PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Riau Syamsuar disambut histeris siswa/siswi MTsN 3 Pekanbaru. Kamera handphone pun disiapkan siswa/siswi maupun para guru untuk bisa berfoto bersama Jokowi.
Sebelum Presiden meresmikan rehabilitasi dan renovasi gedung sekolah di MTsN 3 Pekanbaru. Sambil menangis, dalam sambutannya, Kepala MTsN 3 Pekanbaru Darusman mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena telah merenovasi sekolahnya. Suasana hening seketika, saat Darusman menangis di hadapan Jokowi dan sejumlah pejabat tinggi negara saat menyampaikan sambutannya. Wajah Darusman terlihat sedih dan mata yang berkaca-kaca membuat peserta yang hadir pun terdiam. Kata demi kata yang keluar dari mulut Darusman pun sempat terhenti sejenak sambil menangis tersedu-sedu. Suasana haru pun tampak dari raut wajah siswa, guru MTsN 3 Pekanbaru dan undangan yang hadir.
Kepada Jokowi, Darusman menceritakan kondisi bangunan sekolah yang sebelumya sangat memprihatinkan. Seperti ada lantainya pecah. Sehingga siswa itu di dalam berkumpul seperti mangkuk. Menyatu semua.
"Pak Jokowi, siswa mengatakan kepada saya, bagaimana kami belajar dengan baik. Dengan kondisi kami yang seperti ini," sebut Darusman kepada Jokowi.
Lanjutnya, lalu saya bilang kepada anak-anak (siswa) agar berdoa, mudah-mudahan ada rezeki dari Allah SWT untuk kami semua, agar bisa belajar lebih baik dan tentram lagi ke depannya.
"Alhamdulillah Pak Presiden, kami mendapat berita bahwa pihak Kementerian PUPR akan berkunjung/meninjau ke MTsN 3 untuk renovasi sekolah. Dan kami semua mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terus berdoa dan berdoa. Dan akhirnya MTsN 3 direnovasi," ucapnya.
Dijelaskan Darusman, karena kondisi bangunan yang memprihatinkan tersebut membuat beberapa kali siswa mengalami kecelakaan karena tersandung lantainya yang sudah tidak rata lagi. Bahkan ada siswa yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
"Kami terus berusaha untuk terus menyampaikan kondisi ini kepada pemerintah. Alhamdulillah, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden karena telah merenovasi bangunan sekolah MTsN 3 sehingga menjadi madrasah yang sangat layak dan sangat bagus untuk ditempati. Untuk belajar di masa yang akan datang," sebutnya.
"Harapan kami Pak Presiden dan Pak Menteri, masih banyak madrasah-madrasah kami lainnya yang belum tersentuh. Program seperti ini harus terus berlanjut untuk perjuangan agar anak-anak ke depan menjadi tunas-tunas bangsa yang cerdas dan berbakti kepada bangsa dan negara," harapnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi dan renovasi MTsN 3 Pekanbaru. "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan rehabilitasi dan renovasi MTsN 3 Pekanbaru, Riau," ujar Jokowi.
Usai meresmikan, Jokowi beserta rombongan menyempatkan meninjau kondisi bangunan sekolah melihat kondisi ruang kelas dan bangunan lainnya. Jokowi juga melakukan penanaman pohon di area sekolah dan membagikan buku tulis kepada siswa. Bahkan Jokowi pun menyempatkan untuk swafoto bersama siswa/siswi. Sontak hal tersebut membuat siswa/siswi teriak histeris agar bisa swafoto bersama Presiden. Sebelum diresmikan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan ke MTsN 3 Pekanbaru, Riau, Kamis (20/2). Dalam peninjauannya, Basuki memeriksa kondisi ruang kelas, toilet, lapangan olahraga, masjid dan bangunan pendukung di sekolah lainnya. Renovasi yang tengah dilakukan di sekolah itu diperkirakan menghabiskan Rp14 miliar. Ini termasuk dalam paket renovasi bersama dengan MtsN 1 Dumai senilai Rp4,3 miliar.
"Jadi biayanya itu Rp17,3 miliar, satu paket dengan MTsN di Dumai Rp4,3 miliar. Ini (MTsN 3 Pekanbaru) Rp14 miliar," ujar Basuki kepada wartawan.
Kepala MTsN 3 Pekanbaru Darusman menyatakan, renovasi dilakukan karena kondisi tanah di sekolah ini memang sering amblas. "Tanah turun terus tiap tahun, jadi anak-anak belajarnya berkumpul. Dulu dari Kementerian Agama didorong renovasi juga, tapi nggak secara keseluruhan," ujar Darusman.(dof)