PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — WABAH virus corona dari Wuhan, Cina menggemparkan masyarakat dunia. Salah satu pencegahan penularan virus ini adalah dengan mengenakan masker. Karena itulah penjualan masker meningkat tajam seiring santernya kabar wabah tersebut. Tak terkecuali di Pekanbaru.
Sejumlah apotek kehabisan stok masker dan harganya meroket tajam. Menurut Asisten Insan Farma yang berada di Kecamatan Tampan Titi, pihaknya kehabisan masker sejak dua pekan lalu.
"Dari distributor juga habis. Jadi belum ada masker, harga juga naik. Jadi kalau distributor naik kami juga naik," katanya, Ahad (16/2).
Hal serupa juga diungkapkan tenaga teknis kefarmasian Apotek Kimia Farma, Cindy. Ia juga mengatakan harga masker meroket berkali-kali lipat. Pihaknya juga telah kehabisan masker kesehatan sejak pertengahan Januari lalu.
"Sekarang naik harganya masker N95 per box itu isinya 20 harganya Rp1.875.000. Kalau harga normalnya satu masker N95 itu Rp19 ribu," ujarnya.
Sementara itu Apotek Keluarga di Jalan Soebrantas tidak lagi menjual masker per kotak. Menurut apoteker Apotek Keluarga Putri, pihaknya menjual masker dengan jumlah tertentu. Seperti satu paket isi 20 masker kesehatan dengan harga Rp45 ribu.
"Kami nggak jual per kotak lagi," kata Putri.
Putri menambahkan naiknya harga masker juga dipicu dari distributor yang juga menaikkan harga. Ia mengatakan, meskipun belum ada kabar yang memberitakan penyebaran virus corona di Riau, kebanyakan masyarakat membeli untuk dijual kembali ke daerah-daerah yang terkena virus tersebut.
"Mereka seperti menjadi distributor dadakan, di jual ke Cina grosiran," ucapnya.
Saat ini, menurut Putri harga masker kesehatan biasa adalah Rp170 ribu per kota. Sedangkan untuk merek tertentu mencapai Rp250 ribu per kotak. Sebelumnya harga masker kesehatan berkisar sekitar Rp25ribu-Rp35 ribu per kotak.
Di Batam, kabar mewabahnya virus corona membuat sebagian warga waswas. Mereka berbondong-bondong membeli penutup mulut atau masker sebagai langkah antisipasi tertular virus mematikan tersebut.
Sejumlah toko peralatan kesehatan maupun apotek di Batam kebanjiran permintaan masker. Salah satunya di Apotek Kimia Farma Jalan Jendral Sudirman Batam Center. Danis asisten apotek Kimia Farma menyampaikan, meski kabar virus corona sudah mulai mudar, tapi permintaan masker masih tinggi. Permintaan tidak hanya dari para wisatawan tapi juga warga Batam.
"Masker hampir setiap hari ludes terjual dan setiap hari kami order terus," jelasnya saat ditemuai batampos.co.id (RPG), kemarin.
Ia menambahkan pembeli masker paling banyak turis dari Singapura, membeli hingga 5 kardus isi 20 pack dengan isi perpaknya 50 pcs.
"Kalau turis asing kan mereka tau, cari masker susah, jadi mereka membeli masker yang tersedia dari berbagai merek dan jenisnya," sambungnya.
Pihaknya pun membatasi jumlah penjualan masker bagi turis asing Singapura. Yaitu hanya lima kardus masker. Dikarenakan warga Batam juga masih banyak yang memerlukan. "Untuk warga Batam masih banyak yang membeli masker, dengan merk sensi yang paling banyak diminati," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya juga hanya menjual masker dalam jumlah tidak banyak. Dikarenakan ongkos pengiriman dari Jakarta cukup mahal.
"Untuk keperluan masker sekarang masih dari distributor Batam, dan Pekanbaru," jelasnya.
Stok Masker Riau Aman
Diskes Riau memastikan stok masker di Bumi Lancang Kuning saat ini masih dalam kondisi aman. Atau tidak terpengaruh akibat lonjakan permintaan masker untuk mengantisipasi virus corona yang saat ini sudah menjangkiti warga dari beberapa negara.
"Stok masker di sarana kesehatan Riau saat ini masih ada lebih kurang satu juta pic, kalau untuk kondisi saat ini stok masker itu masih aman untuk Riau," kata Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir.
Jika nanti diperlukan stok tambahan masker untuk Riau, ujar Mimi, pihaknya mengaku bisa meminta bantuan dari pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan. Karena di kementerian juga memiliki stok masker. "Mudah-mudahan di Riau tahun ini tidak terjadi kabut asap sehingga masyarakat tidak perlu memakai masker," sebutnya.
Naiknya harga masker di pasaran tersebut, Mimi menduga ada permintaan barang yang cukup tinggi.Tidak hanya dari dalam negeri saja melainkan juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
"Kalau di Pekanbaru kemungkinan dari Malaysia dan Singapura juga ada membeli masker ke Riau," sebutnya.(a/sol/rpg/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru