BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Malam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau di Bengkalis berlangsung luar biasa. Sabtu (28/6), ribuan pasang mata terpesona menyaksikan parade kafilah dari 12 kabupaten/kota, marching band, hingga formasi drone yang membentuk tulisan asma Allah dan kata “Bermasa” di langit malam.
Suasana kian semarak saat Gubernur Riau Abdul Wahid bersama para bupati dan wali kota menekan tombol simbolis berbentuk mushaf Al-Qur’an sebagai tanda pembukaan resmi, diiringi cahaya lampu dan kembang api memukau. Qari Khairi Novandra, yang pernah berlaga di MTQ Internasional Tanzania, turut membacakan ayat suci Al-Qur’an menambah khidmatnya acara.
Dalam sambutannya, Gubernur Wahid mengapresiasi kerja keras Pemkab Bengkalis yang sukses menjadi tuan rumah. Ia menyebut, ini adalah pembukaan MTQ paling meriah yang pernah ada. Selain itu, ia memberikan kabar menggembirakan: Pemprov Riau menyiapkan bonus besar bagi para juara nasional yang mewakili Riau, yakni Rp200 juta untuk juara 1, Rp150 juta untuk juara 2, dan Rp100 juta untuk juara 3, plus bonus umrah.
“Kami ingin para dewan hakim memberikan penilaian yang adil dan profesional, agar para juara yang terpilih benar-benar terbaik dan layak melaju ke tingkat nasional,” pesannya.
Bupati Bengkalis, Kasmarni, turut menyampaikan kebanggaannya menjadi tuan rumah. Meski sempat diguyur gerimis dan angin, pembukaan tetap berjalan lancar berkat dukungan masyarakat. Ia mengatakan konsep MTQ kali ini dirancang dengan nuansa pesisir yang mencerminkan kekayaan laut dan budaya Bengkalis. Bahkan astaka dibangun di tepian Selat Bengkalis sebagai simbol keterbukaan dan kekuatan maritim daerah.
Ketua Panitia, dr Esan Saputra, menyebutkan MTQ berlangsung selama sepekan (28 Juni–5 Juli) dengan 13 cabang lomba di sembilan lokasi. Total 858 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Riau ikut ambil bagian.
“Kami siap sukseskan acara ini. Biar tekor asal tersohor,” ujarnya, semangat.
Pawai Ta’aruf Warnai Awal Rangkaian MTQ
Di pagi harinya, semangat syiar Islam terpancar lewat pawai ta’aruf. Ribuan peserta dari 12 kabupaten/kota turun ke jalan menampilkan busana adat, kendaraan hias bertema Islam, serta pertunjukan seni budaya khas masing-masing daerah. Antusiasme warga luar biasa, bahkan anak-anak sekolah ikut memberi semangat di sepanjang rute pawai.
Gubernur Abdul Wahid menyebut pawai ini sebagai simbol ukhuwah dan semangat kebersamaan yang menguatkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Kota Pekanbaru Tampil Unik: Kampanye Budaya dan Lingkungan
Kafilah Kota Pekanbaru menarik perhatian dengan tema “Rumah Tuan Kadi dan Save Tesso Nilo”. Mereka menampilkan miniatur Rumah Tuan Kadi dan visualisasi gajah sebagai ikon pelestarian Taman Nasional Tesso Nilo.
“Ini wujud kepedulian kami terhadap warisan budaya dan isu lingkungan,” ujar Wali Kota Agung Nugroho.
Kampar Siap Ukir Prestasi
Kafilah Kampar menurunkan 60 qari dan qariah terbaik untuk bertanding di 9 dari 10 cabang. Ketua Harian LPTQ Kampar, Erman Gani, menyebut persiapan dilakukan dengan seleksi ketat dan pelatihan intensif.
“Target kami tidak muluk, tapi kami akan tampil maksimal dan membawa kebanggaan untuk Kampar,” ujarnya.
Pelantikan dewan hakim oleh Penjabat Sekdaprov Riau, Job Kurniawan, turut disertai penandatanganan pakta integritas demi menjamin keadilan dan profesionalisme selama perlombaan.
MTQ Riau tahun ini mengangkat tema: “Internalisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Menuju Riau Berbudaya, Agamis dan Maju.”