JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Di tengah menurunnya pasar otomotif Tanah Air, termasuk segmen komersial 19 persen 2019 lalu, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) justru menargetkan pertumbuhan kisaran 12 persen atau sebanyak 46.900 unit pada tahun ini.
Seperti diketahui, tahun lalu penghambat sektor otomotif karena adanya pemilu, ekonomi global yang tak menentu, harga komoditas turun dan tak stabilnya harga batubara serta lainnya. Akibatnya, KTB hanya mampu menjual 41.736 unit.
"Tahun ini penghambatnya sudah tidak ada, seperti pemilu. Sementara harga komoditas mulai membaik, batubara stabil, hanya faktor ekonomi global yang sulit diprediksi. Termasuk adanya virus corona belum bisa lihat dampaknya namun tetap harus diwaspadai, dan kami tetap harus menjaga kontribusi serta share di pasar," ujar Director of Sales and Marketing Division KTB, Duljatmono di Jakarta, Selasa (11/2).
Ia menilai, sektor pertumbuhan tahun ini masih akan sama seperti sebelumnya, yakni dari consumer goods dan logistik serta dari CPO.
"Kami juga lihat komitmen pemerintah terhadap infrastruktur yang membuat pasar kendaraan komersial akan bertumbuh. Jika tahun lalu semester I drop, tahun ini akan lebih baik dan semester kedua diharapkan lebih signifikan," jelasnya.
Meskipun begitu, sambung dia, pihaknya optimis meningkatkan penjuakan. Khususnya di wilayah Sumatera, truk kepala kuning tersebut laku keras dan menjadi pasar kedua setelah Jawa. "Kami bahagia karena Sumatera penjualannya sangat bagus. Bahkan kedua setelah Jawa termasuk Jabodetabek. Ini merupakan peluang bagus dan begitu juga dengan Kalimantan," sebutnya.
Presiden Direktur KTB, Atsushi Kurita mengungkapkan, tahun lalu Mitsubishi Fuso berhasil mempertahankan absolute market leader dengan pangsa pasar 44,2 persen, naik 0,3 persen dari 2018. Salah satu pendorong pertumbuhan market share tersebut berkat 15 varian fighter di segmen MDT yang dihadirkan. "Di segmen MDT, pangsa pasar kami naik 4,2 persen menjadi 23,4 persen," ujarnya.
Tahun lalu, penjualan KTB dikontribusikan oleh Colt Diesel sebanyak 36.575 unit dengan market share 55,4 persen di segmen LDT. Sisanya dari MDT 5.161 unit dengan 1.581 di antaranya dari fighter dan selebihnya fuso.
"KTB memprediksi pasar kendaraan niaga akan tumbuh tujuh persen sehingga kami menetapkan target penjualan 46.900 unit, rinciannya 40.400 dari Colt Diesel, 6.500 dari Fighter dan Fuso," ungkapnya.
Untuk mencapai target, lanjutnya, KTB akan menyiapkan line up varian terbaru serta penyesuaian model. Total 18 varian Fighter akan memenuhi keperluan konsumen tahun ini. Penyesuaian model pada spek GVH dan ROH di beberapa varian juga diterapkan untuk menyesuaikan produk sesuai regulasi Zero ODOL dan B30. "Kami juga menyiapkan produk custom tailored truck (CTT) yang dapat dimodifikasi untuk optimalkan varian kendaraan berdasarkan kebutuhan pasar namun tetap sesuai regulasi," imbuhnya.(jrr)
Laporan: YUSNIR