PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi tentang Covid-19 yang belum jelas sumbernya.
Seperti dalam beberapa hari terakhir terjadi banyak sekali berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Banyak berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dikonfirmasi kebenarannya," kata Indra Yovi.
Ia mencontohkan, di antara berita bohong yang beredar yaitu jumlah pasien harian yang positif corona di Riau 29 orang, padahal sampai saat ini paling tinggi penambahan kasus positif di Riau hanya 27 orang.
"Itu tidak pernah pasien sampai 29 orang," ucapnya.
Berita hoaks selanjutnya, tidak pernah ada ICU yang kondisinya penuh di Riau atau di RSUD Arifin Achmad. Tegasnya, sampai saat ini masih ada tempat dan masih ada ruangan untuk merawat pasien seandainya memang diperlukan.
"Yang katanya ruang ICU di Riau penuh, itu hoaks. Ada juga yang mengatakan kalau ada kata-kata perhimpunan seluruh dokter paru di Riau menyampaikan rekomendasi, padahal sampai saat ini belum ada. Perhimpunan dokter paru di Riau ada 32 orang, belum pernah mengeluarkan statemen resmi tentang herd immunity, PSBB, dan lainnya," sebut Yovi.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi tentang Covid-19 yang belum jelas sumbernya.
Seperti dalam beberapa hari terakhir terjadi banyak sekali berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
- Advertisement -
"Banyak berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dikonfirmasi kebenarannya," kata Indra Yovi.
Ia mencontohkan, di antara berita bohong yang beredar yaitu jumlah pasien harian yang positif corona di Riau 29 orang, padahal sampai saat ini paling tinggi penambahan kasus positif di Riau hanya 27 orang.
- Advertisement -
"Itu tidak pernah pasien sampai 29 orang," ucapnya.
Berita hoaks selanjutnya, tidak pernah ada ICU yang kondisinya penuh di Riau atau di RSUD Arifin Achmad. Tegasnya, sampai saat ini masih ada tempat dan masih ada ruangan untuk merawat pasien seandainya memang diperlukan.
"Yang katanya ruang ICU di Riau penuh, itu hoaks. Ada juga yang mengatakan kalau ada kata-kata perhimpunan seluruh dokter paru di Riau menyampaikan rekomendasi, padahal sampai saat ini belum ada. Perhimpunan dokter paru di Riau ada 32 orang, belum pernah mengeluarkan statemen resmi tentang herd immunity, PSBB, dan lainnya," sebut Yovi.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun