Rabu, 5 Februari 2025

195 Nakes Terpapar, 1 Meninggal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — JUMLAH tenaga kesehatan (nakes) di Riau yang tertular virus corona (Covid-19) mencapai 195 orang. Dari jumlah itu, satu meninggal dunia. Sementara 29,7 persen di antaranya masih dirawat, 67,9 persen sudah dinyatakan sembuh, dan meninggal dunia 0,5 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari total nakes yang tertular Covid-19 itu, yang terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru 77 orang. Kemudian dari Kabupaten Kampar 48 orang.

"Selanjutnya dari Rokan Hilir 13 orang, Siak 13 orang, Dumai 13 orang, Bengkalis 10 orang, Pelalawan delapan orang, Indragiri Hilir tujuh orang, Rokan Hulu lima orang dan Kuantan Singingi satu orang," ujar Kadiskes.

Dari sisi lokasi bekerja, lanjut Mimi, nakes di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru yang paling banyak tertular Covid-19, yakni 41 orang. Dinas kesehatan 26 orang, Eka Hospital 18 orang serta dari beberapa rumah sakit di kabupaten/kota di Riau.

"Untuk profesinya, nakes dari Dinas Kesehatan yang paling banyak tertular Covid-19 yakni 45 orang. Tim analisis 33 orang, rekam medis lima orang dan ada juga dokter dua orang," paparnya.

Terkait adanya satu nakes yang meninggal merupakan warga Kota Dumai berinisial R (50) tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan memberi uang duka sebesar Rp300 juta kepada pihak keluarga.

"Anggaran uang duka untuk tenaga kesehatan yang meninggal dunia saat melakukan pelayanan pasien Covid-19 sudah kami siapkan. Termasuk insentif tenaga medis, untuk uang duka sesuai dengan yang dianggarkan pemerintah pusat, yang dari Kementerian Keuangan. Kalau tak salah Rp300 juta," kata Mimi.

Sebelum uang duka itu diberikan kepada keluarga almarhumah, lanjut Mimi, Pemprov Riau akan melakukan koordinasi dengan pihak RSUD Dumai dan Diskes Dumai untuk mendalami meninggalnya nakes pasien Covid-19 itu.

"Kami akan koordinasi dulu dengan Diskes dan RSUD Dumai, apakah nakes yang meninggal itu terpapar Covid-19 karena tugas atau seperti apa. Jadi ada justifikasinya," ujarnya.

Untuk diketahui R dinyatakan meninggal pada Selasa (8/9) sekitar pukul 00.45. Pasien ini diketahui merupakan tenaga medis di RSUD Kota Dumai dan menjadi kasus pertama kematian di kalangan tenaga medis di Riau.

"Benar, ada satu pasien dengan status konfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. Pasien sudah dikebumikan sesuai dengan protokol kesehatan," terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota dr Syaiful, Selasa (8/9) pagi.

Baca Juga:  DPRD Desak Pemerintah Segera Lakukan Assesment

Syaiful menjelaskan pasien berinisial R (50) berjenis kelamin perempuan merupakan warga Kelurahan Pangkalan Sesai dan bekerja sebagai seorang perawat di RSUD Kota Dumai.

"Tapi pasien ini bukan perawat yang menangani pasien konfirmasi positif Covid-19 lainnya. Pasien bertugas di bagian penyakit dalam," jelasnya.

Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan pasien pertama kali dirawat di RSUD Kota Dumai pada 28 Agustus 2020 lalu dengan keluhan demam, mual, batuk dan sesak napas.

"Pasien sempat di-rapid test dengan hasil nonreaktif, namun karena memiliki gejala tetap dilakukan swab," terangnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Diskes Kota Dumai ini menuturkan hasil swab pasien keluar pada 31 Agustus 2020 dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jadi pasien meninggal setelah beberapa hari dirawat di RSUD Kota Dumai," terangnya.

Ia memastikan pasien dikebumikan dengan protokol kesehatan Covid-19 karena memang hasil swab terakhir yang diambil pada 6 September 2020 belum keluar.

"Ini hendaknya menjadi peringatan keras bagi masyarakat, agar tidak menyepelekan pandemi Covid-19 ini," terangnya.

Selain itu pihaknya mewakili tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya pasien tersebut. Apalagi pasien memang diketahui merupakan tenaga medis.

"Dengan demikian kasus konfirmasi positif Covid-19 yang di nyatakan meninggal dunia di Dumai totalnya 4 orang," sebutnya.

Kepala Instalasi Poliklinik RSUD Kota Dumai Etin Nova mengaku sudah cukup lama kenal dengan almarhumah. Bahkan sejak awal buka rumah sakit hingga sekarang dirinya merupakan orang paling dekat dengan almarhumah.
"Almarhumah sangat baik dengan teman-teman selama hidupnya," ujar Nova terisak-isak menahan tangis.

Ia mengucapkan berdukacita sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara dan teman seperjuangan.

"Ini hendaknya menjadi pelajaran semua, saya juga berharap almarhumah di terima di sisi Allah," terangnya.

Nova tak mampu berkata-kata banyak. Dia terus tersedu-sedu  mengingat kebaikan almarhumah yang selalu menjadi panutan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Syahrinaldi mengatakan pasien dimakamkan dengan protokol kesehatan.  "Semua petugas yang memakamkan menggunakan APD lengkap. Almarhumah dimakamkan di TPU Marga Sarana Jalan Soekarno-Hatta," terang pria yang akrab disapa Ucok tersebut.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Dumai merasa kehilangan tenaga medis yang berdedikasi tinggi terhadap pelayanan kesehatan. "Kami berduka, semoga almarhumah diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggal tabah menghadapi cobaan ini," terangnya.

Baca Juga:  Pemberlakukan Sanksi Secara Bertahap

Ucok menyebutkan pihaknya akan melakukan tracing ulang terhadap seluruh orang yang berkontak dengan pasien.

"Memang beberapa anggota keluarganya ada yang positif," sebutnya.

Sementara itu Kabid Pelayanan RSUD Kota Dumai dr Herman juga mengaku kehilangan sosok perawat senior.

"Almarhumah bertugas di politeknik penyakit dalam RSUD Kota Dumai," terangnya.

Ia mengatakan dengan kondisi tersebut, poliklinik di RSUD Kota Dumai ditutup untuk sementara sembari dilakukan sterilisasi dan tracing ulang.

"Kami sampaikan kepada masyarakat untuk menunda terlebih dahulu untuk berobat jika memang tidak gawat darurat," sebutnya.

Selain itu, ia mengatakan beberapa petugas medis di RSUD Kota Dumai juga ada yang terpapar dan sedang diisolasi. Ini tentunya sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan di RSUD Kota Dumai.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Zulkifli As mewakili Pemerintah Kota Dumai dan masyarakat Dumai mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya satu tenaga medis di RSUD Kota Dumai.  

"Beliau ini menjadi kasus pertama petugas medis meninggal di Riau yang terkonfirmasi positif Covid-19. Duka mendalam dari kita semua mengantarkan berpulangnya beliau ke pangkuan Allah SWT. Semoga almarhumah husnul khotimah dan diterima segala amal ibadahnya. Doa terbaik untuk almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Terkait adanya informasi tenaga medis yang meninggal dunia tersebut Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga menyampaikan belasungkawa. Baik atas nama pribadi maupun atas nama Pemprov Riau.

"Ini pertama kalinya tenaga medis meninggal dunia di Riau. Mari kita doakan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," kata Gubri.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar juga turut mendoakan agar  keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan iman dalam menghadapi cobaan tersebut.

"Semoga tidak ada lagi tenaga medis kita yang wafat lagi. Untuk itu, mari kita semua untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ajaknya.

Sementara itu untuk update Covid-19 di Riau per hari Selasa (8/9) terdapat penambahan 113 pasien. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 2.830 orang. Dari jumlah itu 1.345 sudah dinyatakan sembuh, dan 52 orang meninggal.

"Untuk sebaran pasien positif Covid-19, dari Pekanbaru 87 orang, Pelalawan 17,  Siak 4, Indragiri Hilir 2, Kampar 2, dan Dumai 1," ujar Kadiskes Mimi Yuliani Nazir. (sol/hsb/wir/ted)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — JUMLAH tenaga kesehatan (nakes) di Riau yang tertular virus corona (Covid-19) mencapai 195 orang. Dari jumlah itu, satu meninggal dunia. Sementara 29,7 persen di antaranya masih dirawat, 67,9 persen sudah dinyatakan sembuh, dan meninggal dunia 0,5 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari total nakes yang tertular Covid-19 itu, yang terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru 77 orang. Kemudian dari Kabupaten Kampar 48 orang.

- Advertisement -

"Selanjutnya dari Rokan Hilir 13 orang, Siak 13 orang, Dumai 13 orang, Bengkalis 10 orang, Pelalawan delapan orang, Indragiri Hilir tujuh orang, Rokan Hulu lima orang dan Kuantan Singingi satu orang," ujar Kadiskes.

Dari sisi lokasi bekerja, lanjut Mimi, nakes di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru yang paling banyak tertular Covid-19, yakni 41 orang. Dinas kesehatan 26 orang, Eka Hospital 18 orang serta dari beberapa rumah sakit di kabupaten/kota di Riau.

- Advertisement -

"Untuk profesinya, nakes dari Dinas Kesehatan yang paling banyak tertular Covid-19 yakni 45 orang. Tim analisis 33 orang, rekam medis lima orang dan ada juga dokter dua orang," paparnya.

Terkait adanya satu nakes yang meninggal merupakan warga Kota Dumai berinisial R (50) tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan memberi uang duka sebesar Rp300 juta kepada pihak keluarga.

"Anggaran uang duka untuk tenaga kesehatan yang meninggal dunia saat melakukan pelayanan pasien Covid-19 sudah kami siapkan. Termasuk insentif tenaga medis, untuk uang duka sesuai dengan yang dianggarkan pemerintah pusat, yang dari Kementerian Keuangan. Kalau tak salah Rp300 juta," kata Mimi.

Sebelum uang duka itu diberikan kepada keluarga almarhumah, lanjut Mimi, Pemprov Riau akan melakukan koordinasi dengan pihak RSUD Dumai dan Diskes Dumai untuk mendalami meninggalnya nakes pasien Covid-19 itu.

"Kami akan koordinasi dulu dengan Diskes dan RSUD Dumai, apakah nakes yang meninggal itu terpapar Covid-19 karena tugas atau seperti apa. Jadi ada justifikasinya," ujarnya.

Untuk diketahui R dinyatakan meninggal pada Selasa (8/9) sekitar pukul 00.45. Pasien ini diketahui merupakan tenaga medis di RSUD Kota Dumai dan menjadi kasus pertama kematian di kalangan tenaga medis di Riau.

"Benar, ada satu pasien dengan status konfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. Pasien sudah dikebumikan sesuai dengan protokol kesehatan," terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota dr Syaiful, Selasa (8/9) pagi.

Baca Juga:  Sambut Tahun Baru Islam, Berdoa Pandemi Berakhir

Syaiful menjelaskan pasien berinisial R (50) berjenis kelamin perempuan merupakan warga Kelurahan Pangkalan Sesai dan bekerja sebagai seorang perawat di RSUD Kota Dumai.

"Tapi pasien ini bukan perawat yang menangani pasien konfirmasi positif Covid-19 lainnya. Pasien bertugas di bagian penyakit dalam," jelasnya.

Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan pasien pertama kali dirawat di RSUD Kota Dumai pada 28 Agustus 2020 lalu dengan keluhan demam, mual, batuk dan sesak napas.

"Pasien sempat di-rapid test dengan hasil nonreaktif, namun karena memiliki gejala tetap dilakukan swab," terangnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Diskes Kota Dumai ini menuturkan hasil swab pasien keluar pada 31 Agustus 2020 dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jadi pasien meninggal setelah beberapa hari dirawat di RSUD Kota Dumai," terangnya.

Ia memastikan pasien dikebumikan dengan protokol kesehatan Covid-19 karena memang hasil swab terakhir yang diambil pada 6 September 2020 belum keluar.

"Ini hendaknya menjadi peringatan keras bagi masyarakat, agar tidak menyepelekan pandemi Covid-19 ini," terangnya.

Selain itu pihaknya mewakili tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya pasien tersebut. Apalagi pasien memang diketahui merupakan tenaga medis.

"Dengan demikian kasus konfirmasi positif Covid-19 yang di nyatakan meninggal dunia di Dumai totalnya 4 orang," sebutnya.

Kepala Instalasi Poliklinik RSUD Kota Dumai Etin Nova mengaku sudah cukup lama kenal dengan almarhumah. Bahkan sejak awal buka rumah sakit hingga sekarang dirinya merupakan orang paling dekat dengan almarhumah.
"Almarhumah sangat baik dengan teman-teman selama hidupnya," ujar Nova terisak-isak menahan tangis.

Ia mengucapkan berdukacita sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara dan teman seperjuangan.

"Ini hendaknya menjadi pelajaran semua, saya juga berharap almarhumah di terima di sisi Allah," terangnya.

Nova tak mampu berkata-kata banyak. Dia terus tersedu-sedu  mengingat kebaikan almarhumah yang selalu menjadi panutan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Syahrinaldi mengatakan pasien dimakamkan dengan protokol kesehatan.  "Semua petugas yang memakamkan menggunakan APD lengkap. Almarhumah dimakamkan di TPU Marga Sarana Jalan Soekarno-Hatta," terang pria yang akrab disapa Ucok tersebut.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Dumai merasa kehilangan tenaga medis yang berdedikasi tinggi terhadap pelayanan kesehatan. "Kami berduka, semoga almarhumah diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggal tabah menghadapi cobaan ini," terangnya.

Baca Juga:  Riau Pos Raih Gold Winner Keenam

Ucok menyebutkan pihaknya akan melakukan tracing ulang terhadap seluruh orang yang berkontak dengan pasien.

"Memang beberapa anggota keluarganya ada yang positif," sebutnya.

Sementara itu Kabid Pelayanan RSUD Kota Dumai dr Herman juga mengaku kehilangan sosok perawat senior.

"Almarhumah bertugas di politeknik penyakit dalam RSUD Kota Dumai," terangnya.

Ia mengatakan dengan kondisi tersebut, poliklinik di RSUD Kota Dumai ditutup untuk sementara sembari dilakukan sterilisasi dan tracing ulang.

"Kami sampaikan kepada masyarakat untuk menunda terlebih dahulu untuk berobat jika memang tidak gawat darurat," sebutnya.

Selain itu, ia mengatakan beberapa petugas medis di RSUD Kota Dumai juga ada yang terpapar dan sedang diisolasi. Ini tentunya sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan di RSUD Kota Dumai.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Zulkifli As mewakili Pemerintah Kota Dumai dan masyarakat Dumai mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya satu tenaga medis di RSUD Kota Dumai.  

"Beliau ini menjadi kasus pertama petugas medis meninggal di Riau yang terkonfirmasi positif Covid-19. Duka mendalam dari kita semua mengantarkan berpulangnya beliau ke pangkuan Allah SWT. Semoga almarhumah husnul khotimah dan diterima segala amal ibadahnya. Doa terbaik untuk almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Terkait adanya informasi tenaga medis yang meninggal dunia tersebut Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga menyampaikan belasungkawa. Baik atas nama pribadi maupun atas nama Pemprov Riau.

"Ini pertama kalinya tenaga medis meninggal dunia di Riau. Mari kita doakan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," kata Gubri.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar juga turut mendoakan agar  keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan iman dalam menghadapi cobaan tersebut.

"Semoga tidak ada lagi tenaga medis kita yang wafat lagi. Untuk itu, mari kita semua untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ajaknya.

Sementara itu untuk update Covid-19 di Riau per hari Selasa (8/9) terdapat penambahan 113 pasien. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 2.830 orang. Dari jumlah itu 1.345 sudah dinyatakan sembuh, dan 52 orang meninggal.

"Untuk sebaran pasien positif Covid-19, dari Pekanbaru 87 orang, Pelalawan 17,  Siak 4, Indragiri Hilir 2, Kampar 2, dan Dumai 1," ujar Kadiskes Mimi Yuliani Nazir. (sol/hsb/wir/ted)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari