Pekanbaru, Ahmad Subarkah, terapi seni merupakan salah satu media untuk menjaga kesehatan mental bagi PL dengan cara-cara kreatif termasuk membuat karya seni. "Jadi, penerima layanan ini menciptakan produk lampu tidur hias dari pipa bekas, berbagai miniatur kerajinan dari besi bekas dan pembuatan tanjak khas melayu Riau," ujarnya.
- Advertisement -
Dalam melakukan kegiatan itu dilaksanakan dengan pendampingan. Katanya, dari pekerja sosial, instruktur, dan pembina lainnya serta melibatkan mahasiswa magang dari berbagai universitas.
"Sehingga, ketika mereka telah selesai menjalani rehabilitasi tidak mengulangi kesalahan yang sama. Diharapkan dapat lebih baik dengan berwirausaha seperti yang diikuti mereka di sini seperti terapi seni, barber shop, bengkel dan salon," harapnya.(sof)