KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Muarrif mengalami kebakaran hebat pada Selasa (28/1). Sebanyak 13 kamar di Ponpes yang berada di Desa Bandur Picak, Koto Kampar Hulu itu habis dilalap api. Kendati tidak ada korban jiwa, namun peralatan santri untuk belajar habis terbakar.
Pimpinan Ponpes Miftahul Muarrif Buya T Syukur Ali menjelaskan, saat terjadinya kebakaran para santri sedang belajar dan hanya satu orang yang berada di asrama karena sakit. Penyebab kebakaran diduga dari hubungan arus pendek jaringan listrik yang ada di plafon asrama. Namun kerugian yang dialami tidak sedikit.
"Tidak ada korban jiwa, karena memang para santri sedang belajar. Hanya satu yang ada di asmara karena sakit, namun selamat. Tapi sebanyak 13 ruang asrama termasuk perlengkapan belajar dan barang-barang milik santri yang ada di dalamnya hangus semua," kata Syukur Ali.
Kebakaran terjadi cukup cepat. Titik api bermula dari salah satu kamar asrama santri yang berderetan. Api dengan cepat menyebar ke kamar sebelahnya. Usaha para santri untuk memadamkan api ini, sebelum petugas pemadam kebakaran (Damkar) datang, hanya mampu menahan api agar tidak menjalar ke gedung lain. Namun asrama tetap hangus. Akhirnya api dapat dijuinakkan setelah armada damkar tiba di lokasi.
Mendapat laporan kebakaran tersebut sehari sebelumnya, pada Rabu (29/1) Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid didampingi sejumlah Pejabat Utama Polres Kampar langsung berkunjung ke Ponpes Miftahul Muarrif.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga memberikan sumbangan kepada ponpes dan para santri. Sumbangan yang dibawa Kapolres berupa pakaian layak pakai sebanyak 6 kardus, 6 Alquran dan uang tunai sebesar Rp5.250.000.
"Bantuan ini Kami himpun secara dadakan pagi tadi di Polres Kampar setelah pelaksanaan apel pagi. Namun kehadiran kami pada pagi ini (kemarin, red) berusaha membesarkan hati santri yang baru kena musibah. Agar mereka tidak larut dalam kesedihan dan memberikan mereka motivasi," sebut Kapolres.(gem)
Laporan HENDRAWAN, Bangkinang
KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Muarrif mengalami kebakaran hebat pada Selasa (28/1). Sebanyak 13 kamar di Ponpes yang berada di Desa Bandur Picak, Koto Kampar Hulu itu habis dilalap api. Kendati tidak ada korban jiwa, namun peralatan santri untuk belajar habis terbakar.
Pimpinan Ponpes Miftahul Muarrif Buya T Syukur Ali menjelaskan, saat terjadinya kebakaran para santri sedang belajar dan hanya satu orang yang berada di asrama karena sakit. Penyebab kebakaran diduga dari hubungan arus pendek jaringan listrik yang ada di plafon asrama. Namun kerugian yang dialami tidak sedikit.
- Advertisement -
"Tidak ada korban jiwa, karena memang para santri sedang belajar. Hanya satu yang ada di asmara karena sakit, namun selamat. Tapi sebanyak 13 ruang asrama termasuk perlengkapan belajar dan barang-barang milik santri yang ada di dalamnya hangus semua," kata Syukur Ali.
Kebakaran terjadi cukup cepat. Titik api bermula dari salah satu kamar asrama santri yang berderetan. Api dengan cepat menyebar ke kamar sebelahnya. Usaha para santri untuk memadamkan api ini, sebelum petugas pemadam kebakaran (Damkar) datang, hanya mampu menahan api agar tidak menjalar ke gedung lain. Namun asrama tetap hangus. Akhirnya api dapat dijuinakkan setelah armada damkar tiba di lokasi.
- Advertisement -
Mendapat laporan kebakaran tersebut sehari sebelumnya, pada Rabu (29/1) Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid didampingi sejumlah Pejabat Utama Polres Kampar langsung berkunjung ke Ponpes Miftahul Muarrif.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga memberikan sumbangan kepada ponpes dan para santri. Sumbangan yang dibawa Kapolres berupa pakaian layak pakai sebanyak 6 kardus, 6 Alquran dan uang tunai sebesar Rp5.250.000.
"Bantuan ini Kami himpun secara dadakan pagi tadi di Polres Kampar setelah pelaksanaan apel pagi. Namun kehadiran kami pada pagi ini (kemarin, red) berusaha membesarkan hati santri yang baru kena musibah. Agar mereka tidak larut dalam kesedihan dan memberikan mereka motivasi," sebut Kapolres.(gem)
Laporan HENDRAWAN, Bangkinang