Video Siswa Rohul Viral, Achmad Desak Pemprov dan Pemda Minta Maaf 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Anggota DPR RI Achmad yang merupakan mantan Bupati Rokan Hulu dua periode mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk segera meminta maaf kepada masyarakat terkait beredarnya video siswa/siswi yang sedang merayakan kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kejadian tersebut diduga terjadi di daerah Kota Lama, Kunto Darussalam, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Video tersebut sempat viral diberbagai lini media sosial. 

"Ini sangat memalukan sekali. Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan harus meminta maaf kepada publik secara luas atas kejadian ini. Tidak bisa hanya siswanya saja," kata Achmad kepada Riaupos.co, Senin (4/5/2020).

- Advertisement -

Achmad berang dan kesal melihat kelakuan para generasi muda negeri yang pernah ia pimpin selama sepuluh tahun tersebut. Dia menilai Pemda Rokan Hulu dianggap gagal dalam merangkul generasi muda sehingga bisa seperti itu.

"Miris saya melihatnya. Saya sepuluh tahun jadi bupati, tapi tak pernah kejadian seperti ini. Ini tidak terlepas dari peran Pemda dalam merangkul generasi muda. Kalau seperti ini mau jadi apa negeri ini?," kesal Achmad.

- Advertisement -

Politisi Demokrat itu menuturkan, pengawasan terhadap aksi sekelompok siswa yang merayakan kelulusan sekolah tersebut tidak terlepas dari campur tangan Pemda Rokan Hulu di tengah merebaknya virus Covid-19 dan juga bulan suci Ramadhan. 

"Kelemahan Pemda jelas, apa lagi ini bulan suci Ramadan dan juga masa pandemi Covid-19 di mana pergerakan kita sangat diawasi," jelasnya.

Achmad sangat menyayangkan perbuatan yang tidak bermoral tersebut terjadi pada generasi penerus bangsa, di mana ia tidak pernah membayangkan bagaimana bisa terjadi hal seperti di negeri yang pernah dipimpin selama sepuluh tahun itu.

"Ini sangat memalukan sekali. Sedih saya kenapa harus terjadi di negeri dengan Seribu Suluk itu. Saya sepuluh tahun memimpin tidak pernah terjadi," jelas Achmad. 

Achmad menyebut, Dinas Pendidikan Provinsi Riau harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena gagal membuat siswa disiplin. Di sisi lain, Pemda Rokan Hulu juga harus bertanggung jawab secara moral karena kejadiannya ini terjadi di wilayah Rokan Hulu.

"Mereka harus bertanggung jawab tidak bisa mendidik anak disiplin, padahal itu wewenang mereka," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini beredar video tentang perayaan kelulusan sekolah dengan mencoret-coret seragam yang dilakukan oleh sekelompok siswa SMA di salah satu sekolah yang diduga di daerah Kota Lama, Kunto Darussalam, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Dalam video tersebut, tampak belasan siswa/siswi terus bergabung. Mereka saling mencoret-coret baju seragamnya secara bergantian dengan gambar yang tidak senonoh.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Anggota DPR RI Achmad yang merupakan mantan Bupati Rokan Hulu dua periode mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk segera meminta maaf kepada masyarakat terkait beredarnya video siswa/siswi yang sedang merayakan kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kejadian tersebut diduga terjadi di daerah Kota Lama, Kunto Darussalam, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Video tersebut sempat viral diberbagai lini media sosial. 

"Ini sangat memalukan sekali. Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan harus meminta maaf kepada publik secara luas atas kejadian ini. Tidak bisa hanya siswanya saja," kata Achmad kepada Riaupos.co, Senin (4/5/2020).

Achmad berang dan kesal melihat kelakuan para generasi muda negeri yang pernah ia pimpin selama sepuluh tahun tersebut. Dia menilai Pemda Rokan Hulu dianggap gagal dalam merangkul generasi muda sehingga bisa seperti itu.

"Miris saya melihatnya. Saya sepuluh tahun jadi bupati, tapi tak pernah kejadian seperti ini. Ini tidak terlepas dari peran Pemda dalam merangkul generasi muda. Kalau seperti ini mau jadi apa negeri ini?," kesal Achmad.

Politisi Demokrat itu menuturkan, pengawasan terhadap aksi sekelompok siswa yang merayakan kelulusan sekolah tersebut tidak terlepas dari campur tangan Pemda Rokan Hulu di tengah merebaknya virus Covid-19 dan juga bulan suci Ramadhan. 

"Kelemahan Pemda jelas, apa lagi ini bulan suci Ramadan dan juga masa pandemi Covid-19 di mana pergerakan kita sangat diawasi," jelasnya.

Achmad sangat menyayangkan perbuatan yang tidak bermoral tersebut terjadi pada generasi penerus bangsa, di mana ia tidak pernah membayangkan bagaimana bisa terjadi hal seperti di negeri yang pernah dipimpin selama sepuluh tahun itu.

"Ini sangat memalukan sekali. Sedih saya kenapa harus terjadi di negeri dengan Seribu Suluk itu. Saya sepuluh tahun memimpin tidak pernah terjadi," jelas Achmad. 

Achmad menyebut, Dinas Pendidikan Provinsi Riau harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena gagal membuat siswa disiplin. Di sisi lain, Pemda Rokan Hulu juga harus bertanggung jawab secara moral karena kejadiannya ini terjadi di wilayah Rokan Hulu.

"Mereka harus bertanggung jawab tidak bisa mendidik anak disiplin, padahal itu wewenang mereka," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini beredar video tentang perayaan kelulusan sekolah dengan mencoret-coret seragam yang dilakukan oleh sekelompok siswa SMA di salah satu sekolah yang diduga di daerah Kota Lama, Kunto Darussalam, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Dalam video tersebut, tampak belasan siswa/siswi terus bergabung. Mereka saling mencoret-coret baju seragamnya secara bergantian dengan gambar yang tidak senonoh.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya