- Advertisement -
WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Sebuah usulan "unik" disampaikan oleh Senat Amerika Serikat (AS). Mereka meminta pemerintah membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia dari Turki di bawah undang-undang yang diusulkan pekan lalu.
Proposal itu merupakan salah satu upaya anggota parlemen untuk mengurangi kebuntuan antara Washington dan Ankara atas jet tempur F-35.
AS dan Turki berselisih terkait pembelian sistem pertahanan udara rudal S-400 dari Rusia.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak membatalkan pembelian sistem itu meskipun ada peringatan dari Washington. NATO menegaskan bahwa S-400 dapat menimbulkan ancaman bagi jet-jet F-35 Lockheed Martin Corp.
- Advertisement -
Anggota Senat, John Thune, telah mengusulkan amandemen UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2021 yang memungkinkan pembelian menggunakan akun pengadaan rudal Angkatan Darat AS.
Dilansir dari Defense News, Selasa (30/6) langkah ini dilakukan setahun setelah AS mengeluarkan Turki dari program F-35.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch, memperkenalkan amandemen yang akan mengambil sikap keras, di mana mengamanatkan administrasi Presiden Donald Trump untuk menerapkan sanksi CAATSA atas Turki dalam waktu 30 hari setelah berlalunya NDAA.
Risch mengkritik Erdogan dan menuduhnya memiliki iktikad buruk dalam urusannya dengan AS karena membeli sistem S-400.
Di bawah CAATSA atau Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi yang disahkan pada 2017, negara manapun yang membeli alat pertahanan utama dari Rusia harus menghadapi sanksi besar.
Trump memutuskan membatalkan proyek penjualan jet tempur F-35 karena Turki tetap melanjutkan kontrak pembelian rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia. Namun dia menunda menjatuhkan sanksi terhadap Turki.
Mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO, Jim Townsend, mengatakan, AS secara rutin membeli teknologi asing dan keduanya dapat mengeksploitasi teknologi S-400 serta menyingkirkan sistem itu dari Turki.
"Saya pikir dengan AS membeli S-400 dari Turki akan menjadi cara cerdas untuk mengeluarkan Erdogan dari kebuntuan. Kami hanya ingin mengeluarkan sistem (S-400) dari Turki, dan jika itu memungkinkan pihak Turki ambil bagian dalam F-35, maka semuanya akan menjadi lebih baik," kata Townsend.
Draf Komite Otoritas Layanan Bersenjata Senat sudah membahas Turki dan program F-35. Secara khusus, ini memberi Angkatan Udara AS wewenang untuk menerima, mengoperasikan, atau bahkan memodifikasi enam model F-35A yang dibangun oleh Lockheed Martin untuk Turki.
- Advertisement -
Sumber: AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Sebuah usulan "unik" disampaikan oleh Senat Amerika Serikat (AS). Mereka meminta pemerintah membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia dari Turki di bawah undang-undang yang diusulkan pekan lalu.
Proposal itu merupakan salah satu upaya anggota parlemen untuk mengurangi kebuntuan antara Washington dan Ankara atas jet tempur F-35.
AS dan Turki berselisih terkait pembelian sistem pertahanan udara rudal S-400 dari Rusia.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak membatalkan pembelian sistem itu meskipun ada peringatan dari Washington. NATO menegaskan bahwa S-400 dapat menimbulkan ancaman bagi jet-jet F-35 Lockheed Martin Corp.
- Advertisement -
Anggota Senat, John Thune, telah mengusulkan amandemen UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2021 yang memungkinkan pembelian menggunakan akun pengadaan rudal Angkatan Darat AS.
Dilansir dari Defense News, Selasa (30/6) langkah ini dilakukan setahun setelah AS mengeluarkan Turki dari program F-35.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch, memperkenalkan amandemen yang akan mengambil sikap keras, di mana mengamanatkan administrasi Presiden Donald Trump untuk menerapkan sanksi CAATSA atas Turki dalam waktu 30 hari setelah berlalunya NDAA.
Risch mengkritik Erdogan dan menuduhnya memiliki iktikad buruk dalam urusannya dengan AS karena membeli sistem S-400.
Di bawah CAATSA atau Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi yang disahkan pada 2017, negara manapun yang membeli alat pertahanan utama dari Rusia harus menghadapi sanksi besar.
Trump memutuskan membatalkan proyek penjualan jet tempur F-35 karena Turki tetap melanjutkan kontrak pembelian rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia. Namun dia menunda menjatuhkan sanksi terhadap Turki.
Mantan pejabat Pentagon untuk kebijakan Eropa dan NATO, Jim Townsend, mengatakan, AS secara rutin membeli teknologi asing dan keduanya dapat mengeksploitasi teknologi S-400 serta menyingkirkan sistem itu dari Turki.
- Advertisement -
"Saya pikir dengan AS membeli S-400 dari Turki akan menjadi cara cerdas untuk mengeluarkan Erdogan dari kebuntuan. Kami hanya ingin mengeluarkan sistem (S-400) dari Turki, dan jika itu memungkinkan pihak Turki ambil bagian dalam F-35, maka semuanya akan menjadi lebih baik," kata Townsend.
Draf Komite Otoritas Layanan Bersenjata Senat sudah membahas Turki dan program F-35. Secara khusus, ini memberi Angkatan Udara AS wewenang untuk menerima, mengoperasikan, atau bahkan memodifikasi enam model F-35A yang dibangun oleh Lockheed Martin untuk Turki.
Sumber: AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun