PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Baru berusia 18 tahun, Thasya Salsabila sudah berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci tahun ini. Ia merupakan jamaah calon haji (JCH) termuda se-Provinsi Riau. Saat didaftarkan jadi JCH, ia memang tidak begitu mengerti.
Sebab saat itu dia baru duduk di kelas V SD. Dia didaftarkan di kantor Kemenag oleh kedua orang tuanya sekitar 2011. Setelah bertahun-tahun penantian, musim haji tahun ini ia dikonfirmasi petugas haji.
Dia bersama ibunya, Salmi Said (46) diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. Kabar itu pun sangat menggembirakan Thasya dan Salmi. Ia sangat bersyukur. Ia dan ibunya terdaftar dalam JCH kloter lima Pekanbaru.
Pada Selasa (9/7) telah diterbangkan menuju ke Tanah Suci melalui Bandara Hang Nadim Batam. Ia hanya bisa berangkat berdua dengan ibunya. Sedangkan ayah tersayang Makmur sudah meninggal dunia saat usia berkisar 40 tahun. “Inginnya berangkat haji lengkap sekeluarga, tapi Allah berkehendak lain. In sya Allah itu yang terbaik,†ungkap alumni Gontor Putri V tahun 2018 ini.
Saat ini ia masih melanjutkan program tahfiz Daarussunnah Bekasi. Program 1 tahun hafal 30 juz beserta sanadnya. Itu pondok setingkat universitas. Ia juga anak yang cerdas dan menguasai dua bahasa. Bahasa Inggris dan Arab.(ilo/wan/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Baru berusia 18 tahun, Thasya Salsabila sudah berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci tahun ini. Ia merupakan jamaah calon haji (JCH) termuda se-Provinsi Riau. Saat didaftarkan jadi JCH, ia memang tidak begitu mengerti.
Sebab saat itu dia baru duduk di kelas V SD. Dia didaftarkan di kantor Kemenag oleh kedua orang tuanya sekitar 2011. Setelah bertahun-tahun penantian, musim haji tahun ini ia dikonfirmasi petugas haji.
- Advertisement -
Dia bersama ibunya, Salmi Said (46) diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. Kabar itu pun sangat menggembirakan Thasya dan Salmi. Ia sangat bersyukur. Ia dan ibunya terdaftar dalam JCH kloter lima Pekanbaru.
Pada Selasa (9/7) telah diterbangkan menuju ke Tanah Suci melalui Bandara Hang Nadim Batam. Ia hanya bisa berangkat berdua dengan ibunya. Sedangkan ayah tersayang Makmur sudah meninggal dunia saat usia berkisar 40 tahun. “Inginnya berangkat haji lengkap sekeluarga, tapi Allah berkehendak lain. In sya Allah itu yang terbaik,†ungkap alumni Gontor Putri V tahun 2018 ini.
- Advertisement -
Saat ini ia masih melanjutkan program tahfiz Daarussunnah Bekasi. Program 1 tahun hafal 30 juz beserta sanadnya. Itu pondok setingkat universitas. Ia juga anak yang cerdas dan menguasai dua bahasa. Bahasa Inggris dan Arab.(ilo/wan/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin