Sabtu, 23 November 2024
spot_img

5 Bahaya Narkoba Mengintai Kesehatan

RIAUPOS.CO- Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, tercatat kurang lebih 3.367.000 orang menggunakan narkoba di Indonesia. Bahkan, kalau melihat pemberitaan, tak sedikit figur publik yang ditangkap entah akibat mengedarkan, memiliki, dan/atau menggunakan narkotika. Padahal, bahaya narkoba bagi kesehatan begitu banyak.

Kasus terbaru adalah ditangkapnya fotografer Jerry Aurum – pada Rabu (19/6) lalu – akibat kepemilikan ekstasi, ganja dan tembakau gorila.

Tak hanya di Indonesia, narkoba di kalangan pelajar juga merupakan masalah global. World Drugs Reports 2018 dari The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menemukan 5,6 persen penduduk dunia atau 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun pernah mengonsumsi narkoba minimal sekali.

Biasanya, jerat narkoba berawal dari coba-coba. Berbagai alasannya mulai dari ditawari teman atau tren lingkaran pergaulan, menambah stamina, stres, dan lain-lain. Nah, dari “keisengan” tersebut, jadinya keterusan hingga akhirnya kecanduan. Kalau sudah kecanduan, tidak mudah bagi para junkie – atau pemakai narkoba – untuk berhenti menggunakan barang haram tersebut.

Bahaya narkoba untuk kesehatan

Narkoba, apa pun bentuknya, memang menawarkan kenikmatan tersendiri untuk sementara waktu. Namun di balik itu, efek bahayanya jauh lebih besar, karena dapat memengaruhi kesehatan seluruh organ tubuh, termasuk organ vital seperti jantung, otak, liver, dan ginjal.

Baca Juga:  Kemitraan SKK Migas, Chevron dan Suku Sakai Sudah Terjalin Tiga Dekade

Sebagai contoh, akibat konsumsi narkoba jantung dipaksa untuk bekerja lebih cepat dan tekanan darah pun bisa meningkat. Kedua efek tersebut berpotensi sebabkan serangan jantung. Selain itu, bisa juga terjadi gangguan pernapasan seperti batuk kronis, infeksi paru, hingga kanker paru.

Lebih lengkapnya lagi, berikut adalah ancaman serius penggunaan narkoba bagi kesehatan.

1. Halusinasi

Salah satu efek penggunaan narkoba yaitu menyebabkan halusinasi. Misalnya saja, pengguna narkoba bisa melihat hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata.

Kondisi tersebut terjadi ketika narkoba mengubah cara kerja sistem saraf pada otak. Otomatis, perubahan tersebut juga dapat memengaruhi persepsi pengguna narkoba terhadap beberapa hal seperti makanan, pengambilan keputusan, mengingat, dan hubungan seksual. Tidak sedikit pengguna narkoba yang pada akhirnya melakukan tindakan kriminal seperti mencuri hingga penyimpangan seksual.

2. Penyakit menular

Gangguan pada fungsi otak berpotensi membuat pengguna narkoba berpikir secara tidak rasional, termasuk dalam memperoleh obat-obatan terlarang.

Demi memperoleh efek narkoba, beberapa pengguna bahkan tanpa pikir panjang menggunakan alat suntik secara bergantian dengan orang lain. Padahal, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penularan penyakit melalui jarum suntik antar sesama pengguna, misalnya hepatitis atau HIV.

3. Depresi

Beberapa jenis narkoba bersifat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi fungsi kerja tubuh. Mekanisme ini dapat membuat penggunanya merasa lebih tenang. Namun, lama-kelamaan efek tersebut bisa menimbulkan perasaan depresi. Akibatnya, mereka yang kecanduan narkoba cenderung menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Pada akhirnya, produktivitasnya pun berkurang.

Baca Juga:  Jadi Kurir Sabu, Nelayan Panipahan Ditangkap Polisi

4. Gangguan multiorgan

Penggunaan narkoba lama-lama akan semakin merusak fungsi kerja berbagai organ di dalam tubuh, meliputi sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem reproduksi, dan jaringan tubuh lainnya.

Berbagai macam gejala dapat muncul dari masalah-masalah pada sistem organ tersebut. Di antaranya adalah sakit kepala, mual, muntah, demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, diare, hingga gangguan menstruasi pada wanita.

5. Kematian

Skenario terburuk, penyalahgunaan narkoba berpotensi sebabkan kematian pada penggunanya. Selain efek langsung dari penggunaan beberapa jenis narkoba, kecanduan yang dialami pengguna berpotensi menyebabkan penggunaan narkoba tidak sesuai dosis (overdosis), hingga bisa berakhir pada hilangnya nyawa.

Penyalahgunaan narkoba terbukti memberikan efek buruk bagi fungsi berbagai organ tubuh. Selain itu, narkoba dapat menyebabkan gangguan pola pikir dan perilaku pada penggunanya, yang cenderung bersifat kriminal serta menyimpang dari moralitas. Ingatlah bahwa ketika sedang menggunakan narkoba, berbagai organ tubuh Anda terus juga mengalami kerusakan secara bertahap. Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, ayo bersama perangi penyalahgunaan narkoba demi kesehatan Anda sekaligus kemajuan bangsa!(RN/ RVS)

Sumber: Jpnn.com
Editor: deslina

  

RIAUPOS.CO- Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, tercatat kurang lebih 3.367.000 orang menggunakan narkoba di Indonesia. Bahkan, kalau melihat pemberitaan, tak sedikit figur publik yang ditangkap entah akibat mengedarkan, memiliki, dan/atau menggunakan narkotika. Padahal, bahaya narkoba bagi kesehatan begitu banyak.

Kasus terbaru adalah ditangkapnya fotografer Jerry Aurum – pada Rabu (19/6) lalu – akibat kepemilikan ekstasi, ganja dan tembakau gorila.

Tak hanya di Indonesia, narkoba di kalangan pelajar juga merupakan masalah global. World Drugs Reports 2018 dari The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menemukan 5,6 persen penduduk dunia atau 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun pernah mengonsumsi narkoba minimal sekali.

- Advertisement -

Biasanya, jerat narkoba berawal dari coba-coba. Berbagai alasannya mulai dari ditawari teman atau tren lingkaran pergaulan, menambah stamina, stres, dan lain-lain. Nah, dari “keisengan” tersebut, jadinya keterusan hingga akhirnya kecanduan. Kalau sudah kecanduan, tidak mudah bagi para junkie – atau pemakai narkoba – untuk berhenti menggunakan barang haram tersebut.

Bahaya narkoba untuk kesehatan

Narkoba, apa pun bentuknya, memang menawarkan kenikmatan tersendiri untuk sementara waktu. Namun di balik itu, efek bahayanya jauh lebih besar, karena dapat memengaruhi kesehatan seluruh organ tubuh, termasuk organ vital seperti jantung, otak, liver, dan ginjal.

- Advertisement -
Baca Juga:  Cegah Laju Abrasi, Bupati Laksanakan Penanaman Vetiver

Sebagai contoh, akibat konsumsi narkoba jantung dipaksa untuk bekerja lebih cepat dan tekanan darah pun bisa meningkat. Kedua efek tersebut berpotensi sebabkan serangan jantung. Selain itu, bisa juga terjadi gangguan pernapasan seperti batuk kronis, infeksi paru, hingga kanker paru.

Lebih lengkapnya lagi, berikut adalah ancaman serius penggunaan narkoba bagi kesehatan.

1. Halusinasi

Salah satu efek penggunaan narkoba yaitu menyebabkan halusinasi. Misalnya saja, pengguna narkoba bisa melihat hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata.

Kondisi tersebut terjadi ketika narkoba mengubah cara kerja sistem saraf pada otak. Otomatis, perubahan tersebut juga dapat memengaruhi persepsi pengguna narkoba terhadap beberapa hal seperti makanan, pengambilan keputusan, mengingat, dan hubungan seksual. Tidak sedikit pengguna narkoba yang pada akhirnya melakukan tindakan kriminal seperti mencuri hingga penyimpangan seksual.

2. Penyakit menular

Gangguan pada fungsi otak berpotensi membuat pengguna narkoba berpikir secara tidak rasional, termasuk dalam memperoleh obat-obatan terlarang.

Demi memperoleh efek narkoba, beberapa pengguna bahkan tanpa pikir panjang menggunakan alat suntik secara bergantian dengan orang lain. Padahal, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penularan penyakit melalui jarum suntik antar sesama pengguna, misalnya hepatitis atau HIV.

3. Depresi

Beberapa jenis narkoba bersifat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi fungsi kerja tubuh. Mekanisme ini dapat membuat penggunanya merasa lebih tenang. Namun, lama-kelamaan efek tersebut bisa menimbulkan perasaan depresi. Akibatnya, mereka yang kecanduan narkoba cenderung menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Pada akhirnya, produktivitasnya pun berkurang.

Baca Juga:  Murid Bisa Pakai LKS Fotokopi

4. Gangguan multiorgan

Penggunaan narkoba lama-lama akan semakin merusak fungsi kerja berbagai organ di dalam tubuh, meliputi sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem reproduksi, dan jaringan tubuh lainnya.

Berbagai macam gejala dapat muncul dari masalah-masalah pada sistem organ tersebut. Di antaranya adalah sakit kepala, mual, muntah, demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, diare, hingga gangguan menstruasi pada wanita.

5. Kematian

Skenario terburuk, penyalahgunaan narkoba berpotensi sebabkan kematian pada penggunanya. Selain efek langsung dari penggunaan beberapa jenis narkoba, kecanduan yang dialami pengguna berpotensi menyebabkan penggunaan narkoba tidak sesuai dosis (overdosis), hingga bisa berakhir pada hilangnya nyawa.

Penyalahgunaan narkoba terbukti memberikan efek buruk bagi fungsi berbagai organ tubuh. Selain itu, narkoba dapat menyebabkan gangguan pola pikir dan perilaku pada penggunanya, yang cenderung bersifat kriminal serta menyimpang dari moralitas. Ingatlah bahwa ketika sedang menggunakan narkoba, berbagai organ tubuh Anda terus juga mengalami kerusakan secara bertahap. Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, ayo bersama perangi penyalahgunaan narkoba demi kesehatan Anda sekaligus kemajuan bangsa!(RN/ RVS)

Sumber: Jpnn.com
Editor: deslina

  

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari