BILBAO (RIAUPOS.CO) – Sejarah besar tercipta di pagelaran Copa del Rey di Spanyol ketika dua raksasa, Real Madrid dan Barcelona, tumbang di hari yang sama. Ini catatan besar untuk pertama kalinya sejak 65 tahun. Madrid kalah 3-4 dari Real Sociedad, dan beberapa jam kemudian Barcelona kalah 0-1 dari Athletic Bilbao di perempatfinal, pekan lalu.
Tumbangnya dua tim besar ini menjadi berkah bagi empat klub yang lolos ke semifinal. Selain Bilbao dan Sociedad, dua tim lainnya adalah Granada dan Mirandes. Klub yang terakhir adalah satu-satu wakil dari Segunda Division, kasta kedua Liga Spanyol. Mirandes mengejutkan ketika menang telak 4-2 atas klub La Liga, Villareal.
Aritz Aduriz, pemain gaek Bilbao, adalah orang yang sangat senang dengan kondisi ini. Dia dan Bilbao kini memang sedang membidik trofi Copa del Rey musim ini untuk menutup kariernya bersama Bilbao. Dia yakin kesempatan itu terbuka lebar, mengingat Barcelona dan Madrid sudah tersingkir.
Bilbao membuat kejutan dengan menyingkirkan Barca dari perempatfinal pekan lalu. Kemenangan dramatis, gol bunuh diri Sergio Busquets di menit ke-90+3. Madrid mengalami nasib serupa. Pasukan Zinedine Zidane itu takluk 3-4 dari Real Sociedad di Santiago Bernabeu setelah sempat tertinggal 1-4.
Di semifinal nanti, Bilbao bakal menghadapi Granada, Sociedad melawan Mirandes. Berbeda dengan fase gugur sebelumnya, kali ini laga bakal dimainkan dalam dua leg.
Tahun ini Copa del Rey menerapkan format baru. Setiap putaran hanya akan dimainkan dalam satu leg –tuan rumah ditentukan oleh cabut undi– baru akan berubah jadi dua leg ketika mencapai semifinal. Perubahan inilah yang menyebabkan Madrid dan Barca gugur. Tahun-tahun sebelumnya, dua tim kuat ini masih bisa lolos meski kalah di salah satu leg.
"Format baru ini tidak melemahkan, sebaliknya, pertandingan justru lebih bernilai," kata Aduriz kepada Goal Internasional. "Kami sedikit bosan melihat Barcelona dan Real Madrid menjuarai segalanya."
Ditambahkannya, perubahan ini membuat kompetisi lebih dinamis. Dia mencontohkan hal seperti ini dilakukan di Piala FA Inggris yangdisukai banyak orang karena banyak melahirkan kejutan. Klub-klub kecil dari divisi bawah bisa mengalakan klub-klub raksasa. Tahun ini, Mirandes adalah salah satu contoh di Copa del Rey.
Lebih lanjut, Aduriz pun bicara soal mimpinya meraih trofi Copa del Rey. Dia yakin kesempatan meraih trofi itu semakin besar setelah mencapai semifinal.
"Saya sudah lama membayangkan ini. Pada awalnya ini hanya fantasi, sekarang mungkin sudah lebih dekat, meski jelas sangat sulit," sambung Aduriz. "Bayangkan pensiun dari sepakbola musim ini dan meraih gelar juara. Itu mimpi siapa pun," tutup pemain yang kini menginjak 39 tahun ini.
Impian Aduriz bisa jadi akan lebih mudah. Meski tampil mengejutkan, Mirandes yang akan jadi lawan Bilbao secara kualitas berada di bawah klub yang tak diperkuat satu pun pemain luar Spanyol ini. Apalagi, dengan sistem home and away, Bilbao punya dua kesempatan untuk memastikan diri lolos ke final. Hanya saja, jika sesuai prediksi, Bilbao akan berhadapan dengan salah satu tim kuat, Sociedad, yang di semifinal akan berhadapan dengan Granada. Di lanjutan La Liga pekan ini, Bilbao menyerah 1-2 di kandang Sociedad.
Sumber: Goal/Soccernet
Editor: Hary B Koriun