PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi di PT Riau Perkasa Steel (RPS) yang beralamat di Jalan Pasir Putih, Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Ahad (7/6/2020) malam merupakan yang pertama kali terjadi di perusahaan tersebut. Atas ledakan pelebur besi milik pabrik tersebut, manajemen perusahaan menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah daerah dan pihak terkait.
Berikut, menjadikan kejadian tersebut sebagai pembelajaran, dan berjanji kedepan akan lebih memperkuat sistem dalam upaya mencegah hal serupa. Demikian disampaikan pihak Manajemen PT RPS Hadi Ikhwandi kepada Riau Pos.
“Benar, telah terjadi kecelakaan kerja. Atas kejadian ini merupakan pembelajaran yang mendalam, dan kami akan memperketat manajemen keselamatan, memperketat pelatihan personil, dari pengadaan barang bekas, proses pemilahan hingga peleburan ke tungku, untuk mencegah insiden tersebut terjadi lagi,” bebernya.
Lebih lanjut dijelaskannya, terkait informasi adanya belasan karyawan yang terluka akibat insiden tersebut. Menurutnya tidak benar. Karena karyawan yang terluka ringan itu ada empat orang.
“Semua sudah sembuh dan kembali bekerja,” tambahnya.
Selama ini, diakui Hadi, sistem dan K3 perusahaan berjalan baik, dengan adanya kejadian ini, maka tentunya akan lebih ditingkatkan. Selain itu, seluruh karyawan terluka sat kejadian juga sudah di-cover BPJS.
Kemudian ditambahkannya mengenai adanya tenaga kerja asing (TKA), memang benar di PT RPS ada naker dari luar. “Soal TKA, benar, semua sesuai prosedur dunia kerja,” akunya.
Dijelaskan pihak perusahaan mengenai kejadian kecelakaan kerja tersebut, dimana setelah kejadian, anggota yang cedera langsung diantar ke rumah sakit untuk menerima pengobatan sesegera mungkin. Waktu bersamaan, pihak perusahaan juga melakukan pelaporan kepada pihak pemerintahan.
Empat pekerja yang terluka pun, telah dipulangkan dari rumah sakit pada 9 Juni setelah pengobatan. Menurutnya perusahaan selalu memperhatikan keselamatan produksi, dimana sejak berdirinya pabrik, tidak ada kecelakaan keselamatan besar yang terjadi.
PT RPS menyadari, untuk kecelakaan kali ini membawa pengaruh pada masyarakat sekitar. Untuk itu perusahaan telah mempercayakan komite desa setempat untuk menangani dampak kecelakaan tersebut.
“Sejak berdirinya perusahaan, kami juga telah secara aktif melakukan tanggungjawab sosial perusahaan dalam lingkup kemampuan perusahaan. Dikarenakan insiden kali ini membawa masalah dan kerusakan, dengan ini meminta maaf kepada pihak pemerintahan dan pihak terkait,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan informasi ledakan tungku di pabrik pelebur besi tersebut pada Ahad (7/6/2020) tengah malam dan setidaknya 18 orang korban luka karena meledaknya tungku peleburan di PT RPS, (sebagian) dirawat di Rumah Sakit Mesra.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin