(RIAUPOS.CO) – PSSI tampak kebingungan dengan surat dari FIFA perihal Piala Dunia U-20 pada 2021. Salah satu penyebabnya karena tidak ada nama Pekanbaru/Riau dalam surat tersebut. Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan semangat mendaftarkan Riau sebagai lokasi penyelenggaraan walaupun tidak tercantum dalam bidding Piala Dunia U-20.
Plt Sekjen Yunus Nusi menyatakan bakal menanyakan hal tersebut kepada FIFA segera. Kebetulan akan ada rapat virtual dengan perwakilan FIFA. ’’Ya kami akan rapat virtual dengan perwakilan FIFA. Akan kami tanyakan,’’ tuturnya.
Yunus juga angkat bicara soal pernyataan Chief Tournament and Event Officer FIFA Colin Smith tentang tidak adanya pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen yang berkomunikasi setelah mundur. Dia menjelaskan, ketika surat itu diterima PSSI, dirinya belum diangkat menjadi Plt Sekjen oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Pada 14 April lalu, FIFA memang mengirimkan surat kepada PSSI. Surat yang ditandatangani Chief Tournament and Event Officer FIFA Colin Smith itu banyak berbicara soal persiapan Piala Dunia U-20. Termasuk membicarakan soal persiapan enam kota yang bakal jadi calon venue Piala Dunia U-20. Enam kota yang disebutkan adalah Jakarta (Stadion Utama Gelora Bung Karno), Bogor (Stadion Pakansari), Jogjakarta (Stadion Mandala Krida), dan Surakarta (Stadion Manahan). Serta Surabaya (Stadion Bung Tomo) dan Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta).
Hal itu sekaligus langsung menyanggah keinginan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang memasukkan Stadion Utama Riau untuk jadi venue Piala Dunia. Sebagaimana diketahui, Riau memang tidak pernah diusulkan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sejak awal ikut bidding (pengajuan), PSSI hanya mengikutsertakan 10 stadion, termasuk enam stadion yang disebutkan dalam surat FIFA. Empat sisa yang belum disebutkan tapi sudah didaftarkan ketika bidding adalah Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Jakabaring (Palembang).
Tapi, Iwan Bule –sapaan Mochamad Iriawan– malah tanpa konfirmasi ke FIFA tiba-tiba memasukkan Stadion Utama Riau.(zed)
Laporan JPG, Jakarta
(RIAUPOS.CO) – PSSI tampak kebingungan dengan surat dari FIFA perihal Piala Dunia U-20 pada 2021. Salah satu penyebabnya karena tidak ada nama Pekanbaru/Riau dalam surat tersebut. Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan semangat mendaftarkan Riau sebagai lokasi penyelenggaraan walaupun tidak tercantum dalam bidding Piala Dunia U-20.
Plt Sekjen Yunus Nusi menyatakan bakal menanyakan hal tersebut kepada FIFA segera. Kebetulan akan ada rapat virtual dengan perwakilan FIFA. ’’Ya kami akan rapat virtual dengan perwakilan FIFA. Akan kami tanyakan,’’ tuturnya.
- Advertisement -
Yunus juga angkat bicara soal pernyataan Chief Tournament and Event Officer FIFA Colin Smith tentang tidak adanya pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen yang berkomunikasi setelah mundur. Dia menjelaskan, ketika surat itu diterima PSSI, dirinya belum diangkat menjadi Plt Sekjen oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Pada 14 April lalu, FIFA memang mengirimkan surat kepada PSSI. Surat yang ditandatangani Chief Tournament and Event Officer FIFA Colin Smith itu banyak berbicara soal persiapan Piala Dunia U-20. Termasuk membicarakan soal persiapan enam kota yang bakal jadi calon venue Piala Dunia U-20. Enam kota yang disebutkan adalah Jakarta (Stadion Utama Gelora Bung Karno), Bogor (Stadion Pakansari), Jogjakarta (Stadion Mandala Krida), dan Surakarta (Stadion Manahan). Serta Surabaya (Stadion Bung Tomo) dan Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta).
- Advertisement -
Hal itu sekaligus langsung menyanggah keinginan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang memasukkan Stadion Utama Riau untuk jadi venue Piala Dunia. Sebagaimana diketahui, Riau memang tidak pernah diusulkan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sejak awal ikut bidding (pengajuan), PSSI hanya mengikutsertakan 10 stadion, termasuk enam stadion yang disebutkan dalam surat FIFA. Empat sisa yang belum disebutkan tapi sudah didaftarkan ketika bidding adalah Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Jakabaring (Palembang).
Tapi, Iwan Bule –sapaan Mochamad Iriawan– malah tanpa konfirmasi ke FIFA tiba-tiba memasukkan Stadion Utama Riau.(zed)
Laporan JPG, Jakarta