- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) – Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban baik kambing maupun sapi. Lulu yang tinggal mengontrak di rumah petak sudah tak sabar untuk mengambil jatahnya bersama Nina.
Selepas Zuhur pengumuman untuk mengambil daging kurban pun disiarkan di masjid dekat rumahnya. Dengan cekatan dua gadis perantau itu pun menyalakan sepeda motornya menuju masjid dengan tetap mengantre dan menerapkan protokol kesehatan. Jatah daging pun akhirnya sampai di tangan dan siap untuk dimasak. Keduanya memutuskan untuk dijadikan sup dan tumis. Setelah penuh drama masak, sekitar satu jam makanan pun siap untuk dilahap.
- Advertisement -
Perut Lulu yang sembelit, membuat hidangannya di letak begitu saja di depan meja dekat televisi. Sementara, Nina mencuci piring karena gilirannya. ”Alamak! Makan siang aku,” teriak Lulu begitu keluar dari kamar mandi.
Nina pun terkaget dengan jeritan Lulu. “Ngapa sih Lu teriak-teriak macem ada maling aja?!”
“Iya emang ada maling. Kucing ni eh pakai dimakan pula ha. Kau pun ndak tengok-tengok makananku,” celetuknya. “Mana lah aku tau. Jelas lagi cuci piring. Tulah letak makan jangan sembarangan. Untung kucing mu yang berulah,” sindirnya.(sof)
- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) – Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban baik kambing maupun sapi. Lulu yang tinggal mengontrak di rumah petak sudah tak sabar untuk mengambil jatahnya bersama Nina.
Selepas Zuhur pengumuman untuk mengambil daging kurban pun disiarkan di masjid dekat rumahnya. Dengan cekatan dua gadis perantau itu pun menyalakan sepeda motornya menuju masjid dengan tetap mengantre dan menerapkan protokol kesehatan. Jatah daging pun akhirnya sampai di tangan dan siap untuk dimasak. Keduanya memutuskan untuk dijadikan sup dan tumis. Setelah penuh drama masak, sekitar satu jam makanan pun siap untuk dilahap.
- Advertisement -
Perut Lulu yang sembelit, membuat hidangannya di letak begitu saja di depan meja dekat televisi. Sementara, Nina mencuci piring karena gilirannya. ”Alamak! Makan siang aku,” teriak Lulu begitu keluar dari kamar mandi.
Nina pun terkaget dengan jeritan Lulu. “Ngapa sih Lu teriak-teriak macem ada maling aja?!”
- Advertisement -
“Iya emang ada maling. Kucing ni eh pakai dimakan pula ha. Kau pun ndak tengok-tengok makananku,” celetuknya. “Mana lah aku tau. Jelas lagi cuci piring. Tulah letak makan jangan sembarangan. Untung kucing mu yang berulah,” sindirnya.(sof)