- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa penanganan Covid-19 tidak merata di seluruh provinsi, melainkan fokus pada beberapa provinsi yang menghadapi pertumbuhan kasus tinggi.
“Saat ini teman-teman sedang fokus di Jatim,” ungkap Yuri dalam diskusi bertema “Jumlah Testing per 1 Juta Penduduk” di Gedung BNPB, Sabtu (20/6).
- Advertisement -
Menurut Yuri, arahan dari Presiden adalah melakukan testing dan contact tracing secara masif dan agresif. Yuri menekankan bahwa yang dimaksud masif di sini tidak sama halnya dengan tes secara masal.
Performa dari testing secara masif ini tidak ditentukan oleh seberapa banyak jumlah orang yang dites, namun seberapa cepat dan agresif pengetesan dilakukan kepada mereka yang diketahui melakukan kontak dekat dengan pasien konfirmasi positif dalam 14 hari terakhir. “Kalau tes masal ya berarti siapapun bisa saja datang lalu dites,” jelasnya.
Konsekuensinya, jelas Yuri jumlah prosentase testing akan jomplang di masing-masing provinsi. Yuri mencontohkan, DKI Jakarta yang sampai periode akhir Juni ini mencatatkan lebih dari 18.000 tes PCR per 1 juta penduduk.(tau/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa penanganan Covid-19 tidak merata di seluruh provinsi, melainkan fokus pada beberapa provinsi yang menghadapi pertumbuhan kasus tinggi.
“Saat ini teman-teman sedang fokus di Jatim,” ungkap Yuri dalam diskusi bertema “Jumlah Testing per 1 Juta Penduduk” di Gedung BNPB, Sabtu (20/6).
- Advertisement -
Menurut Yuri, arahan dari Presiden adalah melakukan testing dan contact tracing secara masif dan agresif. Yuri menekankan bahwa yang dimaksud masif di sini tidak sama halnya dengan tes secara masal.
Performa dari testing secara masif ini tidak ditentukan oleh seberapa banyak jumlah orang yang dites, namun seberapa cepat dan agresif pengetesan dilakukan kepada mereka yang diketahui melakukan kontak dekat dengan pasien konfirmasi positif dalam 14 hari terakhir. “Kalau tes masal ya berarti siapapun bisa saja datang lalu dites,” jelasnya.
- Advertisement -
Konsekuensinya, jelas Yuri jumlah prosentase testing akan jomplang di masing-masing provinsi. Yuri mencontohkan, DKI Jakarta yang sampai periode akhir Juni ini mencatatkan lebih dari 18.000 tes PCR per 1 juta penduduk.(tau/jpg)