PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Omnibus Law di Gedung DPRD Riau berujung bentrok dengan pihak kepolisian, Kamis (5/10/2020). Alhasil, tak sedikit pengunjuk rasa yang menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit di sekitar lokasi demonstrasi.
Ribuan mahasiswa di Provinsi Riau turun ke jalan menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau sejak Kamis siang. Aksi ini lanjutan dari sehari sebelumnya untuk menolak UU Omnibus Law yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu.
Mulanya suasana kondusif saat barisan mahasiswa menyampaikan orasi didepan gedung DPRD Riau, dan anggota dewan sempat hendak turun menjumpai massa aksi namun keadaan berubah saat adanya diduga provokator di tengah mahasiswa.
Mahasiswa menduga adanya pihak provokator yang menyusup kedalam barisan pengunjuk rasa ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Pekanbaru, Tommy Pradana.
“Saat kami menyampaikan orasi awalnya situasi kondusif, namun tiba tiba ada barisan berkaos hitam melakukan provokasi dengan melempari batu ke arah polisi dan kemudian bentrok antar polisi dan mahasiwa pun terjadi," ujar Tommy Pradana kepada Riaupos.co Kamis petang.
Korban dari mahasiswa pun berjatuhan akibat bentrok mahasiswa dengan anggota kepolisian.
“Dari HMI tadi belum sempat kami hitung, ada beberapa orang yang pingsan, korlap kami kaki nya kenak batu dan dijahit, serta 4 orang korp HMI-Wati (Kohati) yang dirawat namun saat ini anggota sudah pulang dan selesai dirawat," tambah Tommy.
Hingga Kamis malam situasi sudah kembali kondusif dan massa aksi sudah meninggalkan Gedung DPRD Riau. Namun demikian, berjatuhannya korban juga bisa dilihat dari ruang IGD salah satu rumah sakit yang berada tak jauh dari gedung lokasi demo.
Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Omnibus Law di Gedung DPRD Riau berujung bentrok dengan pihak kepolisian, Kamis (5/10/2020). Alhasil, tak sedikit pengunjuk rasa yang menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit di sekitar lokasi demonstrasi.
Ribuan mahasiswa di Provinsi Riau turun ke jalan menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau sejak Kamis siang. Aksi ini lanjutan dari sehari sebelumnya untuk menolak UU Omnibus Law yang disahkan DPR pada 5 Oktober lalu.
- Advertisement -
Mulanya suasana kondusif saat barisan mahasiswa menyampaikan orasi didepan gedung DPRD Riau, dan anggota dewan sempat hendak turun menjumpai massa aksi namun keadaan berubah saat adanya diduga provokator di tengah mahasiswa.
Mahasiswa menduga adanya pihak provokator yang menyusup kedalam barisan pengunjuk rasa ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Pekanbaru, Tommy Pradana.
- Advertisement -
“Saat kami menyampaikan orasi awalnya situasi kondusif, namun tiba tiba ada barisan berkaos hitam melakukan provokasi dengan melempari batu ke arah polisi dan kemudian bentrok antar polisi dan mahasiwa pun terjadi," ujar Tommy Pradana kepada Riaupos.co Kamis petang.
Korban dari mahasiswa pun berjatuhan akibat bentrok mahasiswa dengan anggota kepolisian.
“Dari HMI tadi belum sempat kami hitung, ada beberapa orang yang pingsan, korlap kami kaki nya kenak batu dan dijahit, serta 4 orang korp HMI-Wati (Kohati) yang dirawat namun saat ini anggota sudah pulang dan selesai dirawat," tambah Tommy.
Hingga Kamis malam situasi sudah kembali kondusif dan massa aksi sudah meninggalkan Gedung DPRD Riau. Namun demikian, berjatuhannya korban juga bisa dilihat dari ruang IGD salah satu rumah sakit yang berada tak jauh dari gedung lokasi demo.
Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra