NASIB miris harus diterima oleh Tery (bukan nama sebenarnya lho). Ketika banyak istri marah ketika sang suami ketahuan “jalan bersama” wanita lain, Tery memilih pasrah. Tak melakukan apa-apa. Dia menerima saja ketika suaminya, Marlon (juga minjam nama orang lain), berselingkuh. Namun, orang sabar pasti ada batasnya. Apa yang dilakukan Tery?
Begini ceritanya…
Suami Tery sudah dua tahun lebih terbang ke bulan dengan perempuan lain. Namun, Tery tak berkutik menghadapi ulah suaminya. Pada suatu sore di ruang tunggu Pengadilan Agama Kelas IA Surabaya belum lama ini, Tery menuturkan bahwa dirinya sakit hati diselingkuhi. Walakin, wanita 32 tahun itu justru memperoleh sumpah serapah saat memprotes kelakuan suaminya.
”Kon iku wes untung aku gelem ngrabi. Sopo maneh sing gelem nggawe barang second. Wes diobral murah (Kamu itu sudah beruntung aku mau menikahi. Siapa lagi yang mau memakai barang bekas. Sudah diobral murah, red),” kata Tery menirukan ucapan Marlon dalam bahasa Jawa khas Suroboyoan.
Tery menuturkan, memang dirinya yang sudah tak perawan saat menikah dengan Marlon. Namun, dia tak merasa bersalah soal itu. Bagi Tery, hampir semua wanita yang berpacaran pasti pernah begituan. Tery pun meyakini Marlon juga sudah tak perjaka saat menikahinya. Hanya saja, kan laki-laki yang pernah begituan nggak ada bekasnya. Berbeda dengan perempuan.
Tery tahu betul tipe laki-laki yang terjerumus pergaulan bebas. “Aku ngerti dewe pergaulane, temen-temene, penggaweane ya wedokan (Aku tahu pergaulannya, teman-temannya, kerjaannya ya soal cewek, red),” ucapnya.
Wanita berbodi ramping itu mengatakan, Marlon selalu bersikap semena-mena kepadanya. Tery pun merasa hanya dianggap sebagai pajangan sekaligus suruhan. Sementara Marlon seenaknya berselingkuh. Tanpa tedeng aling-aling, Marlon memperlihatkan perselingkuhannya di depan Tery.
Tak ada kehangatan dan romantisme dalam rumah tangga Tery dengan Marlon. Sejak malam pertama pun Marlon tak menyentuh Tery. Tery mengakui, sebenarnya sejak awal sudah tidak ada alasan baginya mempertahankan rumah tangganya dengan Marlon. Namun, ia tidak punya pilihan lain.
Tery tak mau keluarganya malu gara-gara rumah tangganya langsung bubar hanya sesaat setelah pernikahan. Karena itu Tery mencoba mengulur waktu. Namun, Tery baru mengajukan cerai setelah menganggap Marlon sudah kelewatan. Marlon, tutur Tery, sudah mulai membawa selingkuhannya ke rumah.
Tak hanya itu, Marlon juga tak sungkan memamerkan selingkuhan di tempat umum. Itulah yang membuat Tery merasa tak betah lagi.
“Aku hanya takut, pas dia kencan eh dulurku (keluarga) ngerti. Ujung-ujunge aku sing pusing jawabi. Ngene ae wis tertekan (Ujung-ujungnya aku yang pusing menjawab. Begini saja sudah tertekan, red),” ujar Tery mengakhiri. Tak terlihat rona penyesalan di wajahnya.
Sumber: Radar Surabaya/JPNN
Editor: Hary B Koriun