Jumat, 11 April 2025

Triwulan I, Perekonomian Hanya Tumbuh 2,97 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  Harley Davidson Punya Distributor Eksklusif di Indonesia

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

Baca Juga:  Pengusaha Sawit asal Medan Sumbang Rp1,5 M untuk Pembangunan Dumai Islamic Center

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  Ahad Ini Giant Tutup, Ini yang Akan Dilakukan Hero

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

Baca Juga:  Per 1 Januari 2021, Bea Materai Rp10.000 Mulai Berlaku 

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Triwulan I, Perekonomian Hanya Tumbuh 2,97 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  Per 1 Januari 2021, Bea Materai Rp10.000 Mulai Berlaku 

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

Baca Juga:  Grand Jatra Hotel Pekanbaru Gelar Jalan Santai

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan  pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,97 persen, melambat jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada periode yang sama yaiu 4,97 persen. Hal ini dipengaruhi oleh Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.

“Pengaruh Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada penurunan permintaan domestik, di tengah kinerja positif sektor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran pers, Rabu (6/5).

Pihaknya juga akan terus memantau dan mencermati dinamika penyebaran virus tersebut yang nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Selain itu, BI juga secara konsisten akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Baca Juga:  Aryaduta Hotel Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah

“Ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Perry menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan domestik, di mana untuk konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 2,84 persen secara tahunan (YoY). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja pada Triwulan IV 2019 yang berada di angka 4,97 persen.

“Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan,” tutur dia,

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas usaha perdagangan dan penyediaan akomodasi serta usaha transportasi dan pergudangan yang dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. “Di samping itu, kinerja lapangan usaha pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan,” tutupnya.

Baca Juga:  Harley Davidson Punya Distributor Eksklusif di Indonesia

Adapun, respon stimulus yang diberikan melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (YoY) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari