WILMINGTON (RIAUPOS.CO) – Lawan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020, Joe Biden, turut mendoakan kesembuhan bagi pesaingnya itu. Dalam cuitan, mantan wakil presiden di masa pemerintahan Barack Obama itu berharap Trump dan Ibu Negara Melania Trump segera pulih.
"Jill dan saya menyampaikan doa kepada Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump agar bisa pulih dengan cepat," kata Biden, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (2/10/2020).
"Kami akan selalu berdoa untuk kesehatan dan keselamatan presiden serta keluarganya," ujar pria 77 tahun itu, melanjutkan.
Kedua kandidat saling cerca saat debat pilpres AS 2020 yang berlangsung pada Selasa lalu. Biden justru melontarkan hinaan lebih sering terhadap Trump, di antaranya menyebut kandidat dari Partai Republik itu sebagai badut dan pembohong.
Pada bagian lain, di tengah interupsi yang terus-menerus dilakukan Trump, Biden naik pitam, "Sulit untuk berbicara dengan badut ini. Maaf, orang ini."
Moderator, Chris Wallace, berkali-kali meminta Trump untuk tidak menyela penjelasan Biden. Begitu kesalnya, Biden menyebut Trump sebagai presiden terburuk yang pernah dimiliki AS. Trump pun balas mencaci Biden terkait penanganan pandemi virus corona.
"Anda lulus entah paling rendah atau hampir paling rendah di kelas. Jangan pernah melontarkan kata pintar kepada saya. Jangan pernah gunakan kata itu kepada saya. Tidak ada yang pintar dari Anda, Joe," kata Trump.
Ucapkan Isnya Allah
Dalam debat tersebut, Biden kedapatan menggunakan kata “insya Allah” yang kemudian menuai ragam reaksi di media sosial.
Biden menggunakan frasa dalam bahasa Arab tersebut saat menyinggung laporan pajak tahunan Donald Trump yang dianggap tak pernah transparan. Dalam salah satu sesi debat capres, Trump mengatakan, laporan pajaknya akan dirilis ke publik sesegera mungkin setelah dirampungkan.
Biden pun langsung menimpalinya. “Kapan (laporan pajak itu dirilis, red)? Insya Allah?” tanya Biden.
Ungkapan “insya Allah” yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “jika Allah menginzinkan” adalah frasa yang sering digunakan kaum muslim secara tulus untuk memenuhi janji. Akan tetapi, ungkapan itu juga kadang kala digunakan secara sarkastik di Barat, yang berarti sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Banyak pengguna media sosial memuji Biden karena menilai pria itu telah menggunakan sebuah ungkapan dalam konteks yang tepat. Akan tetapi, banyak pula wargnet lain yang mempertanyakan pengucapannya.
Alarabiyah melansir, cara Biden melafalkan “insya Allah” membuat beberapa penonton bertanya-tanya, apakah dia malah mengucapkan “enchilada”— hidangan tradisional khas Meksiko.
Akan tetapi, tim kampanye Biden mengonfirmasi kepada media Amerika, NPR, bahwa sang politikus sebenarnya memang menggunakan frasa “insya Allah”.
Sumber: AP/AFP/CNN/USA Today
Editor: Hary B Koriun