(RIAUPOS.CO) — Sony menjadwalkan peluncuran konsol game PlayStation (PS) 5 pada momen musim liburan 2020 mendatang. Momen tersebut diprediksi sebagai musim libur Natal dan Tahun Baru. Kabar terbaru soal peluncuran PS5, konsol tersebut diprediksi harganya tak akan cukup terjangkau atau dengan kata lain akan sedikit lebih tinggi dari dugaan.
Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari Bloomberg via Gizchina, Minggu (16/2), dilaporkan bahwa Sony akan menunggu pengumuman harga Xbox Series terbaru untuk menetapkan harga konsolnya.
Bloomberg melalui sumber terdekatnya menyatakan bahwa biaya pembuatan PlayStation baru saat ini sekitar USD 450 atau sekitar Rp 6,1 jutaan per unit. Harga segitu dikatakan membuat raksasa elektronik Jepang itu dalam kesulitan dan belum berani mengumumkan berapa harga konsol barunya nanti.
Sebagai pengingat, harga yang telah membuat kesuksesan PlayStation 4 dan PlayStation 4 Pro dalam beberapa waktu lalu berikut juga dengan PS VR adalah USD 400 atau berkisar Rp 5,4 jutaan saja. Sementara biaya pembuatan PS4 pertama saat peluncuran pada 2013 lalu diperkirakan hanya USD 381 atau berkisar di Rp 5,2 jutaan saja.
Harga tersebut kala itu memungkinkan Sony untuk tidak kehilangan uang atas penjualan konsolnya, suatu kejadian yang jarang terjadi untuk peluncuran konsol. Jika kita mengambil contoh ini, PS5 kemungkinan akan dijual dengan harga USD 470 atau setara dengan Rp 6,4 jutaan sementara sebelumnya Sony diramalkan akan menjual PS5 lebih murah dari pada itu.
Menurut Bloomberg, masalah utama PS5 yang membuat harganya menjadi tinggi berasal dari pasokan memori flash DRAM dan NAND. Mereka akan digunakan untuk RAM konsol dan penyimpanan SSD-nya. Lini produksi baru-baru ini mengalami kesulitan yang menyebabkan kenaikan harga secara umum.
Sumber juga menunjukkan bahwa Sony telah menyelesaikan daftar sebagian besar komponen konsol barunya. Ini termasuk sistem pendingin yang akan sangat mahal.
Konsol berikutnya itu memang dijanjikan Sony akan sangat kuat, sehingga akan membutuhkan sistem pendingin yang sangat baik pula untuk memastikan udara panas di area hardware dapat dihilangkan. Pendinginan akan menelan biaya beberapa dolar per unit, dibandingkan dengan konsol sebelumnya yang hanya memerlukan biaya komponen hanya USD 1 saja kala itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal