- Advertisement -
ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — BUPATI Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp menilai pemanfaatan air dari sumur bor di masjid atau musala yang ada untuk masyarakat merupakan hal yang positif. Artinya tidak perlu dipersoalkan selagi tidak mengakibatkan gangguan untuk keperluan ketersediaan air di masjid atau musala tersebut.
Hal itu disampaikan bupati menanggapi adanya pemanfaatan air sumur bor untuk masjid atau musala yang dialirkan ke rumah warga. Hal ini sudah banyak terjadi khususnya di Bagansiapapi, Kecamatan Bangko.
- Advertisement -
"Saya kira itu inisiatif yang baik juga. Dengan demikian air sumur bor tersebut bisa dialiri ke rumah masyarakat dan dapat membantu untuk tersedianya air bersih," sebut bupati.
Ia menerangkan pemerintah daerah telah memprogramkan sumur bor bagi rumah ibadah selama ini dan hal itu mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Karena tidak hanya untuk memenuhi tersedianya air untuk keperluan jamaah saja, tapi dapat dimanfaatkan lebih luas lagi oleh masyarakat.
"Namun tentunya kebijakan-kebijakan itu harus melalui musyawarah terlebih dahulu warga dengan pengurus musala atau masjid yang ada sumur bornya. Biaya aliran sumur bor ke warga tersebut dapat membantu biaya listrik, biaya operasional dan biaya-biaya lainnya di musala atau masjid," ujar bupati.
- Advertisement -
Menurutnya kebijakan itu tidak perlu dipersoalkan selagi telah ditempuh dengan jalan musyawarah dan tujuannya adalah untuk kepentingan bersama.
Apalagi memang untuk air bersih cukup sulit didapat masyarakat karena selama ini hanya mengandalkan air dari sumur biasa. Ketika terjadi musim kemarau, sumur yang ada menjadi kering. Keberadaan sumur bor membuat masyarakat terbantu untuk mendapatkan air yang jauh lebih bersih, sekaligus terjaga untuk pasokan air yang diperlukan sehari-hari.(adv)
ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) — BUPATI Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp menilai pemanfaatan air dari sumur bor di masjid atau musala yang ada untuk masyarakat merupakan hal yang positif. Artinya tidak perlu dipersoalkan selagi tidak mengakibatkan gangguan untuk keperluan ketersediaan air di masjid atau musala tersebut.
Hal itu disampaikan bupati menanggapi adanya pemanfaatan air sumur bor untuk masjid atau musala yang dialirkan ke rumah warga. Hal ini sudah banyak terjadi khususnya di Bagansiapapi, Kecamatan Bangko.
- Advertisement -
"Saya kira itu inisiatif yang baik juga. Dengan demikian air sumur bor tersebut bisa dialiri ke rumah masyarakat dan dapat membantu untuk tersedianya air bersih," sebut bupati.
Ia menerangkan pemerintah daerah telah memprogramkan sumur bor bagi rumah ibadah selama ini dan hal itu mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Karena tidak hanya untuk memenuhi tersedianya air untuk keperluan jamaah saja, tapi dapat dimanfaatkan lebih luas lagi oleh masyarakat.
- Advertisement -
"Namun tentunya kebijakan-kebijakan itu harus melalui musyawarah terlebih dahulu warga dengan pengurus musala atau masjid yang ada sumur bornya. Biaya aliran sumur bor ke warga tersebut dapat membantu biaya listrik, biaya operasional dan biaya-biaya lainnya di musala atau masjid," ujar bupati.
Menurutnya kebijakan itu tidak perlu dipersoalkan selagi telah ditempuh dengan jalan musyawarah dan tujuannya adalah untuk kepentingan bersama.
Apalagi memang untuk air bersih cukup sulit didapat masyarakat karena selama ini hanya mengandalkan air dari sumur biasa. Ketika terjadi musim kemarau, sumur yang ada menjadi kering. Keberadaan sumur bor membuat masyarakat terbantu untuk mendapatkan air yang jauh lebih bersih, sekaligus terjaga untuk pasokan air yang diperlukan sehari-hari.(adv)