Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Dihantam Virus Corona, Pasar Mobil Cina Runtuh

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Wabah virus korona di Cina menyebabkan penjualan ritel mobil penumpang ambruk 92 persen dibandingkan tahun lalu. Data tersebut diungkapkan oleh Asosiasi Mobil Penumpang Mobil Tiongkok (CPCA).

Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari AutoBlog, Ahad (23/2), penjualan kendaraan penumpang Cina mencatat 4.909 unit dalam 16 hari pertama, turun dari 59.930 kendaraan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Data dari CPCA juga menunjukkan, angka utama menunjukkan betapa terasanya wabah tersebut ketika mengenai salah satu pasar mobil terbesar di dunia itu.

"Sangat sedikit dealer yang dibuka pada minggu-minggu pertama Februari, dan mereka memiliki lalu lintas pelanggan yang sangat sedikit," katanya.

Wilayah Cina daratan mencatat, ada sekitar 889 kasus infeksi virus corona baru yang dikonfirmasi pada hari Kamis. Korban tewas juga naik 118 menjadi 2.236, sebagian besar di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, tempat wabah dimulai, dan yang masih diisolasi.

Baca Juga:  KEMARI Bersama Melawan Covid-19

Pasar mobil Cina kemungkinan akan mengalami penurunan penjualan lebih dari 10 persen pada semester pertama tahun ini karena epidemi korona dan sekitar 5 persen untuk sepanjang tahun. Namun prediksi tersebut bisa saja lebih buruk jika saja virus corona tak tertangani tuntas sampai bulan April.

Hal tersebut dikatakan oleh badan industri otomotif utama negara itu, Asosiasi Produsen Otomotif Cina atau CAAM kepada Reuters pekan lalu.

Untuk menstabilkan pasar, di mana lebih dari 25 juta kendaraan terjual tahun lalu, kementerian perdagangan Cina mengatakan, akan memperkenalkan lebih banyak langkah untuk meningkatkan konsumsi mobil.

Pembuat mobil lokal, Geely misalnya, telah meluncurkan layanan bagi pelanggan untuk membeli mobil secara online dan mengirimkannya langsung ke rumah mereka, dalam upaya untuk meningkatkan penjualan ketika wabah virus corona mendorong pembeli untuk menjauh dari ruang pamer.

Baca Juga:  Meski Pandemi Corona, THR Wajib Dibayar Pengusaha

Pembuat mobil lain seperti Tesla, BMW dan Mercedes-Benz juga telah mulai mempromosikan produk secara online dalam beberapa pekan terakhir ketika krisis kesehatan meningkat dan pihak berwenang memperingatkan orang untuk menjauh dari tempat-tempat umum.

Konsumen dapat memesan dan menyesuaikan mobil mereka di situs web. Termasuk menawarkan test drive di mana konsumen potensial akan dapat mengatur waktu dan lokasi mulai dari alamat rumah mereka dengan berkoordinasi dengan dealer lokal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

BEIJING (RIAUPOS.CO) — Wabah virus korona di Cina menyebabkan penjualan ritel mobil penumpang ambruk 92 persen dibandingkan tahun lalu. Data tersebut diungkapkan oleh Asosiasi Mobil Penumpang Mobil Tiongkok (CPCA).

Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari AutoBlog, Ahad (23/2), penjualan kendaraan penumpang Cina mencatat 4.909 unit dalam 16 hari pertama, turun dari 59.930 kendaraan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Data dari CPCA juga menunjukkan, angka utama menunjukkan betapa terasanya wabah tersebut ketika mengenai salah satu pasar mobil terbesar di dunia itu.

- Advertisement -

"Sangat sedikit dealer yang dibuka pada minggu-minggu pertama Februari, dan mereka memiliki lalu lintas pelanggan yang sangat sedikit," katanya.

Wilayah Cina daratan mencatat, ada sekitar 889 kasus infeksi virus corona baru yang dikonfirmasi pada hari Kamis. Korban tewas juga naik 118 menjadi 2.236, sebagian besar di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, tempat wabah dimulai, dan yang masih diisolasi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Karyawan Heritage Perfume Sisihkan Penghasilan Bantu Masyarakat di Masa Pandemi

Pasar mobil Cina kemungkinan akan mengalami penurunan penjualan lebih dari 10 persen pada semester pertama tahun ini karena epidemi korona dan sekitar 5 persen untuk sepanjang tahun. Namun prediksi tersebut bisa saja lebih buruk jika saja virus corona tak tertangani tuntas sampai bulan April.

Hal tersebut dikatakan oleh badan industri otomotif utama negara itu, Asosiasi Produsen Otomotif Cina atau CAAM kepada Reuters pekan lalu.

Untuk menstabilkan pasar, di mana lebih dari 25 juta kendaraan terjual tahun lalu, kementerian perdagangan Cina mengatakan, akan memperkenalkan lebih banyak langkah untuk meningkatkan konsumsi mobil.

Pembuat mobil lokal, Geely misalnya, telah meluncurkan layanan bagi pelanggan untuk membeli mobil secara online dan mengirimkannya langsung ke rumah mereka, dalam upaya untuk meningkatkan penjualan ketika wabah virus corona mendorong pembeli untuk menjauh dari ruang pamer.

Baca Juga:  Buka Investasi Kendaraan Listrik hingga Kawasan Industri Hijau

Pembuat mobil lain seperti Tesla, BMW dan Mercedes-Benz juga telah mulai mempromosikan produk secara online dalam beberapa pekan terakhir ketika krisis kesehatan meningkat dan pihak berwenang memperingatkan orang untuk menjauh dari tempat-tempat umum.

Konsumen dapat memesan dan menyesuaikan mobil mereka di situs web. Termasuk menawarkan test drive di mana konsumen potensial akan dapat mengatur waktu dan lokasi mulai dari alamat rumah mereka dengan berkoordinasi dengan dealer lokal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari